Karena susah mencari warnet linux di lingkungan tempat tinggal, jadi hanya ada warnet yang pake sistem operasi Win**, biasanya setelah pulang bawa beberapa file, misalnya file text, atau file HTML, setelah copy file tersebut ke linux permission file tersebut pasti mempunya x yang artinya
executable, jika file tersebut di double klik maka akan muncul konfirmasi untuk menjalankan atau menampilkan dan sebagainya, meskipun terlihat sepele tapi cukup menganggu.
Nah… kalo harus di rubah satu - satu … cape deh…., untuk merubah seluruh isi folder saya di kasih tau di milis seperti ini :
find . -type f -print0 | xargs -0 chmod 644
find . -type d -print0 | xargs -0 chmod 755
adapun angka 644 atau 755 di seusikan menurut kebutuhan.
Senin, 27 Oktober 2008
Kiat menyiasati CHMOD permissions di Joomla
Mau aman memang ribet (merepotkan). Namun enakan ribet di depan daripada susah di belakang. Begitu juga dalam mengatur chmod (setting permissions). Jadi, mandi keringat ngatur chmod lebih mantep, ketimbang berdarah-darah di belakang nanti. Saya akan membeberkan kita mengakalin permissions di Joomla berdasarkan pengalaman saya (my user experience).
Kiat menyiasati CHMOD permissions di Joomla
Jul 28th, 2008 | By ari syarifudin | Category: Isu Internet, Tutorial Joomla
Mau aman memang ribet (merepotkan). Namun enakan ribet di depan daripada susah di belakang. Begitu juga dalam mengatur chmod (setting permissions). Jadi, mandi keringat ngatur chmod lebih mantep, ketimbang berdarah-darah di belakang nanti. Saya akan membeberkan kita mengakalin permissions di Joomla berdasarkan pengalaman saya (my user experience).
Sebel sih memang mesti otak-atik CHMOD karena tuntutan installasi dan operasi system di Joomla. Namun daripada di-hacking oleh penyamun web, saya mesti belepotan untuk klik sana-klik sini mengkonfigurasi permissions. Namun ada hikmahnya, jadi lebih pinter soal permissions. Buat pemula, emang rada nyebelin. Buat senior lebih ngerepotin karena dia tau rasanya berdarah-darah membereskan situs yang terlanjut dipermalukan di muka dunia karena di-hack.
Saat installasi Joomla
Biasanya saya akan membiarkan permissions folder menjadi 777 dan file 666 saat installasi. Saya membiarkan permissions terbuka untuk umum (open permissions). Jadi proses installasi bisa berjalan normal dan tanpa ribet. Install semua modul, plugin, dan component pada saat itu juga. Bereskan semuanya hingga saat penguncian permissions tidak otak-atik lagi.
Pastikan juga template sudah terpasang dengan benar dan sesuai keinginan (client). Bila belum yakin bahwa semua belum terpasang, jangan mempublikasikan situs ke mesin pencari, direktori situs atau feed RSS. Jadi bereskan semua secara seksama (dan dalam tempo yang sesingkat-singkatnya). Kalau udah sip dan okeh baru kita masuk ke tahap kedua.
Debugging dan testing installasi Joomla
Install kelar, sekarang tinggal test dan debug. Untuk itu silakan didebug (test) situs dari berbagai penjuru mata angin. Undang teman-teman untuk me-review situs anda dari berbagai browser. Lakukan pengujian dengan berbagai cara. Uji form dengan character stirng yang aneh. Kalau bisa coba di tes sql injections-nya.
Jangan lupakan komponen - komponen (Joomla component) yang gratisan untuk ditest. Gunakan mode user registered dan manager registered untuk otak-atik. Biasanya akan ada system saat bergantian mode user. Uji dan review (tested and review) item-item system tersebut. Jangan sampai kecolongan.
Semi Closed Permissions debugging
Sebebelumnya proses debugging dalam kondisi terbuka (777 dan 666). Jadi permissions folder dan file terbuka. Sekarang lakukan proses debugging dalam kondisi permissions folder 775 dan file 664. Uji lagi system joomla-nya. Apakah ada masalah dengan permission? Biasanya akan terjadi pada folder cache, buffering, SEF, google sitemap xml, dan beberapa komponen yang memerlukan folder terbuka.
Catat semua proses debug sehingga menjadi bahan dokumentasi saat check dan debug selanjutnya. Sehingga ada catatan yang benar. Tidak mengira-ngira sembari membuat mitos baru.
Closed Permissions
Saatnya situs diluncurkan. Wah lega. Eit tunggu dulu. Sudahkan anda menutup folder dan file dengan saksama. Pastikan semua folder sudah diset 777 permissions-nya dan file di-set 666. Catat juga folder yang harus diset 775 dan 755. Dan pastikan file apa saja yang harus direlakan untuk di-set 664 dan 644. Permissions rawan adalah 755 dan 644. Catat dua permissions tersebut.
Silakan lakukan pencatatan di mesin pencari (earch engine) dan daftar RSS feed anda. Saatnya anda menarik napas sembari waspada.
Kiat menyiasati CHMOD permissions di Joomla
Jul 28th, 2008 | By ari syarifudin | Category: Isu Internet, Tutorial Joomla
Mau aman memang ribet (merepotkan). Namun enakan ribet di depan daripada susah di belakang. Begitu juga dalam mengatur chmod (setting permissions). Jadi, mandi keringat ngatur chmod lebih mantep, ketimbang berdarah-darah di belakang nanti. Saya akan membeberkan kita mengakalin permissions di Joomla berdasarkan pengalaman saya (my user experience).
Sebel sih memang mesti otak-atik CHMOD karena tuntutan installasi dan operasi system di Joomla. Namun daripada di-hacking oleh penyamun web, saya mesti belepotan untuk klik sana-klik sini mengkonfigurasi permissions. Namun ada hikmahnya, jadi lebih pinter soal permissions. Buat pemula, emang rada nyebelin. Buat senior lebih ngerepotin karena dia tau rasanya berdarah-darah membereskan situs yang terlanjut dipermalukan di muka dunia karena di-hack.
Saat installasi Joomla
Biasanya saya akan membiarkan permissions folder menjadi 777 dan file 666 saat installasi. Saya membiarkan permissions terbuka untuk umum (open permissions). Jadi proses installasi bisa berjalan normal dan tanpa ribet. Install semua modul, plugin, dan component pada saat itu juga. Bereskan semuanya hingga saat penguncian permissions tidak otak-atik lagi.
Pastikan juga template sudah terpasang dengan benar dan sesuai keinginan (client). Bila belum yakin bahwa semua belum terpasang, jangan mempublikasikan situs ke mesin pencari, direktori situs atau feed RSS. Jadi bereskan semua secara seksama (dan dalam tempo yang sesingkat-singkatnya). Kalau udah sip dan okeh baru kita masuk ke tahap kedua.
Debugging dan testing installasi Joomla
Install kelar, sekarang tinggal test dan debug. Untuk itu silakan didebug (test) situs dari berbagai penjuru mata angin. Undang teman-teman untuk me-review situs anda dari berbagai browser. Lakukan pengujian dengan berbagai cara. Uji form dengan character stirng yang aneh. Kalau bisa coba di tes sql injections-nya.
Jangan lupakan komponen - komponen (Joomla component) yang gratisan untuk ditest. Gunakan mode user registered dan manager registered untuk otak-atik. Biasanya akan ada system saat bergantian mode user. Uji dan review (tested and review) item-item system tersebut. Jangan sampai kecolongan.
Semi Closed Permissions debugging
Sebebelumnya proses debugging dalam kondisi terbuka (777 dan 666). Jadi permissions folder dan file terbuka. Sekarang lakukan proses debugging dalam kondisi permissions folder 775 dan file 664. Uji lagi system joomla-nya. Apakah ada masalah dengan permission? Biasanya akan terjadi pada folder cache, buffering, SEF, google sitemap xml, dan beberapa komponen yang memerlukan folder terbuka.
Catat semua proses debug sehingga menjadi bahan dokumentasi saat check dan debug selanjutnya. Sehingga ada catatan yang benar. Tidak mengira-ngira sembari membuat mitos baru.
Closed Permissions
Saatnya situs diluncurkan. Wah lega. Eit tunggu dulu. Sudahkan anda menutup folder dan file dengan saksama. Pastikan semua folder sudah diset 777 permissions-nya dan file di-set 666. Catat juga folder yang harus diset 775 dan 755. Dan pastikan file apa saja yang harus direlakan untuk di-set 664 dan 644. Permissions rawan adalah 755 dan 644. Catat dua permissions tersebut.
Silakan lakukan pencatatan di mesin pencari (earch engine) dan daftar RSS feed anda. Saatnya anda menarik napas sembari waspada.
Wordpress on Installation on Ubuntu With LAMP
Install LAMP
You can view my previous post about LAMP Installation On Ubuntu, if you have not already done so.
Download WordPress
You can download WordPress from their official website into your Ubuntu desktop.
Extract your WordPress archieve into your server directory
sudo tar zxvf wordpress-x.x.x.tar.gz --directory=/var/www/
Prepare MySQL Database for WordPress
Create a database for WordPress on your Ubuntu, as well as a MySQL user who has all privileges for accessing and modifying it. You can use phpMyAdmin to make it easier ;)
* First create dababase: wordpress
* Then create a new user: wordpress with password: wordpresspassword
Write down the values you used for databasename, wordpressusername, hostname, and password for future purpose ;)
Configure WordPress Setting
Copy the wp-config-sample.php file to wp-config.php. Open and edit wp-config.php file
// ** MySQL settings ** //
define('DB_NAME', 'wordpress');
define('DB_USER', 'wordpress');
define('DB_PASSWORD', 'wordpresspassword');
define('DB_HOST', 'localhost');
Run the Install Script
Using your favorite web browser (Firefox by default), visit wp-admin/install.php within the directory into which you just installed WordPress on your web site. For example: point your browser to http://localhost/wordpress/wp-admin/install.php
.
Preview your New WordPress
Point your browser to http://localhost/wordpress.
Well done! You have your own WordPress on Your Ubuntu Linux Desktop.
You can view my previous post about LAMP Installation On Ubuntu, if you have not already done so.
Download WordPress
You can download WordPress from their official website into your Ubuntu desktop.
Extract your WordPress archieve into your server directory
sudo tar zxvf wordpress-x.x.x.tar.gz --directory=/var/www/
Prepare MySQL Database for WordPress
Create a database for WordPress on your Ubuntu, as well as a MySQL user who has all privileges for accessing and modifying it. You can use phpMyAdmin to make it easier ;)
* First create dababase: wordpress
* Then create a new user: wordpress with password: wordpresspassword
Write down the values you used for databasename, wordpressusername, hostname, and password for future purpose ;)
Configure WordPress Setting
Copy the wp-config-sample.php file to wp-config.php. Open and edit wp-config.php file
// ** MySQL settings ** //
define('DB_NAME', 'wordpress');
define('DB_USER', 'wordpress');
define('DB_PASSWORD', 'wordpresspassword');
define('DB_HOST', 'localhost');
Run the Install Script
Using your favorite web browser (Firefox by default), visit wp-admin/install.php within the directory into which you just installed WordPress on your web site. For example: point your browser to http://localhost/wordpress/wp-admin/install.php
.
Preview your New WordPress
Point your browser to http://localhost/wordpress.
Well done! You have your own WordPress on Your Ubuntu Linux Desktop.
mengkonfigurasi Samba Server Sebagai PDC :
1. pertama dowload program samba dan accesorisnya :
apt-get install samba samba-common samba-doc libcupsys2-gnutls10 libkrb53 winbind smbclient
2. Konfigurasi /etc/samba/smb.conf sebagai berikut :
[global]
workgroup = ubuntudk.com --> ubah sesuain yang kita mau
netbios name = ubuntuserver --> ubah sesuain yang kita mau
server string = %h server (Samba, Ubuntu) --> ubah sesuain yang kita mau
passdb backend = tdbsam
security = user
username map = /etc/samba/smbusers
name resolve order = wins bcast hosts
domain logons = yes
preferred master = yes
wins support = yes
# Useradd scripts
add user script = /usr/sbin/useradd -m %u
delete user script = /usr/sbin/userdel -r %u
add group script = /usr/sbin/groupadd %g
delete group script = /usr/sbin/groupdel %g
add user to group script = /usr/sbin/usermod -G %g %u
add machine script = /usr/sbin/useradd -s /bin/false/ -d /var/lib/nobody %u
idmap uid = 15000-20000
idmap gid = 15000-20000
# sync smb passwords woth linux passwords
passwd program = /usr/bin/passwd %u
passwd chat = *Enter\snew\sUNIX\spassword:* %n\n *Retype\snew\sUNIX\spassword:* %n\n .
passwd chat debug = yes
unix password sync = yes
# set the loglevel
log level = 3
[homes]
comment = Home
valid users = %S
read only = no
browsable = no
[netlogon]
comment = Network Logon Service
path = /home/samba/netlogon
admin users = Administrator
valid users = %U
read only = no
[profile]
comment = User profiles
path = /home/samba/profiles
valid users = %U
create mode = 0600
directory mode = 0700
writable = yes
browsable = no
3. Buat beberapa direktori berikut sebagai domain logon dan profile :
mkdir /home/samba
mkdir /home/samba/netlogon
mkdir /home/samba/profiles
mkdir /var/spool/samba
chmod 777 /var/spool/samba/
chown -R root:users /home/samba/
chmod -R 771 /home/samba/
4. Lalu restart samba
/etc/init.d/samba restart
5. Ubah pada bagian /etc/nsswitch.conf, pada baris :
hosts: files dns
menjadi :
hosts: files wins dns
6. tambahkan beberapa pc clinet pada /etc/hosts :
127.0.0.1 localhost
192.168.0.136 ubuntuserver.dk.co.id ubuntuserver.dk.co.id
192.168.0.131 ciko
192.168.0.133 dian
192.168.0.135 gustin
7. Tambahkan user root kedalam user samba :
smbpasswd -a root
New SMB password:
Retype new SMB password:
8. buat file /etc/samba/smbusers lalu jalankan :
echo "root = Administrator" > /etc/samba/smbusers
mengartikan bahwa user root = user administrator pada windows
9. Test drive, apakah settingan kita dah benar :
smbclient -L localhost -U%
akan menghasilkan output :
Domain=[UBUNTUDK.COM] OS=[Unix] Server=[Samba 3.0.22]
Sharename Type Comment
--------- ---- -------
netlogon Disk Network Logon Service
allusers Disk All Users
IPC$ IPC IPC Service (ubuntuserver server (Samba, Ubuntu))
ADMIN$ IPC IPC Service (ubuntuserver server (Samba, Ubuntu))
Domain=[UBUNTUDK.COM] OS=[Unix] Server=[Samba 3.0.22]
Server Comment
--------- -------
UBUNTUSERVER ubuntuserver server (Samba, Ubuntu)
Workgroup Master
--------- -------
UBUNTUDK.COM UBUNTUSERVER
10. lalu kita setup domain group untuk windows, jalankan perintah :
net groupmap modify ntgroup="Domain Admins" unixgroup=root
net groupmap modify ntgroup="Domain Users" unixgroup=users
net groupmap modify ntgroup="Domain Guests" unixgroup=nogroup
11. tambah user linux dan user samba dengan cara :
user linux :
useradd ciko -m -G users
user samba :
smbpasswd -a ciko
12. Sekarang tambahan direktori share yang akan dipakai oleh seluruh user :
mkdir -p /home/shares/allusers
chown -R root:users /home/shares/allusers/
chmod -R ug+rwx,o+rx-w /home/shares/allusers/
13. Ubah juga pada /etc/samba/smb.conf, tambahkan baris berikut :
[allusers]
comment = All Users
path = /home/shares/allusers
valid users = @users
force group = users
create mask = 0660
directory mask = 0771
writable = yes
14. lalu restart samba kembali :
/etc/init.d/samba restart
15. Langkah Yang terakhir dalah dengan menjoinkan mesin windows ke pdc linux kita, dengan cara : ( Testing Dengan Windows XP )
- click kanan pada mycomputer
- pilih computer name lalu change
- masukan domain PDC pada bagisn domain
- akan muncul windows yang meminta memasukan user dan password, pada langkah ini masukan user root dan password samba untuk user root
- OK
- Akan muncul bahwa kita sukses menjoinkan mesin windows ke PDC linux
Nb :
Ubuntu Server 6.06
Windows Xp SP2 ( Client )
Referensi :
http://howtoforge.com/
http://ariya.pandu.org/linux/feature/pdc/pdc.htm
Selamat Mencoba
apt-get install samba samba-common samba-doc libcupsys2-gnutls10 libkrb53 winbind smbclient
2. Konfigurasi /etc/samba/smb.conf sebagai berikut :
[global]
workgroup = ubuntudk.com --> ubah sesuain yang kita mau
netbios name = ubuntuserver --> ubah sesuain yang kita mau
server string = %h server (Samba, Ubuntu) --> ubah sesuain yang kita mau
passdb backend = tdbsam
security = user
username map = /etc/samba/smbusers
name resolve order = wins bcast hosts
domain logons = yes
preferred master = yes
wins support = yes
# Useradd scripts
add user script = /usr/sbin/useradd -m %u
delete user script = /usr/sbin/userdel -r %u
add group script = /usr/sbin/groupadd %g
delete group script = /usr/sbin/groupdel %g
add user to group script = /usr/sbin/usermod -G %g %u
add machine script = /usr/sbin/useradd -s /bin/false/ -d /var/lib/nobody %u
idmap uid = 15000-20000
idmap gid = 15000-20000
# sync smb passwords woth linux passwords
passwd program = /usr/bin/passwd %u
passwd chat = *Enter\snew\sUNIX\spassword:* %n\n *Retype\snew\sUNIX\spassword:* %n\n .
passwd chat debug = yes
unix password sync = yes
# set the loglevel
log level = 3
[homes]
comment = Home
valid users = %S
read only = no
browsable = no
[netlogon]
comment = Network Logon Service
path = /home/samba/netlogon
admin users = Administrator
valid users = %U
read only = no
[profile]
comment = User profiles
path = /home/samba/profiles
valid users = %U
create mode = 0600
directory mode = 0700
writable = yes
browsable = no
3. Buat beberapa direktori berikut sebagai domain logon dan profile :
mkdir /home/samba
mkdir /home/samba/netlogon
mkdir /home/samba/profiles
mkdir /var/spool/samba
chmod 777 /var/spool/samba/
chown -R root:users /home/samba/
chmod -R 771 /home/samba/
4. Lalu restart samba
/etc/init.d/samba restart
5. Ubah pada bagian /etc/nsswitch.conf, pada baris :
hosts: files dns
menjadi :
hosts: files wins dns
6. tambahkan beberapa pc clinet pada /etc/hosts :
127.0.0.1 localhost
192.168.0.136 ubuntuserver.dk.co.id ubuntuserver.dk.co.id
192.168.0.131 ciko
192.168.0.133 dian
192.168.0.135 gustin
7. Tambahkan user root kedalam user samba :
smbpasswd -a root
New SMB password:
Retype new SMB password:
8. buat file /etc/samba/smbusers lalu jalankan :
echo "root = Administrator" > /etc/samba/smbusers
mengartikan bahwa user root = user administrator pada windows
9. Test drive, apakah settingan kita dah benar :
smbclient -L localhost -U%
akan menghasilkan output :
Domain=[UBUNTUDK.COM] OS=[Unix] Server=[Samba 3.0.22]
Sharename Type Comment
--------- ---- -------
netlogon Disk Network Logon Service
allusers Disk All Users
IPC$ IPC IPC Service (ubuntuserver server (Samba, Ubuntu))
ADMIN$ IPC IPC Service (ubuntuserver server (Samba, Ubuntu))
Domain=[UBUNTUDK.COM] OS=[Unix] Server=[Samba 3.0.22]
Server Comment
--------- -------
UBUNTUSERVER ubuntuserver server (Samba, Ubuntu)
Workgroup Master
--------- -------
UBUNTUDK.COM UBUNTUSERVER
10. lalu kita setup domain group untuk windows, jalankan perintah :
net groupmap modify ntgroup="Domain Admins" unixgroup=root
net groupmap modify ntgroup="Domain Users" unixgroup=users
net groupmap modify ntgroup="Domain Guests" unixgroup=nogroup
11. tambah user linux dan user samba dengan cara :
user linux :
useradd ciko -m -G users
user samba :
smbpasswd -a ciko
12. Sekarang tambahan direktori share yang akan dipakai oleh seluruh user :
mkdir -p /home/shares/allusers
chown -R root:users /home/shares/allusers/
chmod -R ug+rwx,o+rx-w /home/shares/allusers/
13. Ubah juga pada /etc/samba/smb.conf, tambahkan baris berikut :
[allusers]
comment = All Users
path = /home/shares/allusers
valid users = @users
force group = users
create mask = 0660
directory mask = 0771
writable = yes
14. lalu restart samba kembali :
/etc/init.d/samba restart
15. Langkah Yang terakhir dalah dengan menjoinkan mesin windows ke pdc linux kita, dengan cara : ( Testing Dengan Windows XP )
- click kanan pada mycomputer
- pilih computer name lalu change
- masukan domain PDC pada bagisn domain
- akan muncul windows yang meminta memasukan user dan password, pada langkah ini masukan user root dan password samba untuk user root
- OK
- Akan muncul bahwa kita sukses menjoinkan mesin windows ke PDC linux
Nb :
Ubuntu Server 6.06
Windows Xp SP2 ( Client )
Referensi :
http://howtoforge.com/
http://ariya.pandu.org/linux/feature/pdc/pdc.htm
Selamat Mencoba
OpenLDAP + Samba Domain Controller On Ubuntu 7.10
Special Items of Interest
* My hostname during the installation was set to: dc01-ubuntu
* My fully qualified domain name will be: dc01-ubuntu.example.local
* After the installation my /etc/hostname was changed to: dc01-ubuntu.example.local
* After the installation my /etc/hosts was changed so that the line 127.0.1.1 contained "dc01-ubuntu dc01-ubuntu.example.local" to ensure no issues with name resolution.
* My LDAP domain is: example.local
* This translates to a Base DN of: dc=example,dc=local
* All passwords used are "12345" to keep things simple.
* I am not using TLS or SSL for my LDAP directory. Too much work for this tutorial.
* The user I created during the installation is: sysadmin
* The password I assigned during the installation is: 12345
* This local user will be used for all configuration purposes
Assumptions
* Ubuntu Server 7.10 is installed.
* No other software was installed during the OS install!
* After installation you enabled all the repositories in /etc/apt/sources.list
* You fully updated your system
apt-get update
apt-get upgrade
reboot
* You configured a static IP address. For me I used the following information:
address 192.168.0.60
gateway 192.168.0.1
netmask 255.255.255.0
* You edited your /etc/hosts file so that your hostname and fully qualified domain name are on the line 127.0.1.1
127.0.1.1 dc01-ubuntu dc01-ubuntu.example.local
* You installed the OpenSSH Server.
apt-get install openssh-server
* You did not set a password on the root account. All commands will be run with sudo or by opening a root shell.
sudo bash
* Currently you do not have any other software running nor do you have any other users on the system.
Step 1: Install WebMin
We will be installing WebMin. Why? I like to use it to configure some things. This step is techinically optional but I feel as though it greatly simplifies administration of the server in the future.
# Download the WebMin package from their website.
wget http://superb-west.dl.sourceforge.net/sourceforge/webadmin/webmin_1.380_all.deb
# Install pre-requisite software.
apt-get install openssl libauthen-pam-perl libio-pty-perl libmd5-perl libnet-ssleay-perl
# Install WebMin
dpkg -i webmin_1.380_all.deb
# If the installation is successful you will see a message similar to this:
"Webmin install complete. You can now login to https://dc01-ubuntu.example.local:10000/
as root with your root password,
or as any user who can use sudo to run commands as root."
Step 2: Install OpenLDAP
For our LDAP server we will be using the very flexible OpenLDAP Server (slapd).
# Install the software.
apt-get install slapd ldap-utils migrationtools
# Answer the on-screen prompts with:
Admin password: 12345
Confirm password: 12345
# We need to configure OpenLDAP now.
dpkg-reconfigure slapd
# Answer the on-screen prompts with:
No
DNS domain name: example.local
Name of your organization: example.local
Admin password: 12345
Confirm password: 12345
OK
BDB
No
Yes
No
# Restart OpenLDAP.
/etc/init.d/slapd restart
Step 3: Install SAMBA
We will be using SAMBA for some main functions in this tutorial. In order to configure OpenLDAP correctly we must first install SAMBA.
# Install the software.
apt-get install samba smbldap-tools smbclient samba-doc
Step 4: Configure OpenLDAP for use with SAMBA
In order to use LDAP and SAMBA we need to configure the /etc/ldap/slapd.conf file.
# Copy the samba.schema file to the OpenLDAP schema directory.
cp /usr/share/doc/samba-doc/examples/LDAP/samba.schema.gz /etc/ldap/schema/
# Unzip the file.
gzip -d /etc/ldap/schema/samba.schema.gz
# Open the /etc/ldap/slapd.conf file for editing.
vim /etc/ldap/slapd.conf
# Add the following lines to the document where the other "include" lines are:
include /etc/ldap/schema/samba.schema
include /etc/ldap/schema/misc.schema
# Change the line:
access to attribute=userPassword
# to:
access to attrs=userPassword,sambaNTPassword,sambaLMPassword
# Restart OpenLDAP:
/etc/init.d/slapd restart
Step 5: Configure SAMBA
Now we need to configure SAMBA. This includes configuring the /etc/samba/smb.conf file.
# Open up the SAMBA directory.
cd /etc/samba/
# Backup the samba configuration file.
cp smb.conf smb.conf.original
# Open the samba configuration file for editing.
vim smb.conf
# Make the following changes throughout the file:
workgroup = EXAMPLE
security = user
passdb backend = ldapsam:ldap://localhost/
obey pam restrictions = no
#######################################################################
#COPY AND PASTE THE FOLLOWING UNDERNEATH "OBEY PAM RESTRICTIONS = NO"
#######################################################################
#
# Begin: Custom LDAP Entries
#
ldap admin dn = cn=admin,dc=example,dc=local
ldap suffix = dc=example, dc=local
ldap group suffix = ou=Groups
ldap user suffix = ou=Users
ldap machine suffix = ou=Computers
ldap idmap suffix = ou=Users
; Do ldap passwd sync
ldap passwd sync = Yes
passwd program = /usr/sbin/smbldap-passwd %u
passwd chat = *New*password* %n\n *Retype*new*password* %n\n *all*authentication*tokens*updated*
add user script = /usr/sbin/smbldap-useradd -m "%u"
ldap delete dn = Yes
delete user script = /usr/sbin/smbldap-userdel "%u"
add machine script = /usr/sbin/smbldap-useradd -w "%u"
add group script = /usr/sbin/smbldap-groupadd -p "%g"
delete group script = /usr/sbin/smbldap-groupdel "%g"
add user to group script = /usr/sbin/smbldap-groupmod -m "%u" "%g"
delete user from group script = /usr/sbin/smbldap-groupmod -x "%u" "%g"
set primary group script = /usr/sbin/smbldap-usermod -g "%g" "%u"
domain logons = yes
#
# End: Custom LDAP Entries
#
#####################################################
#STOP COPYING HERE!
#####################################################
# Comment out the line:
invalid users = root
# Add the following line:
logon path =
# Restart SAMBA.
/etc/init.d/samba restart
# Give SAMBA the "admin" password to the LDAP tree.
smbpasswd -w 12345
Step 6: Configure the SMBLDAP-TOOLS package.
We will be using the smbldap-tools package to populate our directory, add users, add workstations, etc... But, the tools need to be configured first!
# Open up the examples directory.
cd /usr/share/doc/smbldap-tools/examples/
# Copy the configuration files to /etc/smbldap-tools:
cp smbldap_bind.conf /etc/smbldap-tools/
cp smbldap.conf.gz /etc/smbldap-tools/
# Unzip the configuration file.
gzip -d /etc/smbldap-tools/smbldap.conf.gz
# Open up the /etc/smbldap-tools directory.
cd /etc/smbldap-tools/
# Get the SID (Security ID) for your SAMBA domain.
net getlocalsid
This results in (example): SID for domain DC01-UBUNTU is: S-1-5-21-949328747-3404738746-3052206637
# Open the /etc/smbldap-tools/smbldap.conf file for editing.
vim smbldap.conf
# Edit the file so that the following information is correct (according to your individual setup):
SID="S-1-5-21-949328747-3404738746-3052206637" ## This line must have the same SID as when you ran "net getlocalsid"
sambaDomain="EXAMPLE"
ldapTLS="0"
suffix="dc=example,dc=local"
sambaUnixIdPooldn="sambaDomainName=EXAMPLE,${suffix}"
userSmbHome=
userProfile=
userHomeDrive=
userScript=
mailDomain="example.local"
# Open the /etc/smbldap-tools/smbldap_bind.conf file for editing.
vim smbldap_bind.conf
# Edit the file so that the following information is correct (according to your individual setup):
slaveDN="cn=admin,dc=example,dc=local"
slavePw="12345"
masterDN="cn=admin,dc=example,dc=local"
masterPw="12345"
# Set the correct permissions on the above files:
chmod 0644 /etc/smbldap-tools/smbldap.conf
chmod 0600 /etc/smbldap-tools/smbldap_bind.conf
Step 7: Populate LDAP using smbldap-tools
Now we need to populate our LDAP directory with some necessary SAMBA and Windows entries.
# Execute the command to populate the directory.
smbldap-populate -u 30000 -g 30000
# At the password prompt assign your root password:
12345
# Verify that the directory has information in it by running the command:
ldapsearch -x -b dc=example,dc=local | less
Step 8: Add an LDAP user to the system
It is time for us to add an LDAP user. We will use this user account to verify that LDAP authentication is working.
# Add the user to LDAP
smbldap-useradd -a -m -M ricky -c "Richard M" ricky
# Here is an explanation of the command switches that we used.
-a allows Windows as well as Linux login
-m makes a home directory, leave this off if you do not need local access
-M sets up the username part of their email address
-c specifies their full name
# Set the password the new account.
smbldap-passwd ricky
# Password will be: 12345
Step 9: Configure the server to use LDAP authentication.
The basic steps for this section came from the Ubuntu Forums (http://ubuntuforums.org/showthread.php?t=597056). Thanks to all who contributed to that thread! Basically we need to tell our server to use LDAP authentication as one of its options. Be careful with this! It can cause your server to break! This is why we always have a backup around.
# Install the necessary software for this to work.
apt-get install auth-client-config libpam-ldap libnss-ldap
# Answer the prompts on your screen with the following:
Should debconf manage LDAP configuration?: Yes
LDAP server Uniform Resource Identifier: ldapi://127.0.0.1
Distinguished name of the search base: dc=example,dc=local
LDAP version to use: 3
Make local root Database admin: Yes
Does the LDAP database require login? No
LDAP account for root: cn=admin,dc=example,dc=local
LDAP root account password: 12345
# Open the /etc/ldap.conf file for editing.
vim /etc/ldap.conf
# Configure the following according to your setup:
host 127.0.0.1
base dc=example,dc=local
uri ldap://127.0.0.1/
rootbinddn cn=admin,dc=example,dc=local
bind_policy soft
# Copy the /etc/ldap.conf file to /etc/ldap/ldap.conf
cp /etc/ldap.conf /etc/ldap/ldap.conf
# Create a new file /etc/auth-client-config/profile.d/open_ldap:
vim /etc/auth-client-config/profile.d/open_ldap
# Insert the following into that new file:
[open_ldap]
nss_passwd=passwd: compat ldap
nss_group=group: compat ldap
nss_shadow=shadow: compat ldap
pam_auth=auth required pam_env.so
auth sufficient pam_unix.so likeauth nullok
auth sufficient pam_ldap.so use_first_pass
auth required pam_deny.so
pam_account=account sufficient pam_unix.so
account sufficient pam_ldap.so
account required pam_deny.so
pam_password=password sufficient pam_unix.so nullok md5 shadow use_authtok
password sufficient pam_ldap.so use_first_pass
password required pam_deny.so
pam_session=session required pam_limits.so
session required pam_mkhomedir.so skel=/etc/skel/
session required pam_unix.so
session optional pam_ldap.so
# Backup the /etc/nsswitch.conf file:
cp /etc/nsswitch.conf /etc/nsswitch.conf.original
# Backup the /etc/pam.d/ files:
cd /etc/pam.d/
mkdir bkup
cp * bkup/
# Enable the new LDAP Authentication Profile by executing the following command:
auth-client-config -a -p open_ldap
# Reboot the server and test to ensure that you can still log in using SSH and LDAP.
reboot
Step 10: Install BIND (DNS Server)
Because we are going to be a domain controller and source for authentication it makes sense to also have some DNS services available. Please note that if you have multiple servers at your disposal it is recommended to install a seperate DNS server as well so we have two to look at.
# Install the software.
apt-get install bind9
Step 11: Configure our primary DNS Zone using WebMin
We now want to create our DNS zone so that we are in charge of it and can make use of it. I prefer using a GUI to do this as opposed to editing the zone files.
In a web browser navigate to: https://192.168.0.60:10000 (Please use the IP address that YOU assigned to your server.)
Login as "sysadmin" and "12345".
Servers > BIND DNS Server
Under "Existing DNS Zones" click "Create master zone".
Zone type: Forward (Names to Addresses)
Domain name / Network: example.local
Records file: Automatic
Master server: dc01-ubuntu.example.local
Email address: sysadmin@example.local
Click "Create" button.
Click "Apply Changes" button.
Click "Address (0)" at the top.
Name: dc01-ubuntu
Address: 192.168.0.60
Click "Create" button
Click "Return to record types"
Click "Apply Changes" button.
Step 12: Configure the server to use itself for DNS
DNS doesn't do a whole lot of good if we don't use it. In this section we point our /etc/resolv.conf file to ourselves. I also recommend leaving in a known working DNS server as the seconday source just in case something screws up. In some of my trials I did notice that the server would hang trying to start BIND9.
# Open the /etc/resolv.conf file for editing.
vim /etc/resolv.conf
# Add the following lines to the beginning of the file:
search example.local
nameserver 192.168.0.60
# Reboot the server to ensure that DNS is working correctly.
reboot
Step 13: Add a workstation account to LDAP
This tutorial is meant to create an opensource domain for Windows XP Professional client (and Linux clients) to authenticate against. Therefore we will add a workstation account for the Windows XP Professional workstation that we will be joining to the domain.
# Execute the command:
smbldap-useradd -w client-winxp
* "client-winxp" is the hostname of the computer that you will be adding to the domain. This must be very specific!
Step 14: Configure your Windows XP Professional Client
Now I will walk you through configuring your Windows XP Professional workstation so that it will join the domain.
# Assumptions:
* This is a vanilla installation of Windows XP Professional SP2.
* The computer name was set during installation to be: client-winxp
* The Administrator password assigned is: 12345
* All other installation options have been left at their default settings.
* After the installation the following occurred:
* The only user account on the computer in use was "Administrator"
* All available Windows Updates were installed.
* A static IP address was assigned with the following information (for my setup only!)
IP Address: 192.168.0.61
Gateway: 192.168.0.1
Netmask: 255.255.255.0
DNS: 192.168.0.60
Search domain: example.local
# Join the workstation to the domain.
* Log into the computer as Administrator.
* Right click "My Computer" and click "Properties".
* Click the tab "Computer Name".
* Click the button labeled "Change".
* At the bottom click the radial button labeled "Domain".
* In the box type the word "example" without quotes!
* Click the "OK" button.
* At the password prompt enter "root" for the user and "12345" for the password (substitute the password for what you assigned to your root user earlier!).
It should say "Welcome to the example domain."
* Click "OK".
* Click "OK" again.
* Click "OK" again.
Restart the workstation.
# Log in with your test user ("ricky") from earlier.
Try logging into the Windows XP workstation (after selecting the domain from the drop down box) using our test user. It should work without issue!
# Notes
Please note that this is basic authentication right now. You're on your own if you wish to add logon scripts, mapped drives, etc...
Step 15: (Optional) Install Apache2 and PHPLDAPAdmin
A nice way to view and modify your LDAP tree is with a GUI. PHPLDAPAdmin is one that many people recommend so I will show you how to install it and use it.
# Install the software.
apt-get install apache2 phpldapadmin
# Open the file /etc/apache2/httpd.conf for editing:
vim /etc/apache2/httpd.conf
# Add the following line to the top of the file. This prevents an annoying error message from Apache2.
ServerName dc01-ubuntu.example.local
# Restart Apache2
/etc/init.d/apache2 restart
# Copy the PHPLDAPAdmin folder into the main web site directory. This is the lazy way of doing things. This way we don't need to create a virtual server, we just access PHPLDAPAdmin by going to: http://192.168.0.60/phpldapadmin/
cp -R /usr/share/phpldapadmin/ /var/www/phpldapadmin
There you have it! A full Ubuntu LDAP and SAMBA Domain Controller in 15 easy steps.
* My hostname during the installation was set to: dc01-ubuntu
* My fully qualified domain name will be: dc01-ubuntu.example.local
* After the installation my /etc/hostname was changed to: dc01-ubuntu.example.local
* After the installation my /etc/hosts was changed so that the line 127.0.1.1 contained "dc01-ubuntu dc01-ubuntu.example.local" to ensure no issues with name resolution.
* My LDAP domain is: example.local
* This translates to a Base DN of: dc=example,dc=local
* All passwords used are "12345" to keep things simple.
* I am not using TLS or SSL for my LDAP directory. Too much work for this tutorial.
* The user I created during the installation is: sysadmin
* The password I assigned during the installation is: 12345
* This local user will be used for all configuration purposes
Assumptions
* Ubuntu Server 7.10 is installed.
* No other software was installed during the OS install!
* After installation you enabled all the repositories in /etc/apt/sources.list
* You fully updated your system
apt-get update
apt-get upgrade
reboot
* You configured a static IP address. For me I used the following information:
address 192.168.0.60
gateway 192.168.0.1
netmask 255.255.255.0
* You edited your /etc/hosts file so that your hostname and fully qualified domain name are on the line 127.0.1.1
127.0.1.1 dc01-ubuntu dc01-ubuntu.example.local
* You installed the OpenSSH Server.
apt-get install openssh-server
* You did not set a password on the root account. All commands will be run with sudo or by opening a root shell.
sudo bash
* Currently you do not have any other software running nor do you have any other users on the system.
Step 1: Install WebMin
We will be installing WebMin. Why? I like to use it to configure some things. This step is techinically optional but I feel as though it greatly simplifies administration of the server in the future.
# Download the WebMin package from their website.
wget http://superb-west.dl.sourceforge.net/sourceforge/webadmin/webmin_1.380_all.deb
# Install pre-requisite software.
apt-get install openssl libauthen-pam-perl libio-pty-perl libmd5-perl libnet-ssleay-perl
# Install WebMin
dpkg -i webmin_1.380_all.deb
# If the installation is successful you will see a message similar to this:
"Webmin install complete. You can now login to https://dc01-ubuntu.example.local:10000/
as root with your root password,
or as any user who can use sudo to run commands as root."
Step 2: Install OpenLDAP
For our LDAP server we will be using the very flexible OpenLDAP Server (slapd).
# Install the software.
apt-get install slapd ldap-utils migrationtools
# Answer the on-screen prompts with:
Admin password: 12345
Confirm password: 12345
# We need to configure OpenLDAP now.
dpkg-reconfigure slapd
# Answer the on-screen prompts with:
No
DNS domain name: example.local
Name of your organization: example.local
Admin password: 12345
Confirm password: 12345
OK
BDB
No
Yes
No
# Restart OpenLDAP.
/etc/init.d/slapd restart
Step 3: Install SAMBA
We will be using SAMBA for some main functions in this tutorial. In order to configure OpenLDAP correctly we must first install SAMBA.
# Install the software.
apt-get install samba smbldap-tools smbclient samba-doc
Step 4: Configure OpenLDAP for use with SAMBA
In order to use LDAP and SAMBA we need to configure the /etc/ldap/slapd.conf file.
# Copy the samba.schema file to the OpenLDAP schema directory.
cp /usr/share/doc/samba-doc/examples/LDAP/samba.schema.gz /etc/ldap/schema/
# Unzip the file.
gzip -d /etc/ldap/schema/samba.schema.gz
# Open the /etc/ldap/slapd.conf file for editing.
vim /etc/ldap/slapd.conf
# Add the following lines to the document where the other "include" lines are:
include /etc/ldap/schema/samba.schema
include /etc/ldap/schema/misc.schema
# Change the line:
access to attribute=userPassword
# to:
access to attrs=userPassword,sambaNTPassword,sambaLMPassword
# Restart OpenLDAP:
/etc/init.d/slapd restart
Step 5: Configure SAMBA
Now we need to configure SAMBA. This includes configuring the /etc/samba/smb.conf file.
# Open up the SAMBA directory.
cd /etc/samba/
# Backup the samba configuration file.
cp smb.conf smb.conf.original
# Open the samba configuration file for editing.
vim smb.conf
# Make the following changes throughout the file:
workgroup = EXAMPLE
security = user
passdb backend = ldapsam:ldap://localhost/
obey pam restrictions = no
#######################################################################
#COPY AND PASTE THE FOLLOWING UNDERNEATH "OBEY PAM RESTRICTIONS = NO"
#######################################################################
#
# Begin: Custom LDAP Entries
#
ldap admin dn = cn=admin,dc=example,dc=local
ldap suffix = dc=example, dc=local
ldap group suffix = ou=Groups
ldap user suffix = ou=Users
ldap machine suffix = ou=Computers
ldap idmap suffix = ou=Users
; Do ldap passwd sync
ldap passwd sync = Yes
passwd program = /usr/sbin/smbldap-passwd %u
passwd chat = *New*password* %n\n *Retype*new*password* %n\n *all*authentication*tokens*updated*
add user script = /usr/sbin/smbldap-useradd -m "%u"
ldap delete dn = Yes
delete user script = /usr/sbin/smbldap-userdel "%u"
add machine script = /usr/sbin/smbldap-useradd -w "%u"
add group script = /usr/sbin/smbldap-groupadd -p "%g"
delete group script = /usr/sbin/smbldap-groupdel "%g"
add user to group script = /usr/sbin/smbldap-groupmod -m "%u" "%g"
delete user from group script = /usr/sbin/smbldap-groupmod -x "%u" "%g"
set primary group script = /usr/sbin/smbldap-usermod -g "%g" "%u"
domain logons = yes
#
# End: Custom LDAP Entries
#
#####################################################
#STOP COPYING HERE!
#####################################################
# Comment out the line:
invalid users = root
# Add the following line:
logon path =
# Restart SAMBA.
/etc/init.d/samba restart
# Give SAMBA the "admin" password to the LDAP tree.
smbpasswd -w 12345
Step 6: Configure the SMBLDAP-TOOLS package.
We will be using the smbldap-tools package to populate our directory, add users, add workstations, etc... But, the tools need to be configured first!
# Open up the examples directory.
cd /usr/share/doc/smbldap-tools/examples/
# Copy the configuration files to /etc/smbldap-tools:
cp smbldap_bind.conf /etc/smbldap-tools/
cp smbldap.conf.gz /etc/smbldap-tools/
# Unzip the configuration file.
gzip -d /etc/smbldap-tools/smbldap.conf.gz
# Open up the /etc/smbldap-tools directory.
cd /etc/smbldap-tools/
# Get the SID (Security ID) for your SAMBA domain.
net getlocalsid
This results in (example): SID for domain DC01-UBUNTU is: S-1-5-21-949328747-3404738746-3052206637
# Open the /etc/smbldap-tools/smbldap.conf file for editing.
vim smbldap.conf
# Edit the file so that the following information is correct (according to your individual setup):
SID="S-1-5-21-949328747-3404738746-3052206637" ## This line must have the same SID as when you ran "net getlocalsid"
sambaDomain="EXAMPLE"
ldapTLS="0"
suffix="dc=example,dc=local"
sambaUnixIdPooldn="sambaDomainName=EXAMPLE,${suffix}"
userSmbHome=
userProfile=
userHomeDrive=
userScript=
mailDomain="example.local"
# Open the /etc/smbldap-tools/smbldap_bind.conf file for editing.
vim smbldap_bind.conf
# Edit the file so that the following information is correct (according to your individual setup):
slaveDN="cn=admin,dc=example,dc=local"
slavePw="12345"
masterDN="cn=admin,dc=example,dc=local"
masterPw="12345"
# Set the correct permissions on the above files:
chmod 0644 /etc/smbldap-tools/smbldap.conf
chmod 0600 /etc/smbldap-tools/smbldap_bind.conf
Step 7: Populate LDAP using smbldap-tools
Now we need to populate our LDAP directory with some necessary SAMBA and Windows entries.
# Execute the command to populate the directory.
smbldap-populate -u 30000 -g 30000
# At the password prompt assign your root password:
12345
# Verify that the directory has information in it by running the command:
ldapsearch -x -b dc=example,dc=local | less
Step 8: Add an LDAP user to the system
It is time for us to add an LDAP user. We will use this user account to verify that LDAP authentication is working.
# Add the user to LDAP
smbldap-useradd -a -m -M ricky -c "Richard M" ricky
# Here is an explanation of the command switches that we used.
-a allows Windows as well as Linux login
-m makes a home directory, leave this off if you do not need local access
-M sets up the username part of their email address
-c specifies their full name
# Set the password the new account.
smbldap-passwd ricky
# Password will be: 12345
Step 9: Configure the server to use LDAP authentication.
The basic steps for this section came from the Ubuntu Forums (http://ubuntuforums.org/showthread.php?t=597056). Thanks to all who contributed to that thread! Basically we need to tell our server to use LDAP authentication as one of its options. Be careful with this! It can cause your server to break! This is why we always have a backup around.
# Install the necessary software for this to work.
apt-get install auth-client-config libpam-ldap libnss-ldap
# Answer the prompts on your screen with the following:
Should debconf manage LDAP configuration?: Yes
LDAP server Uniform Resource Identifier: ldapi://127.0.0.1
Distinguished name of the search base: dc=example,dc=local
LDAP version to use: 3
Make local root Database admin: Yes
Does the LDAP database require login? No
LDAP account for root: cn=admin,dc=example,dc=local
LDAP root account password: 12345
# Open the /etc/ldap.conf file for editing.
vim /etc/ldap.conf
# Configure the following according to your setup:
host 127.0.0.1
base dc=example,dc=local
uri ldap://127.0.0.1/
rootbinddn cn=admin,dc=example,dc=local
bind_policy soft
# Copy the /etc/ldap.conf file to /etc/ldap/ldap.conf
cp /etc/ldap.conf /etc/ldap/ldap.conf
# Create a new file /etc/auth-client-config/profile.d/open_ldap:
vim /etc/auth-client-config/profile.d/open_ldap
# Insert the following into that new file:
[open_ldap]
nss_passwd=passwd: compat ldap
nss_group=group: compat ldap
nss_shadow=shadow: compat ldap
pam_auth=auth required pam_env.so
auth sufficient pam_unix.so likeauth nullok
auth sufficient pam_ldap.so use_first_pass
auth required pam_deny.so
pam_account=account sufficient pam_unix.so
account sufficient pam_ldap.so
account required pam_deny.so
pam_password=password sufficient pam_unix.so nullok md5 shadow use_authtok
password sufficient pam_ldap.so use_first_pass
password required pam_deny.so
pam_session=session required pam_limits.so
session required pam_mkhomedir.so skel=/etc/skel/
session required pam_unix.so
session optional pam_ldap.so
# Backup the /etc/nsswitch.conf file:
cp /etc/nsswitch.conf /etc/nsswitch.conf.original
# Backup the /etc/pam.d/ files:
cd /etc/pam.d/
mkdir bkup
cp * bkup/
# Enable the new LDAP Authentication Profile by executing the following command:
auth-client-config -a -p open_ldap
# Reboot the server and test to ensure that you can still log in using SSH and LDAP.
reboot
Step 10: Install BIND (DNS Server)
Because we are going to be a domain controller and source for authentication it makes sense to also have some DNS services available. Please note that if you have multiple servers at your disposal it is recommended to install a seperate DNS server as well so we have two to look at.
# Install the software.
apt-get install bind9
Step 11: Configure our primary DNS Zone using WebMin
We now want to create our DNS zone so that we are in charge of it and can make use of it. I prefer using a GUI to do this as opposed to editing the zone files.
In a web browser navigate to: https://192.168.0.60:10000 (Please use the IP address that YOU assigned to your server.)
Login as "sysadmin" and "12345".
Servers > BIND DNS Server
Under "Existing DNS Zones" click "Create master zone".
Zone type: Forward (Names to Addresses)
Domain name / Network: example.local
Records file: Automatic
Master server: dc01-ubuntu.example.local
Email address: sysadmin@example.local
Click "Create" button.
Click "Apply Changes" button.
Click "Address (0)" at the top.
Name: dc01-ubuntu
Address: 192.168.0.60
Click "Create" button
Click "Return to record types"
Click "Apply Changes" button.
Step 12: Configure the server to use itself for DNS
DNS doesn't do a whole lot of good if we don't use it. In this section we point our /etc/resolv.conf file to ourselves. I also recommend leaving in a known working DNS server as the seconday source just in case something screws up. In some of my trials I did notice that the server would hang trying to start BIND9.
# Open the /etc/resolv.conf file for editing.
vim /etc/resolv.conf
# Add the following lines to the beginning of the file:
search example.local
nameserver 192.168.0.60
# Reboot the server to ensure that DNS is working correctly.
reboot
Step 13: Add a workstation account to LDAP
This tutorial is meant to create an opensource domain for Windows XP Professional client (and Linux clients) to authenticate against. Therefore we will add a workstation account for the Windows XP Professional workstation that we will be joining to the domain.
# Execute the command:
smbldap-useradd -w client-winxp
* "client-winxp" is the hostname of the computer that you will be adding to the domain. This must be very specific!
Step 14: Configure your Windows XP Professional Client
Now I will walk you through configuring your Windows XP Professional workstation so that it will join the domain.
# Assumptions:
* This is a vanilla installation of Windows XP Professional SP2.
* The computer name was set during installation to be: client-winxp
* The Administrator password assigned is: 12345
* All other installation options have been left at their default settings.
* After the installation the following occurred:
* The only user account on the computer in use was "Administrator"
* All available Windows Updates were installed.
* A static IP address was assigned with the following information (for my setup only!)
IP Address: 192.168.0.61
Gateway: 192.168.0.1
Netmask: 255.255.255.0
DNS: 192.168.0.60
Search domain: example.local
# Join the workstation to the domain.
* Log into the computer as Administrator.
* Right click "My Computer" and click "Properties".
* Click the tab "Computer Name".
* Click the button labeled "Change".
* At the bottom click the radial button labeled "Domain".
* In the box type the word "example" without quotes!
* Click the "OK" button.
* At the password prompt enter "root" for the user and "12345" for the password (substitute the password for what you assigned to your root user earlier!).
It should say "Welcome to the example domain."
* Click "OK".
* Click "OK" again.
* Click "OK" again.
Restart the workstation.
# Log in with your test user ("ricky") from earlier.
Try logging into the Windows XP workstation (after selecting the domain from the drop down box) using our test user. It should work without issue!
# Notes
Please note that this is basic authentication right now. You're on your own if you wish to add logon scripts, mapped drives, etc...
Step 15: (Optional) Install Apache2 and PHPLDAPAdmin
A nice way to view and modify your LDAP tree is with a GUI. PHPLDAPAdmin is one that many people recommend so I will show you how to install it and use it.
# Install the software.
apt-get install apache2 phpldapadmin
# Open the file /etc/apache2/httpd.conf for editing:
vim /etc/apache2/httpd.conf
# Add the following line to the top of the file. This prevents an annoying error message from Apache2.
ServerName dc01-ubuntu.example.local
# Restart Apache2
/etc/init.d/apache2 restart
# Copy the PHPLDAPAdmin folder into the main web site directory. This is the lazy way of doing things. This way we don't need to create a virtual server, we just access PHPLDAPAdmin by going to: http://192.168.0.60/phpldapadmin/
cp -R /usr/share/phpldapadmin/ /var/www/phpldapadmin
There you have it! A full Ubuntu LDAP and SAMBA Domain Controller in 15 easy steps.
installing LAMP Ubuntu 6.06 Server
First off, when you download the Ubuntu 6.06 server edition CD from Ubuntu you will obviously have to install it. This document will not go into detail on the installation of the OS itself, as I will assume you already know how to burn an image and boot to the disk. If not, you can write me with questions related to that aspect of the installation. Once you have the disk burned and booted you are presented with the menu options for the installation. Choose the LAMP installation option and follow the prompts to configure the OS.
os installation options
If you where like me than you had no idea that after installing the LAMP option you would be left with a command prompt and absolutely no idea what to do. It is now that you should make the decision to either learn to use a command prompt to navigate, or install a desktop environment from the prompt in order to navigate in a friendly GUI environment. I will continue with the assumption that you would rather work in a GUI environment, though not resource friendly for your server system, it will make navigation and software installation within Linux much easier for a beginner.
In order to obtain a desktop GUI from the terminal prompt after installing the Ubuntu LAMP server OS you have to type a command. There are I believe a couple different desktop environments to choose from ie. KDE or Gnome but I prefer (for none other than aesthetics) the Gnome option. It is nice and clean and I found a little easier to use. Both use the apt-get for software installation and updates, which is ridiculously easy to use in my opinion.
So, here you are staring at a command prompt. To obtain a desktop GUI you have to type:
sudo apt-get update
sudo apt-get install ubuntu-desktop
(it may ask for the Ubuntu install disk; I can't remember if it uses that or the Universe repositories.) either way, stay connected to the internet just in case.
It should prompt you for the password you entered during the install of Ubuntu since the "sudo" command invokes root privileges. This was something I had a hard time understanding at first since Windows users come from the mentality that users default to administrator access to files. Ubuntu does not; you have to invoke root privileges by using the sudo or su command in order to modify most aspects of the system. This gets most frustrating later on but as you get used to it, it is an extremely preventative measure, which could have saved Windows from so many mono-user based security exploits.
Now that you have entered the commands to begin the installation of the desktop and you see the files loading and installing, you can sit back and relax for a bit. If you're installing on an old system it may take a while for it all to complete.
Once the desktop installation finishes it will prompt you to reboot. Once rebooted you should find yourself with a familiar GUI logon interface requesting your username and password you entered again from the OS installation. Log in and it will bring you to the brown Gnome desktop.
Configuration
At this point you now have Ubuntu 6.06 up with Apache2, MySQl 5, PhP5 and Pearl5 all running on your system you just don't know it. The next step is to configure each to your own needs. Again, this is a drastic difference from Windows type software configuration as most things Windows based include a nice, easy to use setup.exe file that prompts for any configuration needs. This is not the case with Linux for the most part. In order to modify the necessary files within each of these servers you have two options. You can either find the config file for each and manually edit that in a text editor, or you can download a web-based server management utility which simplifies the task for you using a GUI type interface. I found that WebMin made configuring my servers extremely easy as I was not familiar, nor comfortable, manually editing most of the config files.
webmin
WebMin is a freely available resource and can be downloaded here. I would suggest downloading it directly from the website as the repository may be outdated (It may not even have it). WebMin will require a bit of configuration itself as it defaults to using Apache 1's config files instead of Apache2, which causes some issues when using the interface to adjust Apache2 settings.
After downloading the file you will be left with a file called "webmin-1.290.tar.gz". This is a compressed file that will need to be uncompressed. Just double click it and uncompress it to the desktop.
Now, the next step is to install the WebMin software. Installing software in linux is much different than Windows and to do so you must first have the latest compiling software installed. You can either use Synaptic and search for the package called Build Essential or enter the command in a terminal prompt:
sudo apt-get install build-essential
This will install everything needed for installing the software.
Now that you have the tools to install WebMin, the next step is to open a terminal and navigate to the decompressed folder you created on the desktop. To do this in the terminal you need to type a few commands.
cd Desktop
Type
ls (modified from "dir" as recomended by anonymous)
to make sure the uncompressed folder webmin-1.290 is there.
cd webmin-1.290
You will now be in the folder containing the files for WebMin. The next step is to run the command that will actually install it.
./setup.sh /usr/local/webmin
This will start the installation, which will then prompt you for some configuration settings. Use the default settings except for the username and password of course.
With WebMin installed, you can now configure most of your other servers from WebMin's control panel which is much easier for new linux users than finding and modifying each server's config files. In order to make any modifications to Apache2 within WebMin you will have to change a couple settings within.
First navigate to WebMin's control panel by typing http://chris:10000/ in your internet browser. (replacing "chris" with the default username you installed linux with.) This should bring up the interface for WebMin.
Click on the "servers" option and navigate to the "Apache Webserver" icon.
In the upper left hand corner you will see a tab called "module configuration" which you will need to click on and change a few things therein.
1. change the "File or directory to add virtual servers to" to "/etc/apache2/sites-available/default". This will change to the correct directory if you want to host multiple sites.
2. change the "Directory to create links in for new virtual servers" to "/etc/apache2/sites-enabled/000-default". This will enable the chosen virtual sites.
(should look like this pic)
conf
(yeah, I know the pic looks diff....I'm at work :)
2. scroll down into "system configuration" and change the "server root directory" to "/etc/apache2".
3. change the "path to httpd executable" to "/usr/sbin/apache2ctl".
4. change the "path to apache2ctl" to "/usr/sbin/apache2ctl".
5. change the "command to start apache" to "/etc/init.d/apache2 start"
6. change the "command to stop apache" to "/etc/init.d/apache2 stop"
7. change anything else below that has the word "apache" to "apache2" or it will not access the correct directory or file. I believe this is due to the default settings being designed for apache1 not apache2. (should look like the image below)
apache2 configuration
After completing these steps you will need to save, and then navigate back to the "apache webserver" icon where you can restart apache2. You will need to do this in order for the changes to take effect. After restarting you will have WebMin configured correctly for use with apache2. If you can't restart apache after the changes, it is because the "restart" button is still using the old configuration from prior to your editing it. You will need to restart the computer as I don't remember the apache restart command for apache1.
In order to reach your web server from the outside world you will have to make sure that port 80 is open. Some ISP's block inbound traffic to this port with the intent to block web servers from running on their network. This can be bypassed by routing through another port (8080 or whatever else) though you will have to update your DNS with the correct port.
Now is the time to test your settings. You will need to know the WAN IP address of your computer; the one that others would use to access you on the web. This can be found by going to www.myip.dk or another site which will give it to you. Do not use your LAN address (something like 192.168.x.x) as this is your internal address unreachable from outside your internal network. Enter your WAN IP into your web browser and it should bring you to the default Apache2 web page. It should say something about Apache2 having been installed successfully and that you are at the default page.
apache2 default page
If you found the default page, then you DO have port 80 available and your server is up and running. From here, all you would have to do is put your site in the directory "/var/www" and lable your home page "index.html" and it would be accessible from your external WAN IP. A little bit later we will discuss how to configure a DNS so others can type in your domain name instead of your IP to reach your site. If for some reason you did not access the default Apache2 page, your ISP may be blocking the port. To circumvent this you will have to port forward using something similar to this:
1. If you are behind a router you will need to give your pc a static IP. Do this by going into your "network setting" option in the System drop down menu in Ubuntu. Choose "Ethernet connection" and then properties.
2. In the IP address option type "192.168.1.3". (you can change the "3" to anything else; if you have DHCP setup make sure you use a number that isn't being used or it will cause conflicts. Generally its ok to use a number below 50)
3. In the "subnet mask" it should default to "255.255.255.0". Leave that.
4. In the "default gateway" use your routers ip. It should be 192.168.1.1
(should look similar to the pic below ; if you want to use 192.168.1.10 as I have then it would look exactly the same.)
static ip configuration
Next, you will need to login to your router and forward HTTP requests to port 8080. I use a Linksys wrt54g router to do this but if you use a different model I'm sure the steps are similar. First you need to type in the ip of the router itself which is generally 192.168.1.1. This should bring up a login box for a username and password. It should be something like :
usrname:
passwrd: admin
Once logged into your router, you will see a simple GUI interface for adusting properties within your router. On the Linksys, you will see a section called "Gaming and Accessories" which is the tab you need to click on. It will bring up the option to portforward I think 10 individual ports. Enter:
Description: "HTTP"
Port from: "8080"
Port to : "8080"
IP: "192.168.1.3" (or whatever statip IP you gave your computer)
Make sure and click the checkbox for "Enable" or it wont activate the portforwarding
(should look like this pic only using 8080 instead of 80)
port configuration
This will allow you to port forward to the internal IP 192.168.1.3 for port 8080. If you were stuck before and couldn't reach the default Apache2 page, and you have now given your pc a static ip, you will need to change the Apache2 listen port in WebMin from 80 to 8080. To do this:
-open WebMin and click on the "apache webserver" icon.
-click on "network and addresses" and change the port there.
-restart apache using the "restart apache" option in WebMin
To reach your webserver externally you will now have to type your WAN IP and 8080 in your browser. Ex. "66.665.66.1:8080". This is only necessary if your IP is blocking port 80.
At this point you should have the ability to access your webserver. Try replacing the default Apache2 index.html page with your own. You should easily be able to have your own site up after that. From here you have the option to setup FTP to access your web folder from anywhere, a DNS server for configuring your own domain name, mail and ftp routing and many other fun options. I will continue on focusing on FTP, DNS and Mail server configuration.
If you've made it this far, you have probably realized how different it is to navigate in Linux vs Windows. With a little more practice and configuration it may start feeling a bit more comfortable. After getting my web server online I was so eager to be able to add content to it from my other pc or my work computer that my next step was to install a functioning FTP server. The next section will deal with that specifically.
FTP Configuration
The FTP software I have been using is Proftpd. This software may not be any better than others available but it seemed the easiest to configure which is all I really care about as a new linux user. WebMin has the icon for Proftpd already listed but it will not work until you actually install it from Synaptic. To do so:
- Open synaptic in Ubuntu and search for Proftpd.
- Let synaptic download and configure it for you. WebMin will work with it after you have it installed.
- You now have an FTP server on your system. Next you will need to configure a few things.
First, you need to add a new user to your Ubuntu users list. Go to your "system" tab on the desktop again, Go to "administration" then "users and groups". Here you will be able to add a new user and name it whatever you want. Next, add a new group and call it "ftp". Make sure and add the user you made to the group "ftp". You will also need to give your user access to the directory "/var/www" or whatever your site address is so you can access the correct directory.
Next you will need to use WebMin to add the user to Proftpd. Click on the Proftpd server icon in WebMin and navigate to the "edit confi files" icon within. There you will have to manually add your user and group into the file. In the config file find where it says:
"set the user and group that the server usually runs at" and add them into the file manually.
(should look like this before you change them)
proftp configuration
While you're in the config file you may want to change the "umask" setting to something a little less strict or your files will have a high user permission setting and may be inaccessible by users to your site. You may want to Google how file permissions work in order to gain a better understanding. To test your server you can change your umask setting to a lower setting like "002" or something to test it.
After adding the user and group, you may need to port forward port 21 to your static IP. (this is only if you are behind a router or firewall). Do this in the same fashion as the configuration change earlier for port 8080.
Now you should be able to access your users directory on your Linux PC using FTP. You can try it by opening a new network connection in Windows using "ftp://username@IP". Substitue the username and IP for your ftp username and the external IP of your computer (plus port if you use a port other than 21) and you should be able to access the directory you specified.
MySQL and PHP are both configured for you upon installation of the Ubuntu LAMP Server so configuring them is unnecessary unless you need to. If you do, use the WebMin interface to make those changes as it is probably the easiest. You can also download phpMyAdmin if you want more control over your MySQL databases.
os installation options
If you where like me than you had no idea that after installing the LAMP option you would be left with a command prompt and absolutely no idea what to do. It is now that you should make the decision to either learn to use a command prompt to navigate, or install a desktop environment from the prompt in order to navigate in a friendly GUI environment. I will continue with the assumption that you would rather work in a GUI environment, though not resource friendly for your server system, it will make navigation and software installation within Linux much easier for a beginner.
In order to obtain a desktop GUI from the terminal prompt after installing the Ubuntu LAMP server OS you have to type a command. There are I believe a couple different desktop environments to choose from ie. KDE or Gnome but I prefer (for none other than aesthetics) the Gnome option. It is nice and clean and I found a little easier to use. Both use the apt-get for software installation and updates, which is ridiculously easy to use in my opinion.
So, here you are staring at a command prompt. To obtain a desktop GUI you have to type:
sudo apt-get update
sudo apt-get install ubuntu-desktop
(it may ask for the Ubuntu install disk; I can't remember if it uses that or the Universe repositories.) either way, stay connected to the internet just in case.
It should prompt you for the password you entered during the install of Ubuntu since the "sudo" command invokes root privileges. This was something I had a hard time understanding at first since Windows users come from the mentality that users default to administrator access to files. Ubuntu does not; you have to invoke root privileges by using the sudo or su command in order to modify most aspects of the system. This gets most frustrating later on but as you get used to it, it is an extremely preventative measure, which could have saved Windows from so many mono-user based security exploits.
Now that you have entered the commands to begin the installation of the desktop and you see the files loading and installing, you can sit back and relax for a bit. If you're installing on an old system it may take a while for it all to complete.
Once the desktop installation finishes it will prompt you to reboot. Once rebooted you should find yourself with a familiar GUI logon interface requesting your username and password you entered again from the OS installation. Log in and it will bring you to the brown Gnome desktop.
Configuration
At this point you now have Ubuntu 6.06 up with Apache2, MySQl 5, PhP5 and Pearl5 all running on your system you just don't know it. The next step is to configure each to your own needs. Again, this is a drastic difference from Windows type software configuration as most things Windows based include a nice, easy to use setup.exe file that prompts for any configuration needs. This is not the case with Linux for the most part. In order to modify the necessary files within each of these servers you have two options. You can either find the config file for each and manually edit that in a text editor, or you can download a web-based server management utility which simplifies the task for you using a GUI type interface. I found that WebMin made configuring my servers extremely easy as I was not familiar, nor comfortable, manually editing most of the config files.
webmin
WebMin is a freely available resource and can be downloaded here. I would suggest downloading it directly from the website as the repository may be outdated (It may not even have it). WebMin will require a bit of configuration itself as it defaults to using Apache 1's config files instead of Apache2, which causes some issues when using the interface to adjust Apache2 settings.
After downloading the file you will be left with a file called "webmin-1.290.tar.gz". This is a compressed file that will need to be uncompressed. Just double click it and uncompress it to the desktop.
Now, the next step is to install the WebMin software. Installing software in linux is much different than Windows and to do so you must first have the latest compiling software installed. You can either use Synaptic and search for the package called Build Essential or enter the command in a terminal prompt:
sudo apt-get install build-essential
This will install everything needed for installing the software.
Now that you have the tools to install WebMin, the next step is to open a terminal and navigate to the decompressed folder you created on the desktop. To do this in the terminal you need to type a few commands.
cd Desktop
Type
ls (modified from "dir" as recomended by anonymous)
to make sure the uncompressed folder webmin-1.290 is there.
cd webmin-1.290
You will now be in the folder containing the files for WebMin. The next step is to run the command that will actually install it.
./setup.sh /usr/local/webmin
This will start the installation, which will then prompt you for some configuration settings. Use the default settings except for the username and password of course.
With WebMin installed, you can now configure most of your other servers from WebMin's control panel which is much easier for new linux users than finding and modifying each server's config files. In order to make any modifications to Apache2 within WebMin you will have to change a couple settings within.
First navigate to WebMin's control panel by typing http://chris:10000/ in your internet browser. (replacing "chris" with the default username you installed linux with.) This should bring up the interface for WebMin.
Click on the "servers" option and navigate to the "Apache Webserver" icon.
In the upper left hand corner you will see a tab called "module configuration" which you will need to click on and change a few things therein.
1. change the "File or directory to add virtual servers to" to "/etc/apache2/sites-available/default". This will change to the correct directory if you want to host multiple sites.
2. change the "Directory to create links in for new virtual servers" to "/etc/apache2/sites-enabled/000-default". This will enable the chosen virtual sites.
(should look like this pic)
conf
(yeah, I know the pic looks diff....I'm at work :)
2. scroll down into "system configuration" and change the "server root directory" to "/etc/apache2".
3. change the "path to httpd executable" to "/usr/sbin/apache2ctl".
4. change the "path to apache2ctl" to "/usr/sbin/apache2ctl".
5. change the "command to start apache" to "/etc/init.d/apache2 start"
6. change the "command to stop apache" to "/etc/init.d/apache2 stop"
7. change anything else below that has the word "apache" to "apache2" or it will not access the correct directory or file. I believe this is due to the default settings being designed for apache1 not apache2. (should look like the image below)
apache2 configuration
After completing these steps you will need to save, and then navigate back to the "apache webserver" icon where you can restart apache2. You will need to do this in order for the changes to take effect. After restarting you will have WebMin configured correctly for use with apache2. If you can't restart apache after the changes, it is because the "restart" button is still using the old configuration from prior to your editing it. You will need to restart the computer as I don't remember the apache restart command for apache1.
In order to reach your web server from the outside world you will have to make sure that port 80 is open. Some ISP's block inbound traffic to this port with the intent to block web servers from running on their network. This can be bypassed by routing through another port (8080 or whatever else) though you will have to update your DNS with the correct port.
Now is the time to test your settings. You will need to know the WAN IP address of your computer; the one that others would use to access you on the web. This can be found by going to www.myip.dk or another site which will give it to you. Do not use your LAN address (something like 192.168.x.x) as this is your internal address unreachable from outside your internal network. Enter your WAN IP into your web browser and it should bring you to the default Apache2 web page. It should say something about Apache2 having been installed successfully and that you are at the default page.
apache2 default page
If you found the default page, then you DO have port 80 available and your server is up and running. From here, all you would have to do is put your site in the directory "/var/www" and lable your home page "index.html" and it would be accessible from your external WAN IP. A little bit later we will discuss how to configure a DNS so others can type in your domain name instead of your IP to reach your site. If for some reason you did not access the default Apache2 page, your ISP may be blocking the port. To circumvent this you will have to port forward using something similar to this:
1. If you are behind a router you will need to give your pc a static IP. Do this by going into your "network setting" option in the System drop down menu in Ubuntu. Choose "Ethernet connection" and then properties.
2. In the IP address option type "192.168.1.3". (you can change the "3" to anything else; if you have DHCP setup make sure you use a number that isn't being used or it will cause conflicts. Generally its ok to use a number below 50)
3. In the "subnet mask" it should default to "255.255.255.0". Leave that.
4. In the "default gateway" use your routers ip. It should be 192.168.1.1
(should look similar to the pic below ; if you want to use 192.168.1.10 as I have then it would look exactly the same.)
static ip configuration
Next, you will need to login to your router and forward HTTP requests to port 8080. I use a Linksys wrt54g router to do this but if you use a different model I'm sure the steps are similar. First you need to type in the ip of the router itself which is generally 192.168.1.1. This should bring up a login box for a username and password. It should be something like :
usrname:
passwrd: admin
Once logged into your router, you will see a simple GUI interface for adusting properties within your router. On the Linksys, you will see a section called "Gaming and Accessories" which is the tab you need to click on. It will bring up the option to portforward I think 10 individual ports. Enter:
Description: "HTTP"
Port from: "8080"
Port to : "8080"
IP: "192.168.1.3" (or whatever statip IP you gave your computer)
Make sure and click the checkbox for "Enable" or it wont activate the portforwarding
(should look like this pic only using 8080 instead of 80)
port configuration
This will allow you to port forward to the internal IP 192.168.1.3 for port 8080. If you were stuck before and couldn't reach the default Apache2 page, and you have now given your pc a static ip, you will need to change the Apache2 listen port in WebMin from 80 to 8080. To do this:
-open WebMin and click on the "apache webserver" icon.
-click on "network and addresses" and change the port there.
-restart apache using the "restart apache" option in WebMin
To reach your webserver externally you will now have to type your WAN IP and 8080 in your browser. Ex. "66.665.66.1:8080". This is only necessary if your IP is blocking port 80.
At this point you should have the ability to access your webserver. Try replacing the default Apache2 index.html page with your own. You should easily be able to have your own site up after that. From here you have the option to setup FTP to access your web folder from anywhere, a DNS server for configuring your own domain name, mail and ftp routing and many other fun options. I will continue on focusing on FTP, DNS and Mail server configuration.
If you've made it this far, you have probably realized how different it is to navigate in Linux vs Windows. With a little more practice and configuration it may start feeling a bit more comfortable. After getting my web server online I was so eager to be able to add content to it from my other pc or my work computer that my next step was to install a functioning FTP server. The next section will deal with that specifically.
FTP Configuration
The FTP software I have been using is Proftpd. This software may not be any better than others available but it seemed the easiest to configure which is all I really care about as a new linux user. WebMin has the icon for Proftpd already listed but it will not work until you actually install it from Synaptic. To do so:
- Open synaptic in Ubuntu and search for Proftpd.
- Let synaptic download and configure it for you. WebMin will work with it after you have it installed.
- You now have an FTP server on your system. Next you will need to configure a few things.
First, you need to add a new user to your Ubuntu users list. Go to your "system" tab on the desktop again, Go to "administration" then "users and groups". Here you will be able to add a new user and name it whatever you want. Next, add a new group and call it "ftp". Make sure and add the user you made to the group "ftp". You will also need to give your user access to the directory "/var/www" or whatever your site address is so you can access the correct directory.
Next you will need to use WebMin to add the user to Proftpd. Click on the Proftpd server icon in WebMin and navigate to the "edit confi files" icon within. There you will have to manually add your user and group into the file. In the config file find where it says:
"set the user and group that the server usually runs at" and add them into the file manually.
(should look like this before you change them)
proftp configuration
While you're in the config file you may want to change the "umask" setting to something a little less strict or your files will have a high user permission setting and may be inaccessible by users to your site. You may want to Google how file permissions work in order to gain a better understanding. To test your server you can change your umask setting to a lower setting like "002" or something to test it.
After adding the user and group, you may need to port forward port 21 to your static IP. (this is only if you are behind a router or firewall). Do this in the same fashion as the configuration change earlier for port 8080.
Now you should be able to access your users directory on your Linux PC using FTP. You can try it by opening a new network connection in Windows using "ftp://username@IP". Substitue the username and IP for your ftp username and the external IP of your computer (plus port if you use a port other than 21) and you should be able to access the directory you specified.
MySQL and PHP are both configured for you upon installation of the Ubuntu LAMP Server so configuring them is unnecessary unless you need to. If you do, use the WebMin interface to make those changes as it is probably the easiest. You can also download phpMyAdmin if you want more control over your MySQL databases.
Installing LAMP On Ubuntu For Newbies
Installing LAMP On Ubuntu For Newbies
In this guide I will show you how to install a LAMP system. LAMP stands for Linux, Apache, MySQL, PHP. The guide is intended to help those who have very little knowlegde of using Linux.
Install Apache
To start off we will install Apache.
1. Open up the Terminal (Applications > Accessories > Terminal).
2. Copy/Paste the following line of code into Terminal and then press enter:
sudo apt-get install apache2
3. The Terminal will then ask you for you're password, type it and then press enter.
Testing Apache
To make sure everything installed correctly we will now test Apache to ensure it is working properly.
1. Open up any web browser and then enter the following into the web address:
http://localhost/
You should see a folder entitled apache2-default/. Open it and you will see a message saying "It works!" , congrats to you!
Install PHP
In this part we will install PHP 5.
Step 1. Again open up the Terminal (Applications > Accessories > Terminal).
Step 2. Copy/Paste the following line into Terminal and press enter:
sudo apt-get install php5 libapache2-mod-php5
Step 3. In order for PHP to work and be compatible with Apache we must restart it. Type the following code in Terminal to do this:
sudo /etc/init.d/apache2 restart
Test PHP
To ensure there are no issues with PHP let's give it a quick test run.
Step 1. In the terminal copy/paste the following line:
sudo gedit /var/www/testphp.php
This will open up a file called phptest.php.
Step 2. Copy/Paste this line into the phptest file:
Step 3. Save and close the file.
Step 4. Now open you're web browser and type the following into the web address:
http://localhost/testphp.php
The page should look like this:
Test PHP Page
Congrats you have now installed both Apache and PHP!
Install MySQL
To finish this guide up we will install MySQL. (Note - Out of Apache and PHP, MySQL is the most difficult to set up. I will provide some great resources for anyone having trouble at the end of this guide.)
Step 1. Once again open up the amazing Terminal and then copy/paste this line:
sudo apt-get install mysql-server
Step 2 (optional). In order for other computers on your network to view the server you have created, you must first edit the "Bind Address". Begin by opening up Terminal to edit the my.cnf file.
gksudo gedit /etc/mysql/my.cnf
Change the line
bind-address = 127.0.0.1
And change the 127.0.0.1 to your IP address.
Step 3. This is where things may start to get tricky. Begin by typing the following into Terminal:
mysql -u root
Following that copy/paste this line:
mysql> SET PASSWORD FOR 'root'@'localhost' = PASSWORD('yourpassword');
(Make sure to change yourpassword to a password of your choice.)
Step 4. We are now going to install a program called phpMyAdmin which is an easy tool to edit your databases. Copy/paste the following line into Terminal:
sudo apt-get install libapache2-mod-auth-mysql php5-mysql phpmyadmin
After that is installed our next task is to get PHP to work with MySQL. To do this we will need to open a file entitled php.ini. To open it type the following:
gksudo gedit /etc/php5/apache2/php.ini
Now we are going to have to uncomment the following line by taking out the semicolon (;).
Change this line:
;extension=mysql.so
To look like this:
extension=mysql.so
Now just restart Apache and you are all set!
sudo /etc/init.d/apache2 restart
The End
Quick note to anyone who encountered problems with setting up the MySQL password, please refer to this page: MysqlPasswordReset
I applaud everyone who has taken the time to read this guide. This guide is also my first ever so I would love to hear back from the public on what you guys think! Just don't be too harsh. ;)
In this guide I will show you how to install a LAMP system. LAMP stands for Linux, Apache, MySQL, PHP. The guide is intended to help those who have very little knowlegde of using Linux.
Install Apache
To start off we will install Apache.
1. Open up the Terminal (Applications > Accessories > Terminal).
2. Copy/Paste the following line of code into Terminal and then press enter:
sudo apt-get install apache2
3. The Terminal will then ask you for you're password, type it and then press enter.
Testing Apache
To make sure everything installed correctly we will now test Apache to ensure it is working properly.
1. Open up any web browser and then enter the following into the web address:
http://localhost/
You should see a folder entitled apache2-default/. Open it and you will see a message saying "It works!" , congrats to you!
Install PHP
In this part we will install PHP 5.
Step 1. Again open up the Terminal (Applications > Accessories > Terminal).
Step 2. Copy/Paste the following line into Terminal and press enter:
sudo apt-get install php5 libapache2-mod-php5
Step 3. In order for PHP to work and be compatible with Apache we must restart it. Type the following code in Terminal to do this:
sudo /etc/init.d/apache2 restart
Test PHP
To ensure there are no issues with PHP let's give it a quick test run.
Step 1. In the terminal copy/paste the following line:
sudo gedit /var/www/testphp.php
This will open up a file called phptest.php.
Step 2. Copy/Paste this line into the phptest file:
Step 3. Save and close the file.
Step 4. Now open you're web browser and type the following into the web address:
http://localhost/testphp.php
The page should look like this:
Test PHP Page
Congrats you have now installed both Apache and PHP!
Install MySQL
To finish this guide up we will install MySQL. (Note - Out of Apache and PHP, MySQL is the most difficult to set up. I will provide some great resources for anyone having trouble at the end of this guide.)
Step 1. Once again open up the amazing Terminal and then copy/paste this line:
sudo apt-get install mysql-server
Step 2 (optional). In order for other computers on your network to view the server you have created, you must first edit the "Bind Address". Begin by opening up Terminal to edit the my.cnf file.
gksudo gedit /etc/mysql/my.cnf
Change the line
bind-address = 127.0.0.1
And change the 127.0.0.1 to your IP address.
Step 3. This is where things may start to get tricky. Begin by typing the following into Terminal:
mysql -u root
Following that copy/paste this line:
mysql> SET PASSWORD FOR 'root'@'localhost' = PASSWORD('yourpassword');
(Make sure to change yourpassword to a password of your choice.)
Step 4. We are now going to install a program called phpMyAdmin which is an easy tool to edit your databases. Copy/paste the following line into Terminal:
sudo apt-get install libapache2-mod-auth-mysql php5-mysql phpmyadmin
After that is installed our next task is to get PHP to work with MySQL. To do this we will need to open a file entitled php.ini. To open it type the following:
gksudo gedit /etc/php5/apache2/php.ini
Now we are going to have to uncomment the following line by taking out the semicolon (;).
Change this line:
;extension=mysql.so
To look like this:
extension=mysql.so
Now just restart Apache and you are all set!
sudo /etc/init.d/apache2 restart
The End
Quick note to anyone who encountered problems with setting up the MySQL password, please refer to this page: MysqlPasswordReset
I applaud everyone who has taken the time to read this guide. This guide is also my first ever so I would love to hear back from the public on what you guys think! Just don't be too harsh. ;)
Rabu, 22 Oktober 2008
Installasi Web Server Ubuntu 7.04
1. Masukkan CD instalasi Ubuntu Server 7.04 (Feisty fawn), setelah loading akan muncul tampilan menu untuk memulai proses instalasi. Pilih Install to Hard Disk seperti yang terlihat pada gambar dibawah ini kemudian tekan Enter.
2. Setelah memilih menu diatas, maka anda akan dibawa pada halaman selanjutnya yaitu proses pemilihan bahasa yang akan digunakan dalam proses instalasi. Untuk mudahnya pilihlah bahasa default yaitu English seperti gambar dibawah ini lalu tekan Enter.
3. Selanjutnya anda akan muncul layer/menu untuk menetukan lokasi dimana (Negara) anda sekarang berada. Pada pilihan pertama pilihlah Other kemudian tekan Enter. Selanjutnya akan muncul pilihan Negara, gunakan tombol panah bawah pada keyboard anda dan pilihlah Indonesia.
4. Menu selanjutnya adalah proses inisialisasi layout keyboard anda, pada halama ini langsung pilih No untuk menghindari proses inisialisasi tombol-tombol keyboard yang biasanya memakan waku yang cukup lama. Setelah itu akan muncul layer baru yang menginformasikan kepada kita bahwa proses inisialisasi keyboard telah selesai, selanjutnya pilih Continue untuk melanjutkan instalasi.
5. Setelah itu maka proses instalasi akan mulai dijalankan dengan melakukan pemeriksaan terhadap paket-paket yang terdapat didalam CD Ubuntu, Hardware computer anda serta konfigurasi Network anda baik yang manggunakan DHCP maupun secara manual.
6. Proses selanjutnya, anda akan diminta untuk memasukkan Hostnam. Contoh kita ingin membuat sebuah system dengan nama Domain server1.ictbatola.or.id maka masukkan dalam menu isian tersebut server1 kemudian tekan Enter.
7. Proses selanjutnya adalah partisi hardisk, disini akan ditemukan 3 pilihan menu utama yaitu, Guided – use entire disk, Guided – use entire disk and set up LVM serta manual. Bagi pemula disarankan anda untuk memilih opsi yang pertama, namun jika anda inin melakukan proses partisi hard disk anda sendiri tanpa bantuan system silahkan anda pilih opsi yang terakhir. Disini kita akan memilih opsi pertama yaitu Guided – use entire disk.
8. Kemudian tentukan hard disk mana yang anda akan gunakan untuk proses instalasi ini, dengan demikian system installer akan secara otomatis melakukan proses partisi hard disk tersebut. Seteleh proses partisi selesai maka akan muncul pertanyaan write the changes to disks? Pilihlah Yes kemudia tekan Enter.
9. Setelah itu maka proses partisi akan dibuat dan dilakukan format .
10. Proses selanjutnya adalah menentukan konfigurasi waktu, default adalah UTC. Pilihlah Yes kemudia tekan Enter.
11. Selanjutnya anda diminta untuk memasukkan user name untuk masuk kedalam system. Sebagai contoh, jika anda menggunakan Administrator masukkan user tersebut kedalam form isian yang telah tersedia. Jangan memasukkan admin karena admin sudah digunakan secara default oleh Ubuntu Feisty Fawn.
12. Masukkan Password untuk user tersebut.
13. Selanjutnya proses instalasi System dasar akan dimulai.
14. Jika muncul tampilan Software Selection biarkan kosong pada dua opsi yang ditawarkan, karena kita akan melakukan instalasi secara manual. Pilih Continue dan tekan Enter.
15. Setelah itu maka proses instalasi system dasar telah selesai, system akan secara otomatis melakukan reboot.
Memulai Bekerja dengan Shell
a. login kedalam system
untuk melakukan login/ masuk kedalam system kita, maka gunakanlah username dan password yang telah kita tentukan di awal proses instalasi tersebut. Contoh username : Administrator dan password : cobalah. Setelah anda masuk kedalam system tersebut maka akan muncul tampilan seperti dibawah ini.
catatan : tanda ~$ (Dollar) menandakan anda login sebagai user biasa.
b. login kedalam system root
untuk dapat melakukan konfigurasi system maka kita terlebih dahulu harus masuk dengan menggunakn account root. Untuk dapat berpindah ke dalam root maka masukkan perintah sudo passwd root – enter. Anda akan diminta untuk memasukkan password baru yang akan digunakan untuk masuk kedalam system root. Setelah password root telah dibuat, maka gunakan perintaih su untuk masuk.
catatan : tanda ~ # (pagar) menandakan anda login sebagai root (Super User)
c. Instalasi SSH-Server
Masukkan perintah apt-get install ssh openssh-server dilanjutkan dengan menekan Enter
d. Konfiguasi IP Address Manual
Masukkan perintah vi /etc/network/interfaces lalu tekan Enter. Setelah selesai melakukan konfigurasi terhadap IP-Address maka jalankan perintah /etc/init.d/networking restart
Dengan demikian pengaturan yang baru anda masukkan akan dapat dijalankan.
e. Konfigurasi Host
Masukkan perintah vi /etc/hosts. Masukkan konfigurasi hosts (nama system) anda. Contoh seperti gambar dibawah ini.
f. Instalasi DNS Server menggunakan BIND9
Untuk melakukan instalasi DNS Server menggunakan Bind9 maka masukkan perintah ini dalam shell root, apt-get install bind9. dengan demikian maka secara otomatis system akan melakukan instalasi bind9 melalui CD Instalasi.
g. Konfigurasi DNS Server
1.a. Konfigurasi named.conf
Langkah pertama untuk membuat sebuah DNS (Domain Name) adalah melakukan konfigurasi pada file named.conf yang terdapat dalam /etc/bind9/named.conf.
Gunakan program editor kesukaan anda, missal vi /etc/bind9/named.conf.
Setelah file tersebut terbuka maka kita tentukan nama domain yang akan kita buat, disini kita asumsikan membuat sebuah domain dengan nama ictbatola.net. Jangan lupa untuk memasukkan ip address system anda pada bagian zone ke dua dengan format terbalik. Contoh dapat dilihat pada ambar dibawah ini.
1.b. Konfigurasi db.127 (Zone)
2.c. Konfigurasi db.local (Database)
3.d. Konfigurasi resolv.conf
Setelah semua file konfigurasi selesai maka lakukan restart pada system bind9 anda dengan mengetikkan perintah /etc/init.d/bind9 restart. Jika seluruh pengaturan benar maka akan terlihat seperti gambar dibawah ini.
langkah selanjutnya adalah melakukan uji coba terhadap konfigurasi yang sebelumnya telah kita setting dengan memasukkan beberapa perintah dasar, yaitu;
- dig –x ip address
untuk melakukan pemeriksaan terhadap beberapa peraturan yang telah kita masukkan dalam bind maka dapat menggunakan perintah diatas, contoh pada gambar dibawah ini.
jika pesan itu muncul setelah anda memasukkan perintah diatas, maka dns server anda sudah berfungsi dengan baik.
- Nslookup
Langkah kedua untuk menguji system dns server kita menggunakan perintah nslookup, perhatikan gambar dibawah ini.
untuk memastikan hasilnya, lakukan perintah ping. Lihat contoh dibawah
h. Instalasi Apache untuk Web Server
Pada shell root ketikkan perintah apt-get install apache2 lalu tekan enter
anda akan diminta untuk memasukkan CD Ubuntu kedalam CD-Room. Masukkan CD tersebut lalu kemudian diikuti dengan menekan tombol enter pada keyboard anda.
i. Instalasi FTP-Server dengan VSFTPD
j. Instalasi Mysql-Server untuk database server
k. Instalasi Proxy-Server squid
Untuk membuat server anda lebih kuencheng dalam membuka setiap halaman web site maka kita menggunakan proxy server yaitu squid. Untuk dapat melakukan instalasi squid maka masukkan perintah dibawah ini apt-get install squid pada shell root. Lihat gambar
Konfigurasi squid.conf pada versi 2.6
http_port 3128 transparent
#Option ini akan menentukan di port berapa squid akan berjalan (biasanya #di port 3128 dan 8080)khusus untuk squid versi 2.6 untuk membuat agar #proxy kita menjadi transparent maka tambahkan kata tersebut dibelakang #port yang akan kita gunakan.
icp_port 0
#Option ini akan menentukan melalui port berapa squid akan mengirimkan #dan menerima request ICP dari proxy cache tetangga.
cache_mem 32 MB
#Option ini menentukan berapa besar memory yang akan digunakan oleh #squid, defaultnya adalah 8 MB yaitu default yang cocok untuk digunakan #pada banyak sistem. Namun jika anda memiliki memory yang #berlebih, #maka disarankan untuk menaikkannya. Ada yang berpendapat bahwa nilai #ini didapat dari sepertiga memory bebas bagi squid.
cache_dir ufs /cache 1600 4 256
#Option pada cache_dir menentukan sistem penyimpanan seperti #apa yang #akan digunakan (ufs), nama direktori tempat penyimpanan cache (/cache), #ukuran disk dalam megabytes yang digunakan oleh direktori tempat #penyimpanan cache (1600 Mbytes), jumlah subdirektori
#pertama yang akan dibuat di bawah /cache (4),
#dan jumlah subdirektori kedua yang akan diciptakan di bawah #subdirektori pertama tadi (256). Nilai2 pada option cache_dir tadi #harus disesuaikan dengan #sistem yang anda miliki, biasanya yang harus #disesuaikan hanyalah tempat penyimpanan cache, ukuran disk,
#dan jumlah subdirektori yang akan dibuat. Mengenai angka2 #tersebut, #dapat kita peroleh dari rumus yang telah disediakan oleh Mas Devshed #untuk optimasi sbb:
#1. Gunakan 80% atau kurang dari setiap kapasitas cache #direktori yang #telah kita siapkan. Jika kita mengeset ukuran cache_dir kita melebihi #nilai ini, maka kita akan dapat melihat penurunan performansi squid.
#2. Untuk menentukan jumlah subdirektori pertama yang akan #dibuat, #dapat menggunakan rumus ini:
#x=Ukuran cache dir dalam KB (misal 6GB=~6,000,000KB) #y=Average object #size (gunakan saja 13KB)
#z= Jumlah subdirektori pertama = (((x / y) / 256) / 256) * #2 = # #direktori Sebagai contoh, misal saya menggunakan 6 GB dari untuk #/cache (setelah disisihkan 80% nya), maka:
#6,000,000 / 13 = 461538.5 / 256 = 1802.9 / 256 = 7 * 2 = 14
#maka baris cache_dir akan menjadi : cache_dir_ufs 6000 14 256
cache_store_log none
#Option ini akan melog setiap aktivitas dari storage #manager. Log ini #akan memperlihatkan objek-objek mana saja #yang dikeluarkan dari cache, #dan objek-objek mana saja yang #disimpan dan untuk brp lama objek #tersebut disimpan. Karena biasanya tidak ada gunanya untuk menganalisis #data ini, maka disarankan untuk didisable. negative_ttl 1 minutes
#Default dari option ini adalah 5 menit, kita menginginkan
#proxy yang kita miliki setransparan mungkin. Jika seorang user mencari #halaman web yang dia yakin itu ada, maka kita pasti tidak ingin adanya #waktu lag antara URL menuju dunia dan kemampuan user untuk ngaksesnya.
cache_effective_user squid
cache_effective_group squid
#Jika squid cache dijalankan oleh root, maka user yang akan #menjalankannya akan diubah sesuai UID/GID user yang disebutkan pada #option di atas. Pada contoh option di atas jika squid dijalankan oleh #root, maka squid cache akan dijalankan dengan UID/GID squid.
maximum_object_size 1024 KB
#Dengan option ini, ukuran file maksimum yang disimpan oleh #squid cache #bisa dibatasi. Dengan kata lain objek yang lebih besar dari bilangan #ini tidak akan disaved ke dalam #disk yang sudah disisihkan buat cache #(misal /cache).
minimum_object_size 4 KB
#Dengan option ini maka objek yang lebih kecil dari bilangan yang #disebutkan tidak akan disaved ke dalam disk yang sudah disisihkan buat #cache. ukuran file minimum yang dicache bertujuan mengefektifkan #filesystem di mana biasanya ext2 diformat dengan 4 KB inode.
Visible_hostname ubuntu.ictbatola.net
#perintah ini dimaksudkan jika ada kesalahan atau halaman web yang #dibuka tidak dapat ditampilakan maka squid akan memunculkan pesan error #pada halaman web browser disertai dengan informasi letak dari proxy #server tersebut berada pada baris terakhir pesan error tersebut.
2. Setelah memilih menu diatas, maka anda akan dibawa pada halaman selanjutnya yaitu proses pemilihan bahasa yang akan digunakan dalam proses instalasi. Untuk mudahnya pilihlah bahasa default yaitu English seperti gambar dibawah ini lalu tekan Enter.
3. Selanjutnya anda akan muncul layer/menu untuk menetukan lokasi dimana (Negara) anda sekarang berada. Pada pilihan pertama pilihlah Other kemudian tekan Enter. Selanjutnya akan muncul pilihan Negara, gunakan tombol panah bawah pada keyboard anda dan pilihlah Indonesia.
4. Menu selanjutnya adalah proses inisialisasi layout keyboard anda, pada halama ini langsung pilih No untuk menghindari proses inisialisasi tombol-tombol keyboard yang biasanya memakan waku yang cukup lama. Setelah itu akan muncul layer baru yang menginformasikan kepada kita bahwa proses inisialisasi keyboard telah selesai, selanjutnya pilih Continue untuk melanjutkan instalasi.
5. Setelah itu maka proses instalasi akan mulai dijalankan dengan melakukan pemeriksaan terhadap paket-paket yang terdapat didalam CD Ubuntu, Hardware computer anda serta konfigurasi Network anda baik yang manggunakan DHCP maupun secara manual.
6. Proses selanjutnya, anda akan diminta untuk memasukkan Hostnam. Contoh kita ingin membuat sebuah system dengan nama Domain server1.ictbatola.or.id maka masukkan dalam menu isian tersebut server1 kemudian tekan Enter.
7. Proses selanjutnya adalah partisi hardisk, disini akan ditemukan 3 pilihan menu utama yaitu, Guided – use entire disk, Guided – use entire disk and set up LVM serta manual. Bagi pemula disarankan anda untuk memilih opsi yang pertama, namun jika anda inin melakukan proses partisi hard disk anda sendiri tanpa bantuan system silahkan anda pilih opsi yang terakhir. Disini kita akan memilih opsi pertama yaitu Guided – use entire disk.
8. Kemudian tentukan hard disk mana yang anda akan gunakan untuk proses instalasi ini, dengan demikian system installer akan secara otomatis melakukan proses partisi hard disk tersebut. Seteleh proses partisi selesai maka akan muncul pertanyaan write the changes to disks? Pilihlah Yes kemudia tekan Enter.
9. Setelah itu maka proses partisi akan dibuat dan dilakukan format .
10. Proses selanjutnya adalah menentukan konfigurasi waktu, default adalah UTC. Pilihlah Yes kemudia tekan Enter.
11. Selanjutnya anda diminta untuk memasukkan user name untuk masuk kedalam system. Sebagai contoh, jika anda menggunakan Administrator masukkan user tersebut kedalam form isian yang telah tersedia. Jangan memasukkan admin karena admin sudah digunakan secara default oleh Ubuntu Feisty Fawn.
12. Masukkan Password untuk user tersebut.
13. Selanjutnya proses instalasi System dasar akan dimulai.
14. Jika muncul tampilan Software Selection biarkan kosong pada dua opsi yang ditawarkan, karena kita akan melakukan instalasi secara manual. Pilih Continue dan tekan Enter.
15. Setelah itu maka proses instalasi system dasar telah selesai, system akan secara otomatis melakukan reboot.
Memulai Bekerja dengan Shell
a. login kedalam system
untuk melakukan login/ masuk kedalam system kita, maka gunakanlah username dan password yang telah kita tentukan di awal proses instalasi tersebut. Contoh username : Administrator dan password : cobalah. Setelah anda masuk kedalam system tersebut maka akan muncul tampilan seperti dibawah ini.
catatan : tanda ~$ (Dollar) menandakan anda login sebagai user biasa.
b. login kedalam system root
untuk dapat melakukan konfigurasi system maka kita terlebih dahulu harus masuk dengan menggunakn account root. Untuk dapat berpindah ke dalam root maka masukkan perintah sudo passwd root – enter. Anda akan diminta untuk memasukkan password baru yang akan digunakan untuk masuk kedalam system root. Setelah password root telah dibuat, maka gunakan perintaih su untuk masuk.
catatan : tanda ~ # (pagar) menandakan anda login sebagai root (Super User)
c. Instalasi SSH-Server
Masukkan perintah apt-get install ssh openssh-server dilanjutkan dengan menekan Enter
d. Konfiguasi IP Address Manual
Masukkan perintah vi /etc/network/interfaces lalu tekan Enter. Setelah selesai melakukan konfigurasi terhadap IP-Address maka jalankan perintah /etc/init.d/networking restart
Dengan demikian pengaturan yang baru anda masukkan akan dapat dijalankan.
e. Konfigurasi Host
Masukkan perintah vi /etc/hosts. Masukkan konfigurasi hosts (nama system) anda. Contoh seperti gambar dibawah ini.
f. Instalasi DNS Server menggunakan BIND9
Untuk melakukan instalasi DNS Server menggunakan Bind9 maka masukkan perintah ini dalam shell root, apt-get install bind9. dengan demikian maka secara otomatis system akan melakukan instalasi bind9 melalui CD Instalasi.
g. Konfigurasi DNS Server
1.a. Konfigurasi named.conf
Langkah pertama untuk membuat sebuah DNS (Domain Name) adalah melakukan konfigurasi pada file named.conf yang terdapat dalam /etc/bind9/named.conf.
Gunakan program editor kesukaan anda, missal vi /etc/bind9/named.conf.
Setelah file tersebut terbuka maka kita tentukan nama domain yang akan kita buat, disini kita asumsikan membuat sebuah domain dengan nama ictbatola.net. Jangan lupa untuk memasukkan ip address system anda pada bagian zone ke dua dengan format terbalik. Contoh dapat dilihat pada ambar dibawah ini.
1.b. Konfigurasi db.127 (Zone)
2.c. Konfigurasi db.local (Database)
3.d. Konfigurasi resolv.conf
Setelah semua file konfigurasi selesai maka lakukan restart pada system bind9 anda dengan mengetikkan perintah /etc/init.d/bind9 restart. Jika seluruh pengaturan benar maka akan terlihat seperti gambar dibawah ini.
langkah selanjutnya adalah melakukan uji coba terhadap konfigurasi yang sebelumnya telah kita setting dengan memasukkan beberapa perintah dasar, yaitu;
- dig –x ip address
untuk melakukan pemeriksaan terhadap beberapa peraturan yang telah kita masukkan dalam bind maka dapat menggunakan perintah diatas, contoh pada gambar dibawah ini.
jika pesan itu muncul setelah anda memasukkan perintah diatas, maka dns server anda sudah berfungsi dengan baik.
- Nslookup
Langkah kedua untuk menguji system dns server kita menggunakan perintah nslookup, perhatikan gambar dibawah ini.
untuk memastikan hasilnya, lakukan perintah ping. Lihat contoh dibawah
h. Instalasi Apache untuk Web Server
Pada shell root ketikkan perintah apt-get install apache2 lalu tekan enter
anda akan diminta untuk memasukkan CD Ubuntu kedalam CD-Room. Masukkan CD tersebut lalu kemudian diikuti dengan menekan tombol enter pada keyboard anda.
i. Instalasi FTP-Server dengan VSFTPD
j. Instalasi Mysql-Server untuk database server
k. Instalasi Proxy-Server squid
Untuk membuat server anda lebih kuencheng dalam membuka setiap halaman web site maka kita menggunakan proxy server yaitu squid. Untuk dapat melakukan instalasi squid maka masukkan perintah dibawah ini apt-get install squid pada shell root. Lihat gambar
Konfigurasi squid.conf pada versi 2.6
http_port 3128 transparent
#Option ini akan menentukan di port berapa squid akan berjalan (biasanya #di port 3128 dan 8080)khusus untuk squid versi 2.6 untuk membuat agar #proxy kita menjadi transparent maka tambahkan kata tersebut dibelakang #port yang akan kita gunakan.
icp_port 0
#Option ini akan menentukan melalui port berapa squid akan mengirimkan #dan menerima request ICP dari proxy cache tetangga.
cache_mem 32 MB
#Option ini menentukan berapa besar memory yang akan digunakan oleh #squid, defaultnya adalah 8 MB yaitu default yang cocok untuk digunakan #pada banyak sistem. Namun jika anda memiliki memory yang #berlebih, #maka disarankan untuk menaikkannya. Ada yang berpendapat bahwa nilai #ini didapat dari sepertiga memory bebas bagi squid.
cache_dir ufs /cache 1600 4 256
#Option pada cache_dir menentukan sistem penyimpanan seperti #apa yang #akan digunakan (ufs), nama direktori tempat penyimpanan cache (/cache), #ukuran disk dalam megabytes yang digunakan oleh direktori tempat #penyimpanan cache (1600 Mbytes), jumlah subdirektori
#pertama yang akan dibuat di bawah /cache (4),
#dan jumlah subdirektori kedua yang akan diciptakan di bawah #subdirektori pertama tadi (256). Nilai2 pada option cache_dir tadi #harus disesuaikan dengan #sistem yang anda miliki, biasanya yang harus #disesuaikan hanyalah tempat penyimpanan cache, ukuran disk,
#dan jumlah subdirektori yang akan dibuat. Mengenai angka2 #tersebut, #dapat kita peroleh dari rumus yang telah disediakan oleh Mas Devshed #untuk optimasi sbb:
#1. Gunakan 80% atau kurang dari setiap kapasitas cache #direktori yang #telah kita siapkan. Jika kita mengeset ukuran cache_dir kita melebihi #nilai ini, maka kita akan dapat melihat penurunan performansi squid.
#2. Untuk menentukan jumlah subdirektori pertama yang akan #dibuat, #dapat menggunakan rumus ini:
#x=Ukuran cache dir dalam KB (misal 6GB=~6,000,000KB) #y=Average object #size (gunakan saja 13KB)
#z= Jumlah subdirektori pertama = (((x / y) / 256) / 256) * #2 = # #direktori Sebagai contoh, misal saya menggunakan 6 GB dari untuk #/cache (setelah disisihkan 80% nya), maka:
#6,000,000 / 13 = 461538.5 / 256 = 1802.9 / 256 = 7 * 2 = 14
#maka baris cache_dir akan menjadi : cache_dir_ufs 6000 14 256
cache_store_log none
#Option ini akan melog setiap aktivitas dari storage #manager. Log ini #akan memperlihatkan objek-objek mana saja #yang dikeluarkan dari cache, #dan objek-objek mana saja yang #disimpan dan untuk brp lama objek #tersebut disimpan. Karena biasanya tidak ada gunanya untuk menganalisis #data ini, maka disarankan untuk didisable. negative_ttl 1 minutes
#Default dari option ini adalah 5 menit, kita menginginkan
#proxy yang kita miliki setransparan mungkin. Jika seorang user mencari #halaman web yang dia yakin itu ada, maka kita pasti tidak ingin adanya #waktu lag antara URL menuju dunia dan kemampuan user untuk ngaksesnya.
cache_effective_user squid
cache_effective_group squid
#Jika squid cache dijalankan oleh root, maka user yang akan #menjalankannya akan diubah sesuai UID/GID user yang disebutkan pada #option di atas. Pada contoh option di atas jika squid dijalankan oleh #root, maka squid cache akan dijalankan dengan UID/GID squid.
maximum_object_size 1024 KB
#Dengan option ini, ukuran file maksimum yang disimpan oleh #squid cache #bisa dibatasi. Dengan kata lain objek yang lebih besar dari bilangan #ini tidak akan disaved ke dalam #disk yang sudah disisihkan buat cache #(misal /cache).
minimum_object_size 4 KB
#Dengan option ini maka objek yang lebih kecil dari bilangan yang #disebutkan tidak akan disaved ke dalam disk yang sudah disisihkan buat #cache. ukuran file minimum yang dicache bertujuan mengefektifkan #filesystem di mana biasanya ext2 diformat dengan 4 KB inode.
Visible_hostname ubuntu.ictbatola.net
#perintah ini dimaksudkan jika ada kesalahan atau halaman web yang #dibuka tidak dapat ditampilakan maka squid akan memunculkan pesan error #pada halaman web browser disertai dengan informasi letak dari proxy #server tersebut berada pada baris terakhir pesan error tersebut.
Joomla Tutorial Series: How to Install Joomla 1.5
Seri Tutorial Joomla ini adalah seri pertama dari serangkaian tutorial joomla 1.5 yang saya rencanakan. Penyebabnya, karena saya sedang belajar joomla dan juga sedang mengelola sebuah website dengan joomla.
Joomla yang kita bahas di sini adalah versi stable terbaru, versi 1.5.x. X kecil pada versi tadi mewakili angka release minor, biasanya merupakan patch atau perbaikan fitur. Saat tutorial ini ditulis, angkanya sudah menjadi 2. So, sebaiknya anda menggunakan joomla versi 1.5.2.
Apakah Joomla itu?
Sejauh ini joomla adalah:
Joomla! is a free open source framework and content publishing system designed for quickly creating highly interactive multi-language Web sites, online communities, media portals, blogs and eCommerce applications.
Joomla! provides an easy-to-use graphical user interface that simplifies the management and publishing of large volumes of content including HTML, documents, and rich media. Joomla! is used by organisations of all sizes for Public Web sites, Intranets, and Extranets and is supported by a community of thousands of users.
Jadi, joomla itu adalah cms pintar, yang bisa menjadi apa saja, tergantung anda. Meskipun serba bisa, power joomla akan terlihat saat kita menggunakannya untuk content publishing system for websites.
Sebagai blog jika dibandingkan dari sisi kenyamanan, lebih nyaman menggunakan wordpress daripada joomla sebagai blog engine.
Pra-Instalasi Joomla
Sebelum mulai menggunakan joomla, anda harus menginstall joomla lebih dulu. Sebelum menginstall joomla anda akan membutuhkan:
1. Server Apache. Lebih baik lagi jika server itu mendukung modul rewrite, dan lain-lain yang menunjang kinerja joomla.
2. Database MySQL. MySQL adalah optimized database untuk joomla. Database lain bisa digunakan, tetapi memerlukan setup ekstra.
3. Kopian instalasi joomla. Download dari sini jika anda belum punya.
Jika anda sudah memiliki web dan hosting sendiri (komersil), anda bisa menggunakan tool fantastico untuk menginstal joomla. Hanya saja, anda tidak akan mendapat manfaat banyak dari tutorial instalasi ini.
Selanjutnya, buka halaman akses phpmyadmin (jika anda menggunakan XAMPP, akses melalui alamat http://localhost/phpmyadmin.). Buatlah sebuah database baru. Pada contoh, saya menggunakan nama ltguide.
create new database from phpmyadmin for joomla
database for joomla has created by phpmyadmin
Menginstal Joomla
Saya menginstal joomla di lokal webserver saya. Saya menggunakan XAMPP. Untuk kebutuhan tutorial ini, saya mengekstrak paket installer joomla di directory lomboktravelguide.
Untuk memulai, silahkan buka browser firefox anda dan akses http://localhost/lomboktravelguide.
choose your language for joola installation
Pertama kalinya, anda akan diminta memilih bahasa instalasi yang sesuai preferensi anda.
check your server whether it meet joomla requirement
Langkah kedua adalah melakukan pengecekan terhadap kemampuan server anda. Pada gambar, semua requirements telah terpenuhi, ditandai dengan tulisan berwarna hijau. Jika ada salah satu requirements yang ternyata berwarna merah, silahkan anda perbaiki. Misalkan parameter php register globals-nya on, anda buka php.ini anda dan rubah menjadi off.
Langkah ketiga adalah menyetujui lisensi yang digunakan joomla. Joomla menggunakan lisensi GPL. Artinya, joomla tidak bertanggung jawab terhadapa kerusakan software dan kehilangan data karena joomla didistribusikan sebagai mana adanya (as is). Bukan berarti joomla tidak memiliki quality control lho!
Jika anda tidak setuju dengan lisensinya, tutup browser anda, jangan install joomla.
configuring database using joomla
Langkah keempat adalah melakukan konfigurasi database. Biasanya anda akan diminta memasukkan informasi alamat akses server myqsl, biasanya sih localhost. Kemudian username, password dan database yang diassign dengan username tadi. Assign itu artinya, username tersebut memiliki hak untuk mengelola database tersebut. Biasanya penting dan banyak digunakan di web server komersial.
Satu hal lagi adalah, pada mode advanced, anda bisa memilih prefix tabel yang akan digunakan. Ini bermanfaat untuk anda yang memiliki web server dengan jumlah database yang diperbolehkan terbatas. Anda bisa menggunakan prefix yang berbeda untuk instalasi CMS yang berbeda pada database yang sama, tidak cuma joomla.
configuring ftp layer using joomla
Langkah kelima adalah mengkonfigurasi FTP Layer. FTP layer adalah kemampuan joomla untuk mengatur permission file-file di instalasinya sendiri. Ini penting, misalnya untuk melindungi file konfigurasi atau manajemen file lainnya. Masukkan username dan password yang sesuai. Sebelum melanjutkan, sebaiknya anda mengetes dulu apakah koneksi ftp sudah benar dan oneksi bisa dilakukan apa tidak dengan mengklik “Verify FTP Settings”.
configuring your website use joomla
Langkah keenam adalah mengkonfigurasi website anda. Masukkan nama website anda, password admin yang anda inginkan serta email yang akan digunakan untuk administrasi.
configuring your website use joomla
Jangan lupa, jika anda belum ahli sama sekali dan tidak memiliki gambaran seperti apa website anda nantinya, sebaiknya anda menginstall sampel data default terlebih dahulu.
Silahkan klik tombol “Install Sample Data” sebelum melanjutkan.
Finish!, selamat anda telah memiliki website baru dengan joomla sebagai engine-nya.
fresh joomla installation homepage
Jika anda ingin mengakses administrasi website anda, anda bisa mengaksesnya di http://localhost/instalasi_joomla/administrator.
joomla administrator panel
Sedangkan website anda bisa diakses di http://localhost/instalasi_joomla. Sebelumnya, pastikan anda merubah file configuration.php di root directory instalasi anda menjadi read only. Juga sebaiknya anda menghapus direktori installation, bukan sekedar me-rename-nya.
What is Joomla?
As far as I know:
Joomla! is a free open source framework and content publishing system designed for quickly creating highly interactive multi-language Web sites, online communities, media portals, blogs and eCommerce applications.
Joomla! provides an easy-to-use graphical user interface that simplifies the management and publishing of large volumes of content including HTML, documents, and rich media. Joomla! is used by organisations of all sizes for Public Web sites, Intranets, and Extranets and is supported by a community of thousands of users.
So, joomla is smart cms we use for everything, its up to you what you use joomla for.Although joomla is multi-purpose content publishing system for websites, joomla is not suitable enough to be comfortable blog engine. In this case, I prefer wordpress than joomla.
Joomla Pre-Installation
Before we use joomla, we need to install it first. Before installation we will need:
1. Apache Web Server. Better if we have rewrite module for SEO, and others to improve joomla power.
2. MySQL Database. MySQL is optimized database for joomla. You can use another databases, but we need extra work and setup for it. MySQl is the best.
3. A copy of Joomla installer. Go get it here, if you dont ready have one.
If you have buy a commercial webserver, you can use fantastico tool through your cpanel, instead do manual install as we discuss here. If you do, then this tutorial dont give advantage too much for you.
The next, open your browser, my favorite is Firefox. Open your phpmyadmin page. if you use LAMPP like me, open it here: http://localhost/phpmyadmin/.Crete a new database by type it new name. For example, I use ltguide as new database name.
create new database from phpmyadmin for joomla
database for joomla has created by phpmyadmin
Installing Joomla
I have installing joomla in my local webserver. I extract the joomla installer in lomboktravelguide directory. After extracting, please open your browser and go to http://localhost/lomboktravelguide or wherever you extracting joomla before.
choose your language for joola installation
The first step is to choose installation language to use. Please choose the suit language from the list.
check your server whether it meet joomla requirement
Second step is to check your web server requirements that meet joomla. If you see the green color words written, that mean you pass for the requirements. Otherwise, red color mean the requirements must be corrected before we go to next step. For example, if your register globals on your php requirement is red (on), open your php.ini configuration file and toggle it to off.
Third step is to accept the joomla aggrement and license. If you dont agree, please close your browser and dont install joomla.
configuring database using joomla
Fourth step is configure the database. Joomla will ask for database server address, username and password to use. In local webserver, I think its not difficult. The problems will appear if you enter unassigned or different username for database. So, make sure the database and the username, also password is match and assigned.
configuring ftp layer using joomla
Fifth step is configure ftp layer. This joomla feature important for maintain file and folder. You need it to let joomla configure the right permission for better security issues. If you want to do it manually, dont enable it and let it empty. Before go to next step, may you want to test the FTP connection setting, push the “Verify FTP Settings” button.
configuring your website use joomla
Sixth step is configuring you website. Enter your website name, password and email addres to use and then if you are new to joomla, may you need to installing the sample data. The default sample data contain some informations and mini howto from joomla developer.
configuring your website use joomla
Finish!, congratulation! Now you have a fresh joomla powered website.
fresh joomla installation homepage
If you want to access your administration panel, you can acces it on http://localhost/instalasi_joomla/administrator.
joomla administrator panel
After installation, is a good practice to change the configuration.php file permission in your root directory and to delete the installation folder.
OK, this is the end of first series of Joomla Tutorial Series. The next series, we will discuss about how to create menu, content, and managing modules.
F
Joomla yang kita bahas di sini adalah versi stable terbaru, versi 1.5.x. X kecil pada versi tadi mewakili angka release minor, biasanya merupakan patch atau perbaikan fitur. Saat tutorial ini ditulis, angkanya sudah menjadi 2. So, sebaiknya anda menggunakan joomla versi 1.5.2.
Apakah Joomla itu?
Sejauh ini joomla adalah:
Joomla! is a free open source framework and content publishing system designed for quickly creating highly interactive multi-language Web sites, online communities, media portals, blogs and eCommerce applications.
Joomla! provides an easy-to-use graphical user interface that simplifies the management and publishing of large volumes of content including HTML, documents, and rich media. Joomla! is used by organisations of all sizes for Public Web sites, Intranets, and Extranets and is supported by a community of thousands of users.
Jadi, joomla itu adalah cms pintar, yang bisa menjadi apa saja, tergantung anda. Meskipun serba bisa, power joomla akan terlihat saat kita menggunakannya untuk content publishing system for websites.
Sebagai blog jika dibandingkan dari sisi kenyamanan, lebih nyaman menggunakan wordpress daripada joomla sebagai blog engine.
Pra-Instalasi Joomla
Sebelum mulai menggunakan joomla, anda harus menginstall joomla lebih dulu. Sebelum menginstall joomla anda akan membutuhkan:
1. Server Apache. Lebih baik lagi jika server itu mendukung modul rewrite, dan lain-lain yang menunjang kinerja joomla.
2. Database MySQL. MySQL adalah optimized database untuk joomla. Database lain bisa digunakan, tetapi memerlukan setup ekstra.
3. Kopian instalasi joomla. Download dari sini jika anda belum punya.
Jika anda sudah memiliki web dan hosting sendiri (komersil), anda bisa menggunakan tool fantastico untuk menginstal joomla. Hanya saja, anda tidak akan mendapat manfaat banyak dari tutorial instalasi ini.
Selanjutnya, buka halaman akses phpmyadmin (jika anda menggunakan XAMPP, akses melalui alamat http://localhost/phpmyadmin.). Buatlah sebuah database baru. Pada contoh, saya menggunakan nama ltguide.
create new database from phpmyadmin for joomla
database for joomla has created by phpmyadmin
Menginstal Joomla
Saya menginstal joomla di lokal webserver saya. Saya menggunakan XAMPP. Untuk kebutuhan tutorial ini, saya mengekstrak paket installer joomla di directory lomboktravelguide.
Untuk memulai, silahkan buka browser firefox anda dan akses http://localhost/lomboktravelguide.
choose your language for joola installation
Pertama kalinya, anda akan diminta memilih bahasa instalasi yang sesuai preferensi anda.
check your server whether it meet joomla requirement
Langkah kedua adalah melakukan pengecekan terhadap kemampuan server anda. Pada gambar, semua requirements telah terpenuhi, ditandai dengan tulisan berwarna hijau. Jika ada salah satu requirements yang ternyata berwarna merah, silahkan anda perbaiki. Misalkan parameter php register globals-nya on, anda buka php.ini anda dan rubah menjadi off.
Langkah ketiga adalah menyetujui lisensi yang digunakan joomla. Joomla menggunakan lisensi GPL. Artinya, joomla tidak bertanggung jawab terhadapa kerusakan software dan kehilangan data karena joomla didistribusikan sebagai mana adanya (as is). Bukan berarti joomla tidak memiliki quality control lho!
Jika anda tidak setuju dengan lisensinya, tutup browser anda, jangan install joomla.
configuring database using joomla
Langkah keempat adalah melakukan konfigurasi database. Biasanya anda akan diminta memasukkan informasi alamat akses server myqsl, biasanya sih localhost. Kemudian username, password dan database yang diassign dengan username tadi. Assign itu artinya, username tersebut memiliki hak untuk mengelola database tersebut. Biasanya penting dan banyak digunakan di web server komersial.
Satu hal lagi adalah, pada mode advanced, anda bisa memilih prefix tabel yang akan digunakan. Ini bermanfaat untuk anda yang memiliki web server dengan jumlah database yang diperbolehkan terbatas. Anda bisa menggunakan prefix yang berbeda untuk instalasi CMS yang berbeda pada database yang sama, tidak cuma joomla.
configuring ftp layer using joomla
Langkah kelima adalah mengkonfigurasi FTP Layer. FTP layer adalah kemampuan joomla untuk mengatur permission file-file di instalasinya sendiri. Ini penting, misalnya untuk melindungi file konfigurasi atau manajemen file lainnya. Masukkan username dan password yang sesuai. Sebelum melanjutkan, sebaiknya anda mengetes dulu apakah koneksi ftp sudah benar dan oneksi bisa dilakukan apa tidak dengan mengklik “Verify FTP Settings”.
configuring your website use joomla
Langkah keenam adalah mengkonfigurasi website anda. Masukkan nama website anda, password admin yang anda inginkan serta email yang akan digunakan untuk administrasi.
configuring your website use joomla
Jangan lupa, jika anda belum ahli sama sekali dan tidak memiliki gambaran seperti apa website anda nantinya, sebaiknya anda menginstall sampel data default terlebih dahulu.
Silahkan klik tombol “Install Sample Data” sebelum melanjutkan.
Finish!, selamat anda telah memiliki website baru dengan joomla sebagai engine-nya.
fresh joomla installation homepage
Jika anda ingin mengakses administrasi website anda, anda bisa mengaksesnya di http://localhost/instalasi_joomla/administrator.
joomla administrator panel
Sedangkan website anda bisa diakses di http://localhost/instalasi_joomla. Sebelumnya, pastikan anda merubah file configuration.php di root directory instalasi anda menjadi read only. Juga sebaiknya anda menghapus direktori installation, bukan sekedar me-rename-nya.
What is Joomla?
As far as I know:
Joomla! is a free open source framework and content publishing system designed for quickly creating highly interactive multi-language Web sites, online communities, media portals, blogs and eCommerce applications.
Joomla! provides an easy-to-use graphical user interface that simplifies the management and publishing of large volumes of content including HTML, documents, and rich media. Joomla! is used by organisations of all sizes for Public Web sites, Intranets, and Extranets and is supported by a community of thousands of users.
So, joomla is smart cms we use for everything, its up to you what you use joomla for.Although joomla is multi-purpose content publishing system for websites, joomla is not suitable enough to be comfortable blog engine. In this case, I prefer wordpress than joomla.
Joomla Pre-Installation
Before we use joomla, we need to install it first. Before installation we will need:
1. Apache Web Server. Better if we have rewrite module for SEO, and others to improve joomla power.
2. MySQL Database. MySQL is optimized database for joomla. You can use another databases, but we need extra work and setup for it. MySQl is the best.
3. A copy of Joomla installer. Go get it here, if you dont ready have one.
If you have buy a commercial webserver, you can use fantastico tool through your cpanel, instead do manual install as we discuss here. If you do, then this tutorial dont give advantage too much for you.
The next, open your browser, my favorite is Firefox. Open your phpmyadmin page. if you use LAMPP like me, open it here: http://localhost/phpmyadmin/.Crete a new database by type it new name. For example, I use ltguide as new database name.
create new database from phpmyadmin for joomla
database for joomla has created by phpmyadmin
Installing Joomla
I have installing joomla in my local webserver. I extract the joomla installer in lomboktravelguide directory. After extracting, please open your browser and go to http://localhost/lomboktravelguide or wherever you extracting joomla before.
choose your language for joola installation
The first step is to choose installation language to use. Please choose the suit language from the list.
check your server whether it meet joomla requirement
Second step is to check your web server requirements that meet joomla. If you see the green color words written, that mean you pass for the requirements. Otherwise, red color mean the requirements must be corrected before we go to next step. For example, if your register globals on your php requirement is red (on), open your php.ini configuration file and toggle it to off.
Third step is to accept the joomla aggrement and license. If you dont agree, please close your browser and dont install joomla.
configuring database using joomla
Fourth step is configure the database. Joomla will ask for database server address, username and password to use. In local webserver, I think its not difficult. The problems will appear if you enter unassigned or different username for database. So, make sure the database and the username, also password is match and assigned.
configuring ftp layer using joomla
Fifth step is configure ftp layer. This joomla feature important for maintain file and folder. You need it to let joomla configure the right permission for better security issues. If you want to do it manually, dont enable it and let it empty. Before go to next step, may you want to test the FTP connection setting, push the “Verify FTP Settings” button.
configuring your website use joomla
Sixth step is configuring you website. Enter your website name, password and email addres to use and then if you are new to joomla, may you need to installing the sample data. The default sample data contain some informations and mini howto from joomla developer.
configuring your website use joomla
Finish!, congratulation! Now you have a fresh joomla powered website.
fresh joomla installation homepage
If you want to access your administration panel, you can acces it on http://localhost/instalasi_joomla/administrator.
joomla administrator panel
After installation, is a good practice to change the configuration.php file permission in your root directory and to delete the installation folder.
OK, this is the end of first series of Joomla Tutorial Series. The next series, we will discuss about how to create menu, content, and managing modules.
F
Selasa, 21 Oktober 2008
Menginstall Wordpress Di Ubuntu
Install Wordpress di komputer local, system Ubuntu 8.04, bertujuan untuk latihan ngeblog bagi “neobie” wordpress seperti saya
Install apache, mysql, php
Masuk ke konsole sebagai root
# apt-get install apache2# apt-get install mysql# apt-get install php5# apt-get install php5-mysql# apt-get install unzip
Download paket wordpress
# wget http://wordpress.org/latest.zip
# cp latest.zip /var/www (kopi ke direktory web apache)
# cd /var/www
# unzip latest.zip
akan muncul direktory dari pengextrakan file wordpress tadi
# /var/www# lslatest.zip wordpress
masuk ke direktory wordpress
# cd wordpress
Pembuatan Database Mysql
# /var/www# mysql -u ”root” -pEnter password:Welcome to the MySQL monitor. Commands end with ; or \g.Your MySQL connection id is 8Server version: 5.0.51a-3ubuntu5.1 (Ubuntu)
Type ‘help;’ or ‘\h’ for help. Type ‘\c’ to clear the buffer.
mysql>
buat data base
mysql>create database wordpress;
membuat user untuk database wordpress
mysql> grant all on wordpress.* to root@localhost identified by ‘password’;
mysql> exit
kembali ke direktory wordpress
masuk ke folder wordress
# cd /var/www/wordpress
ganti file cp wp-config-sample.php menjadi wp-config.php
# cp cp wp-config-sample.php wp-config.php
edit file wp-config.php
# pico wp-config.php, dan ganti beberapa parameter seperti dibawah ini
simpan filenya, dan sekarang buka jendala internet/firefox dengan address http://localhost/wordpress
ikuti langkah instalasi sampai selesai
Install apache, mysql, php
Masuk ke konsole sebagai root
# apt-get install apache2# apt-get install mysql# apt-get install php5# apt-get install php5-mysql# apt-get install unzip
Download paket wordpress
# wget http://wordpress.org/latest.zip
# cp latest.zip /var/www (kopi ke direktory web apache)
# cd /var/www
# unzip latest.zip
akan muncul direktory dari pengextrakan file wordpress tadi
# /var/www# lslatest.zip wordpress
masuk ke direktory wordpress
# cd wordpress
Pembuatan Database Mysql
# /var/www# mysql -u ”root” -pEnter password:Welcome to the MySQL monitor. Commands end with ; or \g.Your MySQL connection id is 8Server version: 5.0.51a-3ubuntu5.1 (Ubuntu)
Type ‘help;’ or ‘\h’ for help. Type ‘\c’ to clear the buffer.
mysql>
buat data base
mysql>create database wordpress;
membuat user untuk database wordpress
mysql> grant all on wordpress.* to root@localhost identified by ‘password’;
mysql> exit
kembali ke direktory wordpress
masuk ke folder wordress
# cd /var/www/wordpress
ganti file cp wp-config-sample.php menjadi wp-config.php
# cp cp wp-config-sample.php wp-config.php
edit file wp-config.php
# pico wp-config.php, dan ganti beberapa parameter seperti dibawah ini
simpan filenya, dan sekarang buka jendala internet/firefox dengan address http://localhost/wordpress
ikuti langkah instalasi sampai selesai
Membangun Web Sekolah berbasis AuraCMS
The World Wide Web (commonly shortened to the Web) is a system of interlinked hypertext documents accessed via the Internet. With a Web browser, a user views Web pages that may contain text, images, videos, and other multimedia and navigates between them using hyperlinks. -Wikipedia
Apa itu web sekolah?
Web sekolah adalah sebuah sistem yang merupakan kumpulan berbagai informasi tentang suatu sekolah yang dapat diakses secara global melalui internet.
Apa itu AuraCMS?
Setelah membaca bagian ke-2, di bagian ke-3 ini kita akan berlatih melakukan pengelolaan website sekolah sebenarnya. Harapannya, anda dapat mengelola dan mengembangkan website meskipun bersifat lokal saat ini.
Perencanaan Isi
Content atau isi merupakan inti dari tujuan pembuatan website, dimana tujuannya secara umum adalah tersampaikannya informasi-informasi tentang sekolah (karena kita sedang membahas web sekolah) yang bersangkutan. Kemudian, apa saja informasi yang akan disampaikan? Jawabannya bisa jadi beraneka ragam tergantung website sekolah seperti apa yang sedang kita kerjakan. Namun secara umum bisa kita uraikan sebagai berikut:
1. Informasi sejarah, visi dan misi, dan profil singkat sekolah. Biasanya berupa teks.
2. Berita Sekolah yang meliputi kegiatan KBM, perayaan hari besar, kegiatan sosial, kegiatan kesiswaan, dan sebagainya. Bentuknya berupa teks dengan ilustrasi gambar/foto.
3. Foto-foto kegiatan.
4. Lain-lain: agenda kegiatan untuk dimasukkan ke dalam kalender, jejak pendapat pemilihan ketua osis, file-file modul belajar agar dapat di download oleh pengunjung, dan links penting yang terkait.
Untuk isi website nomor 1 sudah kita lakukan pada bagian ke-2 tutorial ini. Selanjutnya adalah isi website nomor 2 s/d 4.
Berita Sekolah
Berita-berita yang dimuat pada website biasanya berupa teks dan dilengkapi ilustrasi berupa gambar/foto. Untuk mempermudah proses penulisan berita, yang perlu kita lakukan adalah:
§ Upload Gambar/Foto
Gambar/foto yang akan kita gunakan dalam artikel/berita/halaman website harus di-upload terlebih dahulu. Caranya, klik Files Manager dari menu admin.AuraCMS adalah Content Management System[1] hasil karya anak bangsa untuk website yang berbasis PHP4 dan MySQL berlisensi GPL (General Public License). AuraCMS memiliki bentuk yang sederhana dan mudah dioperasikan tanpa memerlukan pengetahuan tentang HTML ataupun PHP.
Mengapa kita memerlukan CMS?
CMS dapat mempermudah pengelolaan web yang semakin kompleks dan dinamis content-nya. Pengelola web hanya cukup melakukan entri berita/artikel yang ingin ditampilkan tanpa perlu membongkar file-file HTML. Hal ini dapat terjadi berkat bantuan sebuah database yang menampung berbagai artikel yang diisikan.
Selain itu, website yang menggunakan CMS dapat juga dilengkapi dengan berbagai fungsionalitas interaktif seperti: shoutbox, kalender, pencarian, dan lain-lain.
Kebutuhan Sistem
AuraCMS hanya dapat dijalankan pada sebuah web server yang mendukung PHP dan database MySQL, sehingga kita memerlukan:
§ Apache Web Server
§ PHP
§ Database MySQL
§ phpMyAdmin
Software-software tersebut tersedia gratis di internet, kita hanya perlu mendownloadnya dan menginstalnya pada komputer yang akan digunakan untuk mendesain. Bisa juga menggunakan software lain yang telah mengemas ke-empat software tersebut dalam satu paket instalasi. Software-software tersebut diantaranya: PHPTriad, Apache2Triad, XAMPP, dan lain-lain. Pada modul ini akan digunaan XAMPP yang dapat didownload dari alamat:
http://www.apachefriends.org/download.php?xampp-win32-1.6.6a-installer.exe
Instalasi XAMPP
Setelah berhasil mendownload XAMPP dari situsnya, kita akan memiliki sebuah program instalasi seperti berikut:
installer xampp
Manajemen Web AuraCMS
Sebelum melangkah lebih jauh pada desain, ada baiknya kita mengenal terlebih dahulu manajemen web menggunakan AuraCMS. Tujuannya, agar kita tahu letak dari masing-masing bagian web sekolah yang kita buat menggunakan AuraCMS.
Login form
Login pada tempat yang tersedia dengan memasukkan:
Username : admin
Password : auracms
Username dan password tersebut adalah default dari AuraCMS saat pertama kali digunakan. Kita bisa melakukan perubahan terhadap password tersebut jika dikehendaki. Hal ini umumnya dilakukan jika web tersebut telah di-upload pada server hosting sebenarnya.
Sementara kita tidak perlu melakukan perubahan pada username maupun password default tersebut.
Setelah berhasil login, kita akan dihadapkan pada halaman login dengan menu administrasi di samping kiri halaman, seperti gambar berikut:
Admin Menu
Beranda Admin, adalah halaman pertama yang dijumpai saat kita sukses melakukan login.
Edit Admin, digunakan untuk melakukan perubahan pada e-mail, dan password dari admin yang bersangkutan.
Menu Manager, fasilitas untuk pengelolaan menu umum web. Admin dapat menambah, mengurangi, atau mengedit menu yang ada.
Pages Manager, fasilitas pengelolaan halaman web. Halaman web di sini merupakan halaman statis, berisi informasi yang bersifat tetap pada jangka waktu yang relatif lama.
Polling Manager, fasilitas pembuatan polling atau jejak pendapat.
News Manager, segala informasi berupa berita dikelola di sini. Admin dapat menuliskan artikel yang akan ditampilkan pada halaman depan web dengan urutan yang terbaru tampil teratas.
Buku Tamu Manager, digunakan untuk mengelola berbagai informasi pengunjung dan komentarnya.
Blok Manager, pengaturan lokasi tampilan dari fungsi tertentu.
Modul Manager, pengaturan modul-modul tambahan untuk memperkaya fungsional web.
Files Manager, digunakan untuk melakukan upload file. Dicantumkan juga bagaimana membuat link menuju file yang telah di-upload.
Download Manager, pengelolaan link download baik menuju file-file internal maupun link eksternal menuju situs lain.
Links Manager, pengelolaan link-link menarik.
Logout, link untuk mengakhiri sesi admin.
Shoutbox Manager, pengelolaan dari modul pesan singkat.
Calendar Manager, tempat mencantumkan events yang akan dilaksanakan/terjadi.
Gallery Manager, fasilitas album foto online.
User Manager, pengelolaan ke-anggota-an web.
Edit Admin
Kita mulai pertama kali dengan menu "Edit Admin". Pada tahap ini kita akan menyesuaikan alamat e-mail dan password. Klik menu "Edit Admin" sehingga muncul halaman seperti berikut:
Edit Admin
Ubah alamat e-mail dengan alamat kita dan ganti password lama (Old Password) dengan password yang baru (yang mudah saja, misalnya: admin), jangan lupa untuk menuliskan password baru dua kali seperti yang diminta. Akhiri dengan klik [Update].
Menu Manager
Pada bagian ini, kita akan mengurangi sejumlah"menu item" yang tidak perlu untuk web sekolah. Klik pada "Menu Manager" dan perhatikan halaman yang ditampilkan.
Menu Manager
Menu Item yang tidak diperlukan dan bisa dinon-aktifkan atau dihapus antara lain:
* Site Credit
* Donasi
* Hosting IIX Support AuraCMS
* Statistik Website
* Whois Online
* Alquran Online
* Free Templates
* Premium Templates
* Jadwal Televisi
* Horoskop
* Song Lyrics
* Weather
* Glossary
* FAQ
Untuk menon-aktifkan, kita cukup mengklik cek pada kolom "Published" yang sebaris dengan "menu item" tersebut. Dan sebaliknya untuk mengaktifkan menu item, klik tanda cross yang sebaris. Atau jika kita menghendaki untuk menghapus menu item tersebut, cukup klik del. Atau jika kita ingin melakukan perubahan pada menu item tersebut, klik edit.
Sedangkan menu item yang lain akan diedit untuk disesuaikan dengan kebutuhan, misalnya menu "Tentang AuraCMS" dapat di-edit menjadi "Tentang SMKN 1". Klik [Update] untuk menyimpan perubahan tersebut. Kita ubah juga menu "Sejarah AuraCMS" menjadi "Sejarah SMKN 1".
Edit Menu
Pages Manager
Pages Manager dimanfaatkan untuk pengelolaan halaman-halaman yang terdapat di website dan bersifat statis. Saat ini kita hanya perlu melakukan peng-editan sederhana dari halaman-halaman yang ada.
Misalnya kita akan mengedit halaman "Selamat Datang di Website AuraCMS", klik pada link [Edit] sehingga muncul seperti di bawah ini. Lakukan perubahan judul halaman web dan isinya. Pada AuraCMS versi 2 ini telah dilengkapi dengan fungsi-fungsi pengolah kata sehingga mempermudah penulisan halaman maupun artikel, tidak diperlukan pengetahuan HTML. Klik [Edit] setelah melakukan perubahan.
Edit Halaman
Edit juga halaman "Sejarah AuraCMS" menjadi "Sejarah SMKN 1", demikian pula dengan halaman "Tentang AuraCMS" menjadi "Tentang SMKN 1".
Polling Manager
Kita juga dapat membuat jajak pendapat sederhana tentang suatu hal, misalnya tentang desain web yang kita buat. Klik link "Tambah Jajak Pendapat" yang kemudian akan menampilkan form pembuatan polling.
Polling
Isikan pertanyaan polling beserta jawaban yang diinginkan dan klik [MASUKKAN POLLING BARU] untuk menyimpannya.
Kembali ke halaman "Polling Manager", klik tanda cross pada polling yang baru kita buat untuk mem-publikasikan polling baru tersebut.
Publikasi Polling
News Manager
Inti dari CMS sebernarnya adalah bagian ini. Karena pada bagian inilah admin atau pengelola web lainnya memasukkan berbagai informasi terkini seputar sekolah maupun lingkungan disekitarnya.
News Manager
Klik "Add News" untuk memasukkan berita baru, tunggulah hingga form input berita seperti gambar di bawah ini ditampilkan.
Add News
Isikan ‘Title' atau Judul berita, pilih ‘Topik', dan isikan ‘Isi Berita'-nya. AuraCMS 2 ini sudah dilengkapi dengan pengolah teks dengan tampilan grafis sehingga kita tidak perlu lagi menghapal kode-kode HTML. Setelah semuanya lengkap, klik [Save] untuk menyimpannya.
Selain memasukkan berita baru, kita dapat pula menambah, merubah, dan menghapus berita yang telah ada saat instalasi AuraCMS. Untuk meng-edit berita yang ada, klik link [Edit] yang sebaris dengan berita tersebut. Sedangkan untuk men-delete, beri tanda centang pada checkbox di depan berita yang bersangkutan dan kemudian klik [Delete].
Topik berita pada AuraCMS juga dapat ditambah, di-edit, dan dihapus untuk disesuaikan dengan kebutuhan website sekolah yang kita bangun. Seperti tampak pada gambar di bawah ini.
News Menu
Klik link ‘Add Topic' untuk menambah topik baru, ‘List Topic' untuk menampilkan daftar topik yang ada, mengedit, atau menghapusnya. ‘Comment' untuk menampilkan komentar-komentar pengunjung. Dan, ‘Artikel Masuk' untuk menampilkan artikel-artikel kiriman pengunjung.
Buku Tamu Manager
Link ini untuk menampilkan data pengunjung yang mengisi buku tamu dan komentarnya. Komentar-komentar dari pengunjung dapat pula dikomentari oleh admin. Selain itu, komentar pengunjung yang tidak sesuai bisa dihapus dari buku tamu.
buku tamu
[gb2-12]
Blok Manager
Menu ini digunakan untuk mengatur blok-blok yang berisi teks, gambar, atau link. Kita dapat menambah, mengedit, atau menghapus blok.
blok manager
Pada gambar di atas bisa kita lihat bahwa setiap blok memiliki ‘Status' aktif atau tidak, ‘Order' atau urutan tampilan (jika tampil pada posisi yang sama), serta ‘Posisi' tampilannya dalam layout (jika tertulis ‘Pindah kiri' berarti posisi blok tersebut ada di layout sebelah kanan).
Kita juga bisa menambahkan blok dengan mengklik ‘Buat Blok Baru'. Isikan ‘Judul Blok' dan ‘Isi Blok', kemudian pilih ‘Posisi Blok' tempat tampilnya. Klik [Submit].
buat blok
Modul Manager
Sedikit berbeda dengan ‘Blok', modul berbentuk program dengan fungsi tertentu guna melengkapi kebutuhan website.
modul
Pada default instalasi AuraCMS, telah disertakan beberapa modul seperti tampak pada gambar di atas. Kita bisa mengatur tampil/tidaknya sebuah modul, merubah posisi (urutan dan tempat) tampilnya modul, juga melakukan edit dan delete pada modul.
Files Manager
Fasilitas selanjutnya adalah untuk keperluan upload file ke dalam website. Seperti tampak pada gambar di bawah ini, ‘File Manager' hanyalah berfungsi untuk melakukan upload dan delete file pada website kita. Jika kita hendak menghubungkan file yang di-upload dengan artikel yang kita tulis, maka petunjuk yang diberikan bisa dijadikan pedoman. Syaratnya, kita harus sudah memahami penulisan kode HTML seperti yang dicontohkan.
file man
Download Manager
Fungsi menu ini adalah untuk menciptakan link menuju suatu file yang dapat di-download oleh pengunjung melalui web kita. Kita dapat melakukan ‘Add Download', ‘Add Category', menghapus atau mengedit kategori yang ada. Setiap link download, harus masuk pada salah satu kategori yang ada.
download
Links Manager
Seperti namanya, menu ini digunakan untuk mengatur link dari website kita menuju website lain yang menjadi partner atau rujukan. Links tersebut dikelompokkan dalam kategori-kategori yang telah dibuat sebelumnya. Selain itu, pengunjung juga dapat memberikan informasi link yang bermanfaat dan akan ditampung pada ‘Incoming Links'.
links
Shoutbox Manager
Bagian menu yang satu ini digunakan untuk mengelola pesan singkat yang dikirimkan oleh pengunjung. Sehingga pesan singkat dari pengunjung bisa di-filter jika terdapat pesan-pesan yang sifatnya tidak sopan, provokatif, teror, atau menyinggung masalah SARA.
shoutbox
Calendar Manager
Memiliki fungsi untuk menampilkan informasi agenda kegiatan pada kalender. Jika kita mengisikan agenda kegiatan pada tanggal tertentu, maka pada tanggal tersebut akan ditandai sehingga dapat diketahui oleh pengunjung.
kalender
Gallery Manager
Galeri foto ini digunakan untuk menampilkan foto-foto layaknya album foto. Foto-foto akan ditampilkan sesuai kelompok/kategorinya masing-masing.
gallery
User Manager
Tentu saja fasilitas yang satu ini digunakan untuk mengatur keanggotaan website kita. Kita sebagai admin dapat menambahkan user baru atau mengedit/menghapus user yang ada. Selain ditambahkan oleh admin, user dapat pula mendaftar melalui form di halaman depan.
user manager
1. Dobel-klik pada file tersebut untuk menjalankan proses instalasi. Pilih bahasa yang mudah kita pahami (hanya ada 3 bahasa pada kenyataanya: English, Deutsch, Japanese), misalnya bahasa Inggris. Klik [OK].
2. Kemudian [Next] pada halaman "Welcome to the XAMPP 1.6.x Setup Wizard".
3. Klik [Next] pada halaman selanjutnya hingga proses instalasi dilakukan
proses instal xampp
4. Klik [Finish] saat instalasi telah selesai, pilih [Yes] untuk menuju XAMPP Control Panel.
instal selesai
Konfigurasi XAMPP
Setelah XAMPP berhasil diinstal, ada beberapa hal yang harus dilakukan agar komputer yang kita gunakan sesuai dengan kebutuhan AuraCMS.
Pertama, buka file c:\xampp\apache\bin\php.ini menggunakan Notepad, carilah baris yang berisi keterangan register_globals = OFF ubahlah menjadi register_globals = ON. Simpan file tersebut.
Kedua, kita berpindah ke tampilan XAMPP Control Panel yang tampak seperti gambar di bawah ini. Tampak pada gambar bahwa Apache dan MySQL dalam keadaan tidak aktif. Untuk mengaktifkan Apache dan MySQL, klik [Start] yang berada di sampingnya.
xampp control panel
Pada saat [Start] di-klik, ada kalanya muncul "Windows Security Alert" seperti di bawah ini. Kita boleh memilih [Unblock] ataupun [Ask Me Later]. Namun kita tidak dapat menggunakan aplikasi yang namanya tercantum pada tampilan jika memilih [Keep Blocking].
windows security alert
Gambar di bawah ini menunjukkan bahwa Apache dan MySQL telah aktif dengan ditandai tulisan [Running].
xampp running
Struktur Direktori XAMPP
Instalasi XAMPP pada komputer akan membentuk serangkaian direktori pada c:\xampp. Direktori yang penting dan perlu kita perhatikan adalah c:\xampp\htdocs dimana semua file-file AuraCMS akan kita simpan di sini. Kenapa "htdocs"? Karena hanya file-file yang disimpan pada direktori inilah yang akan ditampilkan pada web browser.
Buatlah sebuah direktori baru bernama smkn1 di dalam direktori htdocs.
struktur xampp
Untuk menguji apakah XAMPP dapat berkerja dengan baik, bisa dilakukan melalui web browser. Jalankan web browser yang terdapat pada komputer kita, dan ketikkan localhost pada address bar-nya. Mungkin kita akan menjumpai tampilan sebagai berikut:
xampp frontpage
Instalasi AuraCMS
Setelah server nyata bekerja dengan baik, selanjutnya adalah mendownload AuraCMS dari alamat: http://www.auracms.org/. Untuk dapat mendownload, kita harus mendaftar terlebih dahulu pada form yang telah disediakan (hal ini tidak dimuat pada tulisan ini).
Setelah berhasil mendownload, ekstrak-lah seluruh isinya ke dalam direktori c:\xampp\htdocs\smkn1. Kita bisa menggunakan aplikasi seperti: 7-zip, WinZip, WinRAR, atau yang lain untuk melakukannya.
Membuat Database
Pilih phpMyAdmin pada "Tools" yang disediakan oleh XAMPP. Agar dapat berjalan dengan baik dan mampu menampung berbagai content web, kita perlu membuat satu buah database dengan menggunakan bantuan phpMyAdmin.
Tuliskan nama database yang akan digunakan untuk menampung data-data AuraCMS, misalnya: smkn1, klik [Create] untuk menciptakan database baru.
membuat database di phpMyAdmin
Berikutnya, klik tab [Import] kemudian [Browse] file dengan nama auracms.sql yang terdapat dalam folder c:\xampp\htdocs\smkn1 yang merupakan hasil ekstrak sebelumnya. Klik [Go].
import database
Langkah ini digunakan untuk melakukan import skema database yang digunakan AuraCMS.
Berikutnya adalah melakukan pengeditan sederhana pada file:
c:\xampp\htdocs\smkn1\includes\config.php. Ubah beberapa parameter ini sesuai dengan lingkungan kerja kita.
$mysql_user = 'root'; //username database mysql, umumnya ‘root'
$mysql_password = ''; //password database mysql (jika ada)
$mysql_database = 'smkn1'; //nama database mysql yang telah dibuat sebelumnya
$mysql_host = 'localhost'; //nama server database mysql, umumnya ‘localhost'
Simpan perubahan yang sudah dilakukan.
Uji Coba
Setelah semua langkah di atas selesai dilakukan, selanjutnya melakukan uji coba. Masih dengan browser kesayangan, tuliskan alamat: localhost/smkn1 pada address bar-nya dan jangan lupa untuk menekan tombol [Enter]. Jika semua proses telah dilakukan dengan benar, kita akan mendapati tampilan halaman depan (frontpage) seperti berikut:
AuraCMS frontpage
[gambar 11]
Keterangan singkat:
A. Login form untuk admin dan user website. Admin miliki kekuasaan tertinggi dalam pengelolaan website, sedangkan user biasa memiliki beberapa fasilitas terbatas.
B. Contoh blok yang digunakan untuk promosi berupa teks dan link.
C. Kalender untuk menampilkan tanggal dalam 1 (satu) bulan beserta agenda kegiatan di dalamnya (jika ada).
D. Pesan Singkat atau biasa disebut shoutbox yang merupakan media interaktif untuk pengunjung.
E. Modul jajak pendapat (Polling) yang dapat digunakan untuk mengukur pendapat pengunjung tentang sesuatu.
Apa itu web sekolah?
Web sekolah adalah sebuah sistem yang merupakan kumpulan berbagai informasi tentang suatu sekolah yang dapat diakses secara global melalui internet.
Apa itu AuraCMS?
Setelah membaca bagian ke-2, di bagian ke-3 ini kita akan berlatih melakukan pengelolaan website sekolah sebenarnya. Harapannya, anda dapat mengelola dan mengembangkan website meskipun bersifat lokal saat ini.
Perencanaan Isi
Content atau isi merupakan inti dari tujuan pembuatan website, dimana tujuannya secara umum adalah tersampaikannya informasi-informasi tentang sekolah (karena kita sedang membahas web sekolah) yang bersangkutan. Kemudian, apa saja informasi yang akan disampaikan? Jawabannya bisa jadi beraneka ragam tergantung website sekolah seperti apa yang sedang kita kerjakan. Namun secara umum bisa kita uraikan sebagai berikut:
1. Informasi sejarah, visi dan misi, dan profil singkat sekolah. Biasanya berupa teks.
2. Berita Sekolah yang meliputi kegiatan KBM, perayaan hari besar, kegiatan sosial, kegiatan kesiswaan, dan sebagainya. Bentuknya berupa teks dengan ilustrasi gambar/foto.
3. Foto-foto kegiatan.
4. Lain-lain: agenda kegiatan untuk dimasukkan ke dalam kalender, jejak pendapat pemilihan ketua osis, file-file modul belajar agar dapat di download oleh pengunjung, dan links penting yang terkait.
Untuk isi website nomor 1 sudah kita lakukan pada bagian ke-2 tutorial ini. Selanjutnya adalah isi website nomor 2 s/d 4.
Berita Sekolah
Berita-berita yang dimuat pada website biasanya berupa teks dan dilengkapi ilustrasi berupa gambar/foto. Untuk mempermudah proses penulisan berita, yang perlu kita lakukan adalah:
§ Upload Gambar/Foto
Gambar/foto yang akan kita gunakan dalam artikel/berita/halaman website harus di-upload terlebih dahulu. Caranya, klik Files Manager dari menu admin.AuraCMS adalah Content Management System[1] hasil karya anak bangsa untuk website yang berbasis PHP4 dan MySQL berlisensi GPL (General Public License). AuraCMS memiliki bentuk yang sederhana dan mudah dioperasikan tanpa memerlukan pengetahuan tentang HTML ataupun PHP.
Mengapa kita memerlukan CMS?
CMS dapat mempermudah pengelolaan web yang semakin kompleks dan dinamis content-nya. Pengelola web hanya cukup melakukan entri berita/artikel yang ingin ditampilkan tanpa perlu membongkar file-file HTML. Hal ini dapat terjadi berkat bantuan sebuah database yang menampung berbagai artikel yang diisikan.
Selain itu, website yang menggunakan CMS dapat juga dilengkapi dengan berbagai fungsionalitas interaktif seperti: shoutbox, kalender, pencarian, dan lain-lain.
Kebutuhan Sistem
AuraCMS hanya dapat dijalankan pada sebuah web server yang mendukung PHP dan database MySQL, sehingga kita memerlukan:
§ Apache Web Server
§ PHP
§ Database MySQL
§ phpMyAdmin
Software-software tersebut tersedia gratis di internet, kita hanya perlu mendownloadnya dan menginstalnya pada komputer yang akan digunakan untuk mendesain. Bisa juga menggunakan software lain yang telah mengemas ke-empat software tersebut dalam satu paket instalasi. Software-software tersebut diantaranya: PHPTriad, Apache2Triad, XAMPP, dan lain-lain. Pada modul ini akan digunaan XAMPP yang dapat didownload dari alamat:
http://www.apachefriends.org/download.php?xampp-win32-1.6.6a-installer.exe
Instalasi XAMPP
Setelah berhasil mendownload XAMPP dari situsnya, kita akan memiliki sebuah program instalasi seperti berikut:
installer xampp
Manajemen Web AuraCMS
Sebelum melangkah lebih jauh pada desain, ada baiknya kita mengenal terlebih dahulu manajemen web menggunakan AuraCMS. Tujuannya, agar kita tahu letak dari masing-masing bagian web sekolah yang kita buat menggunakan AuraCMS.
Login form
Login pada tempat yang tersedia dengan memasukkan:
Username : admin
Password : auracms
Username dan password tersebut adalah default dari AuraCMS saat pertama kali digunakan. Kita bisa melakukan perubahan terhadap password tersebut jika dikehendaki. Hal ini umumnya dilakukan jika web tersebut telah di-upload pada server hosting sebenarnya.
Sementara kita tidak perlu melakukan perubahan pada username maupun password default tersebut.
Setelah berhasil login, kita akan dihadapkan pada halaman login dengan menu administrasi di samping kiri halaman, seperti gambar berikut:
Admin Menu
Beranda Admin, adalah halaman pertama yang dijumpai saat kita sukses melakukan login.
Edit Admin, digunakan untuk melakukan perubahan pada e-mail, dan password dari admin yang bersangkutan.
Menu Manager, fasilitas untuk pengelolaan menu umum web. Admin dapat menambah, mengurangi, atau mengedit menu yang ada.
Pages Manager, fasilitas pengelolaan halaman web. Halaman web di sini merupakan halaman statis, berisi informasi yang bersifat tetap pada jangka waktu yang relatif lama.
Polling Manager, fasilitas pembuatan polling atau jejak pendapat.
News Manager, segala informasi berupa berita dikelola di sini. Admin dapat menuliskan artikel yang akan ditampilkan pada halaman depan web dengan urutan yang terbaru tampil teratas.
Buku Tamu Manager, digunakan untuk mengelola berbagai informasi pengunjung dan komentarnya.
Blok Manager, pengaturan lokasi tampilan dari fungsi tertentu.
Modul Manager, pengaturan modul-modul tambahan untuk memperkaya fungsional web.
Files Manager, digunakan untuk melakukan upload file. Dicantumkan juga bagaimana membuat link menuju file yang telah di-upload.
Download Manager, pengelolaan link download baik menuju file-file internal maupun link eksternal menuju situs lain.
Links Manager, pengelolaan link-link menarik.
Logout, link untuk mengakhiri sesi admin.
Shoutbox Manager, pengelolaan dari modul pesan singkat.
Calendar Manager, tempat mencantumkan events yang akan dilaksanakan/terjadi.
Gallery Manager, fasilitas album foto online.
User Manager, pengelolaan ke-anggota-an web.
Edit Admin
Kita mulai pertama kali dengan menu "Edit Admin". Pada tahap ini kita akan menyesuaikan alamat e-mail dan password. Klik menu "Edit Admin" sehingga muncul halaman seperti berikut:
Edit Admin
Ubah alamat e-mail dengan alamat kita dan ganti password lama (Old Password) dengan password yang baru (yang mudah saja, misalnya: admin), jangan lupa untuk menuliskan password baru dua kali seperti yang diminta. Akhiri dengan klik [Update].
Menu Manager
Pada bagian ini, kita akan mengurangi sejumlah"menu item" yang tidak perlu untuk web sekolah. Klik pada "Menu Manager" dan perhatikan halaman yang ditampilkan.
Menu Manager
Menu Item yang tidak diperlukan dan bisa dinon-aktifkan atau dihapus antara lain:
* Site Credit
* Donasi
* Hosting IIX Support AuraCMS
* Statistik Website
* Whois Online
* Alquran Online
* Free Templates
* Premium Templates
* Jadwal Televisi
* Horoskop
* Song Lyrics
* Weather
* Glossary
* FAQ
Untuk menon-aktifkan, kita cukup mengklik cek pada kolom "Published" yang sebaris dengan "menu item" tersebut. Dan sebaliknya untuk mengaktifkan menu item, klik tanda cross yang sebaris. Atau jika kita menghendaki untuk menghapus menu item tersebut, cukup klik del. Atau jika kita ingin melakukan perubahan pada menu item tersebut, klik edit.
Sedangkan menu item yang lain akan diedit untuk disesuaikan dengan kebutuhan, misalnya menu "Tentang AuraCMS" dapat di-edit menjadi "Tentang SMKN 1". Klik [Update] untuk menyimpan perubahan tersebut. Kita ubah juga menu "Sejarah AuraCMS" menjadi "Sejarah SMKN 1".
Edit Menu
Pages Manager
Pages Manager dimanfaatkan untuk pengelolaan halaman-halaman yang terdapat di website dan bersifat statis. Saat ini kita hanya perlu melakukan peng-editan sederhana dari halaman-halaman yang ada.
Misalnya kita akan mengedit halaman "Selamat Datang di Website AuraCMS", klik pada link [Edit] sehingga muncul seperti di bawah ini. Lakukan perubahan judul halaman web dan isinya. Pada AuraCMS versi 2 ini telah dilengkapi dengan fungsi-fungsi pengolah kata sehingga mempermudah penulisan halaman maupun artikel, tidak diperlukan pengetahuan HTML. Klik [Edit] setelah melakukan perubahan.
Edit Halaman
Edit juga halaman "Sejarah AuraCMS" menjadi "Sejarah SMKN 1", demikian pula dengan halaman "Tentang AuraCMS" menjadi "Tentang SMKN 1".
Polling Manager
Kita juga dapat membuat jajak pendapat sederhana tentang suatu hal, misalnya tentang desain web yang kita buat. Klik link "Tambah Jajak Pendapat" yang kemudian akan menampilkan form pembuatan polling.
Polling
Isikan pertanyaan polling beserta jawaban yang diinginkan dan klik [MASUKKAN POLLING BARU] untuk menyimpannya.
Kembali ke halaman "Polling Manager", klik tanda cross pada polling yang baru kita buat untuk mem-publikasikan polling baru tersebut.
Publikasi Polling
News Manager
Inti dari CMS sebernarnya adalah bagian ini. Karena pada bagian inilah admin atau pengelola web lainnya memasukkan berbagai informasi terkini seputar sekolah maupun lingkungan disekitarnya.
News Manager
Klik "Add News" untuk memasukkan berita baru, tunggulah hingga form input berita seperti gambar di bawah ini ditampilkan.
Add News
Isikan ‘Title' atau Judul berita, pilih ‘Topik', dan isikan ‘Isi Berita'-nya. AuraCMS 2 ini sudah dilengkapi dengan pengolah teks dengan tampilan grafis sehingga kita tidak perlu lagi menghapal kode-kode HTML. Setelah semuanya lengkap, klik [Save] untuk menyimpannya.
Selain memasukkan berita baru, kita dapat pula menambah, merubah, dan menghapus berita yang telah ada saat instalasi AuraCMS. Untuk meng-edit berita yang ada, klik link [Edit] yang sebaris dengan berita tersebut. Sedangkan untuk men-delete, beri tanda centang pada checkbox di depan berita yang bersangkutan dan kemudian klik [Delete].
Topik berita pada AuraCMS juga dapat ditambah, di-edit, dan dihapus untuk disesuaikan dengan kebutuhan website sekolah yang kita bangun. Seperti tampak pada gambar di bawah ini.
News Menu
Klik link ‘Add Topic' untuk menambah topik baru, ‘List Topic' untuk menampilkan daftar topik yang ada, mengedit, atau menghapusnya. ‘Comment' untuk menampilkan komentar-komentar pengunjung. Dan, ‘Artikel Masuk' untuk menampilkan artikel-artikel kiriman pengunjung.
Buku Tamu Manager
Link ini untuk menampilkan data pengunjung yang mengisi buku tamu dan komentarnya. Komentar-komentar dari pengunjung dapat pula dikomentari oleh admin. Selain itu, komentar pengunjung yang tidak sesuai bisa dihapus dari buku tamu.
buku tamu
[gb2-12]
Blok Manager
Menu ini digunakan untuk mengatur blok-blok yang berisi teks, gambar, atau link. Kita dapat menambah, mengedit, atau menghapus blok.
blok manager
Pada gambar di atas bisa kita lihat bahwa setiap blok memiliki ‘Status' aktif atau tidak, ‘Order' atau urutan tampilan (jika tampil pada posisi yang sama), serta ‘Posisi' tampilannya dalam layout (jika tertulis ‘Pindah kiri' berarti posisi blok tersebut ada di layout sebelah kanan).
Kita juga bisa menambahkan blok dengan mengklik ‘Buat Blok Baru'. Isikan ‘Judul Blok' dan ‘Isi Blok', kemudian pilih ‘Posisi Blok' tempat tampilnya. Klik [Submit].
buat blok
Modul Manager
Sedikit berbeda dengan ‘Blok', modul berbentuk program dengan fungsi tertentu guna melengkapi kebutuhan website.
modul
Pada default instalasi AuraCMS, telah disertakan beberapa modul seperti tampak pada gambar di atas. Kita bisa mengatur tampil/tidaknya sebuah modul, merubah posisi (urutan dan tempat) tampilnya modul, juga melakukan edit dan delete pada modul.
Files Manager
Fasilitas selanjutnya adalah untuk keperluan upload file ke dalam website. Seperti tampak pada gambar di bawah ini, ‘File Manager' hanyalah berfungsi untuk melakukan upload dan delete file pada website kita. Jika kita hendak menghubungkan file yang di-upload dengan artikel yang kita tulis, maka petunjuk yang diberikan bisa dijadikan pedoman. Syaratnya, kita harus sudah memahami penulisan kode HTML seperti yang dicontohkan.
file man
Download Manager
Fungsi menu ini adalah untuk menciptakan link menuju suatu file yang dapat di-download oleh pengunjung melalui web kita. Kita dapat melakukan ‘Add Download', ‘Add Category', menghapus atau mengedit kategori yang ada. Setiap link download, harus masuk pada salah satu kategori yang ada.
download
Links Manager
Seperti namanya, menu ini digunakan untuk mengatur link dari website kita menuju website lain yang menjadi partner atau rujukan. Links tersebut dikelompokkan dalam kategori-kategori yang telah dibuat sebelumnya. Selain itu, pengunjung juga dapat memberikan informasi link yang bermanfaat dan akan ditampung pada ‘Incoming Links'.
links
Shoutbox Manager
Bagian menu yang satu ini digunakan untuk mengelola pesan singkat yang dikirimkan oleh pengunjung. Sehingga pesan singkat dari pengunjung bisa di-filter jika terdapat pesan-pesan yang sifatnya tidak sopan, provokatif, teror, atau menyinggung masalah SARA.
shoutbox
Calendar Manager
Memiliki fungsi untuk menampilkan informasi agenda kegiatan pada kalender. Jika kita mengisikan agenda kegiatan pada tanggal tertentu, maka pada tanggal tersebut akan ditandai sehingga dapat diketahui oleh pengunjung.
kalender
Gallery Manager
Galeri foto ini digunakan untuk menampilkan foto-foto layaknya album foto. Foto-foto akan ditampilkan sesuai kelompok/kategorinya masing-masing.
gallery
User Manager
Tentu saja fasilitas yang satu ini digunakan untuk mengatur keanggotaan website kita. Kita sebagai admin dapat menambahkan user baru atau mengedit/menghapus user yang ada. Selain ditambahkan oleh admin, user dapat pula mendaftar melalui form di halaman depan.
user manager
1. Dobel-klik pada file tersebut untuk menjalankan proses instalasi. Pilih bahasa yang mudah kita pahami (hanya ada 3 bahasa pada kenyataanya: English, Deutsch, Japanese), misalnya bahasa Inggris. Klik [OK].
2. Kemudian [Next] pada halaman "Welcome to the XAMPP 1.6.x Setup Wizard".
3. Klik [Next] pada halaman selanjutnya hingga proses instalasi dilakukan
proses instal xampp
4. Klik [Finish] saat instalasi telah selesai, pilih [Yes] untuk menuju XAMPP Control Panel.
instal selesai
Konfigurasi XAMPP
Setelah XAMPP berhasil diinstal, ada beberapa hal yang harus dilakukan agar komputer yang kita gunakan sesuai dengan kebutuhan AuraCMS.
Pertama, buka file c:\xampp\apache\bin\php.ini menggunakan Notepad, carilah baris yang berisi keterangan register_globals = OFF ubahlah menjadi register_globals = ON. Simpan file tersebut.
Kedua, kita berpindah ke tampilan XAMPP Control Panel yang tampak seperti gambar di bawah ini. Tampak pada gambar bahwa Apache dan MySQL dalam keadaan tidak aktif. Untuk mengaktifkan Apache dan MySQL, klik [Start] yang berada di sampingnya.
xampp control panel
Pada saat [Start] di-klik, ada kalanya muncul "Windows Security Alert" seperti di bawah ini. Kita boleh memilih [Unblock] ataupun [Ask Me Later]. Namun kita tidak dapat menggunakan aplikasi yang namanya tercantum pada tampilan jika memilih [Keep Blocking].
windows security alert
Gambar di bawah ini menunjukkan bahwa Apache dan MySQL telah aktif dengan ditandai tulisan [Running].
xampp running
Struktur Direktori XAMPP
Instalasi XAMPP pada komputer akan membentuk serangkaian direktori pada c:\xampp. Direktori yang penting dan perlu kita perhatikan adalah c:\xampp\htdocs dimana semua file-file AuraCMS akan kita simpan di sini. Kenapa "htdocs"? Karena hanya file-file yang disimpan pada direktori inilah yang akan ditampilkan pada web browser.
Buatlah sebuah direktori baru bernama smkn1 di dalam direktori htdocs.
struktur xampp
Untuk menguji apakah XAMPP dapat berkerja dengan baik, bisa dilakukan melalui web browser. Jalankan web browser yang terdapat pada komputer kita, dan ketikkan localhost pada address bar-nya. Mungkin kita akan menjumpai tampilan sebagai berikut:
xampp frontpage
Instalasi AuraCMS
Setelah server nyata bekerja dengan baik, selanjutnya adalah mendownload AuraCMS dari alamat: http://www.auracms.org/. Untuk dapat mendownload, kita harus mendaftar terlebih dahulu pada form yang telah disediakan (hal ini tidak dimuat pada tulisan ini).
Setelah berhasil mendownload, ekstrak-lah seluruh isinya ke dalam direktori c:\xampp\htdocs\smkn1. Kita bisa menggunakan aplikasi seperti: 7-zip, WinZip, WinRAR, atau yang lain untuk melakukannya.
Membuat Database
Pilih phpMyAdmin pada "Tools" yang disediakan oleh XAMPP. Agar dapat berjalan dengan baik dan mampu menampung berbagai content web, kita perlu membuat satu buah database dengan menggunakan bantuan phpMyAdmin.
Tuliskan nama database yang akan digunakan untuk menampung data-data AuraCMS, misalnya: smkn1, klik [Create] untuk menciptakan database baru.
membuat database di phpMyAdmin
Berikutnya, klik tab [Import] kemudian [Browse] file dengan nama auracms.sql yang terdapat dalam folder c:\xampp\htdocs\smkn1 yang merupakan hasil ekstrak sebelumnya. Klik [Go].
import database
Langkah ini digunakan untuk melakukan import skema database yang digunakan AuraCMS.
Berikutnya adalah melakukan pengeditan sederhana pada file:
c:\xampp\htdocs\smkn1\includes\config.php. Ubah beberapa parameter ini sesuai dengan lingkungan kerja kita.
$mysql_user = 'root'; //username database mysql, umumnya ‘root'
$mysql_password = ''; //password database mysql (jika ada)
$mysql_database = 'smkn1'; //nama database mysql yang telah dibuat sebelumnya
$mysql_host = 'localhost'; //nama server database mysql, umumnya ‘localhost'
Simpan perubahan yang sudah dilakukan.
Uji Coba
Setelah semua langkah di atas selesai dilakukan, selanjutnya melakukan uji coba. Masih dengan browser kesayangan, tuliskan alamat: localhost/smkn1 pada address bar-nya dan jangan lupa untuk menekan tombol [Enter]. Jika semua proses telah dilakukan dengan benar, kita akan mendapati tampilan halaman depan (frontpage) seperti berikut:
AuraCMS frontpage
[gambar 11]
Keterangan singkat:
A. Login form untuk admin dan user website. Admin miliki kekuasaan tertinggi dalam pengelolaan website, sedangkan user biasa memiliki beberapa fasilitas terbatas.
B. Contoh blok yang digunakan untuk promosi berupa teks dan link.
C. Kalender untuk menampilkan tanggal dalam 1 (satu) bulan beserta agenda kegiatan di dalamnya (jika ada).
D. Pesan Singkat atau biasa disebut shoutbox yang merupakan media interaktif untuk pengunjung.
E. Modul jajak pendapat (Polling) yang dapat digunakan untuk mengukur pendapat pengunjung tentang sesuatu.
Ubuntu Rasa Mac OS X Leopard
Kita semua tau Mac OS adalah System Operasi yang sangat menawan dalam hal Grafis dan kecantikan Desktopnya. Nah tutorial kali ini yang akan saya bahas adalah menjadikan Ubuntu Linux semirip mungkin dengan Mac OS X Leopard Sulitkah qu4ck? tentu saja tidak sulit untuk mencobanya.... disini akan saya jabarkan Spesifikasi Laptop saya karena Lumayan Lambatnya Saat Boot Ubuntunya.
Spek :
- Acer Aspire 4520 AMD Turion 2.0 GHz
- DDRAM 1 Gb
- VGA Nvidia GeForce 7000M
- HD 120 Gb
- dll
Jadi kalau Komputer sampean berada dibawah Spek diatas kemungkinan Lambatnya Komputer Sampean. Terutama yang diperhatikan Adalah RAM nya....
Ok langsung ke topik permasalahannya.... berikut Step - step yang saya lakukan :
1. Install Cursor, GTK dan Icon Mac OS
Download Themanya disini
Lalu Install thema tersebut malalui Menu System -> Preferences -> Appearance
Theme Mac4Lin
Klik Install dan cari tempat file yg baru saja di Download tadi, Setelah selesai menginstall Themes, icon dan Cursor lanjutkan dengan mengklik Tombol Customize
Pilih Seperti Gambar di bawah ini
Setting customize
Pada window yang sama pilih Tab Control Pilih Mac4Lin_GTK_Aqua_v03, Pada Tab Window Border Pilih Mac4Lin_GTK_Aqua_v03, Pada Tab Icons Pilih LeopardX, Pada Tab Pointer Pilih Shere Khan X
2. Install Compiz Graphic Effects dan Mac4Lin Theme
Catatan : VGA Sampean harus sudah dapat dikenali ma Ubuntu disini VGA saya Nvidia dan sudah dikenali sama Ubuntu.
jika sudah terinstall Compiz setting manager Sampean bisa mengaktifkan melalui Menu System -> Preferences -> Appearence
Pilih Tab Visual Effect dan klik Radio button Custom
Visual effect
Bila masih belum terinstall bisa mengikuti petunjuk berikut ini :
1. $ sudo apt-get install compizconfig-settings-manager
2. $ sudo apt-get install emerald
sedudah emerald terinstall download Thema untuk Emerald disini
Aktifkan Emerald melalui menu System -> Preference -> Emerald Theme Manager lalu klik tombol Import dan cari tempat Emerald themes yg barusan didownload.
3. Install Dock Avant Window Navigator
masukkan ke Repository list :
$ sudo /etc/apt/sources.list
masukkan link berikut
deb http://ppa.launchpad.net/awn-testing/ubuntu hardy main
dan
deb-src http://ppa.launchpad.net/awn-testing/ubuntu hardy main
Setelah memasukan Code diatas lakukan
$ sudo apt-get update
Aktifkan Avant Window navigator melalui menu Applications -> Accessories -> Avant Window Navigator
4. Install Screenlets
$ sudo apt-get install screenlets
Setelah terinstall aktifkan melalui menu Applications -> Accessories -> Screenlets (ubuntu 7.10)
System -> Prefecences -> Screenlets (ubuntu 8.04)
5. Install Login Screen/GDM Theme
Sebelumnya Sampean Download dulu Filenya disini
Setelah Download file diatas klik Menu System -> Administration -> Login Window
Login Window
Klik Add cari tempat dimana Sampean downlaod file tersebut.
Spek :
- Acer Aspire 4520 AMD Turion 2.0 GHz
- DDRAM 1 Gb
- VGA Nvidia GeForce 7000M
- HD 120 Gb
- dll
Jadi kalau Komputer sampean berada dibawah Spek diatas kemungkinan Lambatnya Komputer Sampean. Terutama yang diperhatikan Adalah RAM nya....
Ok langsung ke topik permasalahannya.... berikut Step - step yang saya lakukan :
1. Install Cursor, GTK dan Icon Mac OS
Download Themanya disini
Lalu Install thema tersebut malalui Menu System -> Preferences -> Appearance
Theme Mac4Lin
Klik Install dan cari tempat file yg baru saja di Download tadi, Setelah selesai menginstall Themes, icon dan Cursor lanjutkan dengan mengklik Tombol Customize
Pilih Seperti Gambar di bawah ini
Setting customize
Pada window yang sama pilih Tab Control Pilih Mac4Lin_GTK_Aqua_v03, Pada Tab Window Border Pilih Mac4Lin_GTK_Aqua_v03, Pada Tab Icons Pilih LeopardX, Pada Tab Pointer Pilih Shere Khan X
2. Install Compiz Graphic Effects dan Mac4Lin Theme
Catatan : VGA Sampean harus sudah dapat dikenali ma Ubuntu disini VGA saya Nvidia dan sudah dikenali sama Ubuntu.
jika sudah terinstall Compiz setting manager Sampean bisa mengaktifkan melalui Menu System -> Preferences -> Appearence
Pilih Tab Visual Effect dan klik Radio button Custom
Visual effect
Bila masih belum terinstall bisa mengikuti petunjuk berikut ini :
1. $ sudo apt-get install compizconfig-settings-manager
2. $ sudo apt-get install emerald
sedudah emerald terinstall download Thema untuk Emerald disini
Aktifkan Emerald melalui menu System -> Preference -> Emerald Theme Manager lalu klik tombol Import dan cari tempat Emerald themes yg barusan didownload.
3. Install Dock Avant Window Navigator
masukkan ke Repository list :
$ sudo /etc/apt/sources.list
masukkan link berikut
deb http://ppa.launchpad.net/awn-testing/ubuntu hardy main
dan
deb-src http://ppa.launchpad.net/awn-testing/ubuntu hardy main
Setelah memasukan Code diatas lakukan
$ sudo apt-get update
Aktifkan Avant Window navigator melalui menu Applications -> Accessories -> Avant Window Navigator
4. Install Screenlets
$ sudo apt-get install screenlets
Setelah terinstall aktifkan melalui menu Applications -> Accessories -> Screenlets (ubuntu 7.10)
System -> Prefecences -> Screenlets (ubuntu 8.04)
5. Install Login Screen/GDM Theme
Sebelumnya Sampean Download dulu Filenya disini
Setelah Download file diatas klik Menu System -> Administration -> Login Window
Login Window
Klik Add cari tempat dimana Sampean downlaod file tersebut.
Langganan:
Postingan (Atom)